Awalan ter- di dalam bahasa Indonesia berfungsi sebagai pembentuk kata kerja (verba) pasif dan tidak dapat diubah menjadi kata kerja aktif (disebut juga kata kerja intransitif). Dalam ragam percakapan, awalan ter- sebagai pembentuk kata kerja memiliki kesamaan makna dengan awalan "ke"-, misalnya tertawa (ketawa) dan terpergok (kepergok).
Makna awalan
Awalan ter- memiliki makna:
- Paling atau sangat: terpanjang, terkecil, terpandai, terbesar, terindah.
- Dapat atau berhasil (biasanya didahului oleh kata tidak): terhalang, termakan, terminum.
- Tidak disengaja: terbakar, tertukar, tersentuh.
- Tiba-tiba: terlena, terjatuh.
Morfofonemik
Apabila awalan "ter-" dilekatkan pada kata dasar berawalan "r", maka salah satu "r" akan luluh:
- ter+ramah = teramah (bukan terramah)
- ter+rawat = terawat (bukan terrawat)
- ter+riang = teriang (bukan terriang)
Khusus untuk kata dasar "lanjur", maka huruf "r" juga luluh
- ter+lanjur = telanjur (bukan terlanjur)
Jika suku awal mengandung gugus "-er-", maka huruf "r" pada ter- berubah menjadi te-
- ter+bersit = tebersit
- ter+cermin = tecermin
- ter+cerna = tecerna
- ter+percaya = tepercaya
- ter+percik = tepercik
- ter+pergok = tepergok
Rujukan
- Hasan Alwi, dkk. (2002). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi ke-3.
- Pusat Bahasa (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia IV.
- Zaenal Arifin dan Junaiyah H. Matanggui (2007). Morfologi: Bentuk, Makna, dan Fungsi.
Pranala luar
|
---|
Tentang | |
---|
Ortografi | |
---|
Huruf | |
---|
Pembaruan ejaan | |
---|
Ragam | |
---|
Akademik | |
---|
Tata bahasa | |
---|
Otoritas | |
---|
Awalan | |
---|
Sisipan | |
---|
Akhiran | |
---|
Dasar hukum | |
---|
Penghargaan | |
---|