The Immortals (Cosmos: A Spacetime Odyssey)
"The Immortals" adalah episode ke-11 seri televisi dokumenter Amerika Serikat Cosmos: A Spacetime Odyssey. Episode ini tayang perdana tanggal 18 Mei 2014 di Fox dan 19 Mei 2014 di National Geographic Channel.[1] Episode ini ditulis oleh Ann Druyan dan Steven Soter, dan disutradarai Brannon Braga. Episode ini membahas kemungkinan penyebaran kehidupan antarbintang dan pertemuan dengan kehidupan asing (alien). Episode ini juga memaparkan hipotesis panspermia yang menyatakan bahwa kehidupan berasal dari komet atau asteroid yang mengangkut organisme kebal radiasi.[2][3] RingkasanEpisode ini membahas bagaimana kehidupan berkembang di Bumi dan kemungkinan adanya kehidupan di planet lain. Tyson membuka episode ini dengan menjelaskan perkembangan sistem tulisan manusia yang memungkinkan informasi diteruskan secara turun-temurun. Ia juga menceritakan bahwa Putri Enheduanna sekitar tahun 2280 SM menjadi orang pertama yang menyematkan namanya sendiri pada karya buatannya, sedangkan Gilgamesh mengoleksi untaian kisah, salah satunya kisah Utnapishtim yang mendokumentasikan banjir besar sama seperti kisah Bahtera Nuh. Tyson menjelaskan cara DNA merekam informasi untuk melanjutkan kehidupan, dan memaparkan berbagai teori tentang asal mula DNA di Bumi, salah satunya adalah evolusi dari kolam pasang dangkal atau dari ejecta (lemparan) bekas tabrakan meteor dari planet lain. Tyson kemudian menunjukkan bahwa perbandingan bahan pembentuk meteorit Nakhla tahun 1911 dengan hasil penelitian program Viking menunjukakn bahwa material dari Mars bisa saja terbang ke Bumi dan sejumlah mikrob mampu bertahan hidup di luar angkasa yang keras. Seiring bergeraknya tata surya mengelilingi galaksi selama miliaran tahun, kehidupan bisa saja pindah dari planet ke planet dengan cara serupa. Tyson kemudian membayangkan adanya kehidupan di planet-planet lain. Ia menjelaskan bagaimana Proyek Diana tahun 1940-an berhasil membuktikan bahwa gelombang radio dapat terbang ke luar angkasa. Sejak itu pula, seluruh sinyal siaran yang dipancarkan manusia terus terbang menjauhi planet kita. Tyson mengatakan bahwa proyek-proyek seterusnyaberusaha mencari sinyal yang sama yang mungkin dipancarkan dari tata surya lain. Ia kemudian menjelaskan bahwa pengembangan dan keberlangsungan peradaban luar Bumi harus dipertimbangkan agar pencarian sinyal asing berhasil. Peradaban bisa musnah akibat peristiwa-peristiwa kosmik sepert supernova, bencana alam seperti bencana Toba, atau bahkan kehancuran sendiri melalui perang atau cara lain, sehingga kemungkinannya sulit diketahui. Tyson menjelaskan bahwa galaksi elips, tempat bintang katai merah tua berada, merupakan lokasi terbaik untuk melanjutkan atau menemukan peradaban lain. Tyson berkesimpulan bahwa jika kecerdasan manusia dimanfaatkan dengan baik, manusia dapat menghindari semua bencana itu dan memungkinkan manusia pindah ke luar Bumi sebelum Matahari akhirnya berubah menjadi bintang raksasa merah. ReceptionPenayangan episode ini di Fox mendapat penilaian/pangsa sebesar 1,1/3 di kategori usia 18-49. Sekitar 3,24 juta penonton Amerika Serikat menontonnya secara langsung. Episode ini menempati peringkat ketiga dan terakhir di slot waktu yang sama setelah The Good Wife dan The Women of SNL; dan ke-9 dari 14 acara yang mengudara pada malam itu.[4] Referensi
Pranala luar
|