Teori drama
Konflik adalah bagian dari kehidupan manusia sebagai salah konsekuensi dari kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Dalam suatu negosiasi, biasanya suatu pihak akan mengusulkan suatu posisi yang ditawarkan ke pihak lain, dan memberikan suatu ancaman bila pihak tersebut| tidak menerima posisi tersebut. Kalau pihak lain menerima posisi yang diharapkan dengan tanpa keraguan (dilema), mala tercapailah penyelesaian (resolusi). Tapi kalau pihak lain tersebut tidak menerima posisi yang ditawarkan, maka akan terjadi konfrontasi. Sehingga, resolusi dari suatu konflik bisa berupa happy ending, yaitu kolaborasi, atau pun tragedi (bila ancaman dari pihak-pihak yang berkonfrontasi benar-benar dijalankan).
Dalam ilmu keputusan, telah ada teori permainan yang sering digunakan untuk menganalisis suatu konflik, yaitu situasi yang melibatkan interaksi antara beberapa pihak/aktor/pemain/karakter. Dalam situasi tersebut, tidak ada satu pihak yang bisa menjamin suatu hasil akan terjadi, karena suatu aksi dari satu pihak, pasti akan dibalas dengan respons dari pihak lain. Oleh karena itu, tiap pihak akan berusaha mengantisipasi apa tindakan pihak lain dan berusaha sekuat mungkin mempengaruhi tindakan pihak lain.
Salah satu ahli teori drama dari Indonesia adalah Dr. Pri Hermawan. Dasar-dasar teori dramaDefinisi Dilema dalam teori dramaHubungan dengan teori permainanLihat juga
Referensi
Bacaan lebih lanjut
Tautan Luar
|