Teori malapetaka atau teori katastrofa adalah sebuah teori yang menyatakan bahwa kehadiran makhluk hidup baru di permukaan Bumi merupakan akibat dari revolusi yang menyebabkan kepunahan makhluk hidup sebelumnya. Dalam teori ini, manusia, hewan dan tumbuhan yang ada pada masa sekarang merupakan makhluk hidup baru yang menggantikan makhluk hidup yang telah punah. Teori malapetaka dibuat oleh ahli geologi dan anatomi berkebangsaan Prancis yang bernama Georges Cuvier. Penemuan teori ini dilandaskan kepada hasil penemuan fosil yang berbeda-beda pada tiap lapisan permukaan Bumi di wilayah Paris dan sekitarnya. Asumsi yang diberikan dalam teori malapetaka adalah kepunahan disebabkan oleh adanya revolusi. Teori malapetaka mendapatkan dukungan dari gereja pada masanya karena sesuai dengan ajaran gereja khususnya cerita mengenai air bah pada masa Nabi Nuh. Teori malapetaka ini tidak bertahan lama dan digantikan oleh teori yang dikemukakan oleh Generelli yang menyatakan bahwa sejarah permukaan Bumi tidak dibentuk melalui kekerasan.[1]
Referensi
- ^ Sukandarrumidi (2021). Geologi Sejarah. Sleman: Gadjah Mada University Press. hlm. 1–2. ISBN 978-602-386-906-0.