Share to:

 

Tenun Jembatan Merah Silungkang

SEJARAH

Tenun Jembatan Merah merupakan sebuah usaha kecil menengah (UKM) di bidang tenun tradisional yang berlokasi di daerah Silungkang, Sawahlunto. Usaha ini berawal dari inisiatif Basri Murat pada tahun 1970-an. Berawal dari produksi tenun manual yang mengandalkan alat tenun bukan mesin (ATBM), usaha ini memiliki dampak besar bagi masyarakat setempat, terutama dalam menciptakan lapangan kerja bagi  warga di daerah tersebut.

Pada tahun 1987, usaha ini diteruskan oleh putra Basri Murat, Aswan Basri, yang melanjutkan produksi kain tenun dan berinovasi dengan penambahan alat tenun mesin (ATM) demi meningkatkan kapasitas produksi. Usaha ini terus berkembang, khususnya ketika Tenun Jembatan Merah mendapat kepercayaan dari pemerintah daerah dan organisasi lokal seperti PKK Kota Sawahlunto untuk menyediakan kain seragam sekolah dan pakaian pegawai.

Produk Unggulan

Tenun Jembatan Merah menghasilkan berbagai produk kain tenun khas Silungkang yang dikenal akan kualitas dan keasliannya, termasuk kain tenun dan kain sarung dengan motif khas Minangkabau. Kain-kain ini digunakan tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari tetapi juga untuk acara adat dan keperluan formal, sehingga meningkatkan nilai budaya dan ekonomi daerah.

Tenun Jembatan Merah telah membangun kemitraan erat dengan pemerintah daerah dan organisasi sosial, khususnya dalam memenuhi kebutuhan kain tenun untuk seragam sekolah dan seragam pegawai di Sumatera Barat. Dalam proses produksinya,tenun Jembatan Merah mendapatkan bahan baku dari pemasok lokal dan Bandung. Jembatan Merah berkomitmen untuk mempertahankan warisan tenun tradisional dan memberdayakan masyarakat sekitar, khususnya dalam memberikan peluang pekerjaan bagi warga di daerah Sawahlunto. Melalui kualitas produksi yang konsisten dan inovasi dalam kapasitas mesin, perusahaan bertekad untuk terus melestarikan seni tenun Silungkang dan memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang.

Kembali kehalaman sebelumnya