Share to:

 

That Vegan Teacher


That Vegan Teacher
LahirKaren Elizabeth Diekmeyer
24 September 1964 (umur 60)
Montreal, Quebec, Kanada
KebangsaanKanada
Pekerjaan
  • Aktivis hak-hak hewan
  • Guru SD
Informasi YouTube
Kanal
Genre
Pelanggan209 ribu (saluran utama)
Total tayang72.5 juta (saluran utama)
100.000 pelanggan 2021

Diperbarui: 20 Februari 2023
Situs webmisskarenenglishteacher.com
X: MissKadieIsHere Instagram: thatveganteachermisskadie Youtube: UC-q4j_ttUgWmir4-Cwh_Hrg Patreon: thatveganteacher Spotify: 78j4HPfOemAw26MXynXiVy Musicbrainz: 128e4609-0531-4bba-bf52-04423d7917ad Modifica els identificadors a Wikidata

Karen Elizabeth Diekmeyer (lahir 24 September 1964), dikenal secara daring sebagai That Vegan Teacher (bahasa Indonesia: Sang Guru Vegetarian), adalah seorang pemengaruh (influencer) dari Kanada. Diekmeyer aktif di media sosial dan memiliki pekerjaan aktivis hak-hak hewan, guru sekolah, dan musisi yang saat ini tinggal di Pointe-Claire, Quebec. Pada Februari 2021, Diekmeyer dilarang melalui IP di TikTok.[1] Meskipun alasan pelarangan tidak jelas, pelarangan tersebut diduga dikarenakan kontroversi yang meliputi kontennya.

Karier

Diekmeyer membuat akun YouTube-nya pada 21 Juli 2018.[2] Saluran YouTubenya saat ini memiliki 37,4 ribu pelanggan dan lebih dari 7 juta penayangan. Diekmeyer juga membuat akun Diekmeyer di TikTok. Akun TikToknya menjadi lebih sukes karena lagunya yang berjudul "Eating Animals Is Wrong, McDonalds" (Memakan Binatang Itu Salah, McDonalds) pada Juli 2020.[3] Pada Januari 2021, ia kembali viral setelah mengkritik kebiasaan makan daging dari Gordon Ramsay.[4][5] Diekmeyer memiliki 1,7 juta pengikut di TikTok sebelum ia dilarang.

Kontroversi

Pada September 2020, Diekmeyer, dengan nama Miss Kadie (Nona Kadie), mendapat kecaman atas komentar yang dibuat di akunnya seputar donasi organ. Dalam sebuah unggahan ke TikTok, dia berkata, "Saya telah memutuskan bahwa tidak mungkin saya ingin salah satu dari Anda [pemakan daging] mendapatkan organ saya jika saya mati".[6] Akibatnya, Diekmeyer mengatakan bahwa pada tahun itu dia menolak untuk menandatangani kartu donor organnya untuk pertama kalinya.[7] Video tersebut menerima lebih dari 750.000 penayangan di TikTok dan lebih dari 100.000 penayangan di Twitter.[8]

Konten Diekmeyer terkadang dicirikan sebagai rasis dan mendiskriminasikan kaum homoseksual,[1][3][9][10] termasuk mengalihfungsikan slogan I can't breathe (saya tidak dapat bernafas) yang sebelumnya digunakan untuk memprotes pencekikan terhadap orang berkulit hitam. Ia menggunakan slogan tersebut dalam lagu tentang proses pembunuhan hewan dan berpendapat bahwa orang yang mengakui dirinya sebagai LGBTQ+ adalah orang yang egois dan bertolak belakang dengan orang yang mengakui diri sebagai seorang vegetarian.[1][9] Dia juga menimbulkan kontroversi ketika dia menanggapi pengguna berusia 16 tahun dengan nama pengguna "Tommyinnit" di TikTok yang berbicara tentang YouTube Play Button, sebuah penghargaan yang diberikan YouTube kepadanya. Diekmeyer menggunakan fungsi duet TikTok untuk menanggapi Tommy dan berkata "Tommy! Gadis vegan yang baik tidak ingin melihat YouTube Play Button[a] anda, tetapi jika Anda ingin mereka bermain dengan pusar (button) Anda,[b] Anda harus menunjukkan kepada mereka buah-buahan dan sayuran Anda," sembari ia menunjukkan mentimun, pir, dan apel.[10] Diekmeyer membandingkan industri daging dengan peristiwa Holokaus dan menyatakan bahwa penyembelihan daging merupakan sesuatu yang setara atau lebih parah dari Holokaus.[1][10]

Larangan TikTok

Pada 23 Februari 2021, Diekmeyer dilarang dari TikTok karena melanggar pedoman komunitas. Penyebab pasti pelarangannya tidak jelas dan saat ini tidak diketahui apakah petisi yang dibuat di Change.org dengan lebih dari 20.000 tanda tangan yang menyerukan agar dia dilarang dari TikTok berdampak pada keputusan TikTok.[1] Diekmeyer memposting video di halaman YouTube-nya, mengklaim bahwa dia disensor oleh pihak TikTok dan berjanji untuk tidak menyerah dalam membuat video.[1] Dia membuat akun TikTok lain seminggu kemudian tetapi ia kembali dilarang. Pelarangan kedua yang dilakukan oleh sistem TikTok menggunakan sistem pelarangan IP yang mencegahnya untuk membuat akun baru.

Catatan kaki

  1. ^ Button dalam bahasa Inggris bisa berarti pusar maupun tombol (Tombol dalam kasus ini merujuk pada penghargaan yang diberikan Youtube. YouTube Play Button dapat diterjemahkan secara harafiah sebagai Tombol Permainan YouTube)
  2. ^ Bermain dengan pusar merujuk pada rangsangan seksual.

Referensi

  1. ^ a b c d e f "TikTok bans That Vegan Teacher after homophobic, racist videos". The Daily Dot (dalam bahasa Inggris). 2021-02-23. Diakses tanggal 2021-02-25. 
  2. ^ "That Vegan Teacher – YouTube". www.youtube.com. Diakses tanggal 2021-02-25. 
  3. ^ a b Asarch, Steven. "A TikTok animal rights activist was banned from the app days after making a sexual joke about a 16-year-old YouTuber". Insider. Diakses tanggal 2021-02-25. 
  4. ^ Williams, Janice (2021-01-22). "Who is the infamous vegan teacher TikToker behind Gordon Ramsey's video?". Newsweek (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-05. 
  5. ^ Baker, Emily (2021-01-23). "Gordon Ramsay Responds To That Vegan Teacher's Viral TikTok Video". Plant Based News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-05. 
  6. ^ "Vegan activist blasted for saying she would not donate organs to meat eaters". 7NEWS.com.au (dalam bahasa Inggris). 2020-09-14. Diakses tanggal 2021-03-05. 
  7. ^ Chiorando, Maria (2020-09-14). "Vegan TikTok Star Blasted For Refusing To Donate Organs To Meat Eaters". Plant Based News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-05. 
  8. ^ Morris, Seren (2020-09-14). "Vegan TikTok activist says she would not donate organs to meat eaters". Newsweek (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-05. 
  9. ^ a b "Popular TikTok vegan co-opts 'I can't breathe' to protest animal cruelty". The Daily Dot (dalam bahasa Inggris). 2021-01-26. Diakses tanggal 2021-03-03. 
  10. ^ a b c Puhak, Janine (2021-02-24). "'That Vegan Teacher' says TikTok ban won't silence her following petition, controversies". Fox News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-02-25. 
Kembali kehalaman sebelumnya