Tequila Harris
Tequila Harris adalah seorang profesor dan insinyur teknik mesin keturunan Afrika-Amerika asal Amerika Serikat. Harris merupakan profesor manufaktur di Sekolah Teknik Mesin George W. Woodruff yang ada di Institut Teknologi Georgia. Dia bekerja pada bidang pemrosesan polimer dan mendesain sistem mesin.[1] PendidikanPada bulan april 2000, Harris mendapat gelar sarjana sains di bidang Fisika dari Kolese Lane yang berlokasi di Jackson, Tennessee di negara Amerika Serikat.[2] Selanjutnya, dia melanjutkan studi pascasarjana (S2) di Institut Politeknik Rensselaer dan lulus tahun 2003 serta mendapatkan gelar doktoral (S3) PhD di bidang teknik mesin pada bulan oktober 2006 dari perguruan tinggi yang sama.[3] Ketika masih mengambil kuliah doktoral, tahun 2005 Harris mendapat penghargaan Young Alumnus Award of the Year dari United Negro College Fund (UNCF). Rentang tahun 2005 dan 2006, dia menjadi peserta penelitian di Yayasan Sains Nasional.[4] KarierHarris bekerja di Institut Teknologi Georgia pada tahun 2006, sebagai asisten profesor.[4] Dia menjadi ketua dari sebuah kelompok peneliti bernama Polymer Thin Film Processing di Institut Teknologi Georgia.[5] Antara tahun 2010 dan 2015, dia menjadi peneliti utama di dalam penghargaan bernama penghargaan CAREER dari Yayasan Pendidikan Nasional. Penghargaan ini berguna untuk meneliti pertukaran proton membran sel tunam (PEMFC) dengan menggunakan metode pemodelan teoretis dan numerik. Para peneliti akan melihat bagaimana sifat mekanik (stres, relaksasi, dan penyusutan) memengaruhi ketahanan membran. Sebagai hibah, penghargaan ini akan melaksanakan program Educators Leading Energy Conservation and Training Researchers of Diverse Ethnicities (ELECTRoDE) yang ditujukan untuk mahasiswa atau fakultas minoritas untuk melakukan satu tahun penelitian.[6] Dia juga menjadi seorang peneliti di dalam sebuah proyek untuk menciptakan sebuah nanopartikel yang ramah lingkungan yang terbuat dari proyek pemurnian air di Yordania bahan baku yang tersedia di daerah tersebut yang dilaksanakan di Universitas Rhode Island [7] Dia bekerjasama dengan Universitas Sains dan Teknologi Yordania untuk meneliti tentang biota penempel membran akibat proses kimiawi dan mikrob.[8] Kemudian pada tahun 2015 , dia diterima menjadi seorang fellow dari program Executive Leadership in Academic Technology and Engineering di Universitas Drexel.[9] Dia menghadiri sebuah acara peringatan inisiatif keseimbangan pekerjaan dan kehidupan di Gedung Putih bersama Kim Cobb yang merupakan acara kolaborasi dengan Yayasan Pendidikan Nasional.[10] PenghargaanTahun 2017, Harris menerima penghargaan dari Yayasan Pendidikan Nasional National Science Foundation. Dia fokus berkontribusi pada teknologi multi-layer untuk hal-hal seperti sel surya organik, transistor, dan sensor.[11] Dia tertarik pada mekanisme molekuler dan mempelajari kelemahan dalam fabrikasi yang menyebabkan kegagalan dalam pembuatan mesin.[1] Tahun 2018, dia mendapat penghargaan Inspirational Young Faculty Award dari Lockheed Martin.[12] Pada tahun yang sama, dia juga menerima penghargaan dari International Society of Coating Science and Technology yaitu L. E. Scriven Young Investigator Award.[13][14] Dia adalah wanita pertama keturunan Afrika-Amerika yang memenangkan penghargaan tersebut selama 20 tahun sejak penghargaan ini pertama kali diberikan.[13] Dia memiliki beberapa hak paten untuk memproduksi sebuah membran penghasil proton berbahan film tipis.[15] Referensi
|