The Seed of the Sacred Fig
The Seed of the Sacred Fig (bahasa Persia: دانهی انجیر معابد; bahasa Prancis: Les Graines du figuier sauvage; bahasa Jerman: Die Saat des heiligen Feigenbaums) adalah sebuah film drama-thriller politik tahun 2024 yang ditulis, diproduksi bersama, dan disutradarai oleh Mohammad Rasoulof. Bercerita tentang Iman, seorang hakim investigasi di Pengadilan Revolusi Islam di Teheran, yang bergulat dengan ketidakpercayaan dan paranoia saat protes politik nasional meningkat dan senjatanya secara misterius menghilang.[2] Dibintangi oleh Soheila Golestani, Missagh Zareh, Mahsa Rostami dan Setareh Maleki. Narasi fiksi tersebut dipadukan dengan gambaran nyata aksi protes yang ditindak tegas oleh penguasa Iran. The Seed of the Sacred Fig tayang perdana pada 24 Mei 2024 di Festival Film Cannes ke-77, dan terpilih untuk bersaing memperebutkan Palme d'Or, serta berhasil memenangkan penghargaan istimewa. Menjelang pemutaran perdananya, Rasoulof dijatuhi hukuman delapan tahun penjara oleh otoritas Iran. Ia berhasil melarikan diri ke Jerman dan menghadiri karpet merah di Cannes. The Seed of the Sacred Fig menerima pujian kritis dan memenangkan penghargaan untuk Film Berbahasa Asing Terbaik di National Board of Review.[3] Dan terpilih untuk mewakili Jerman di Film Internasional Terbaik pada ajang Academy Awards ke-97.[4] Alur ceritaIman, seorang pengacara yang taat agama dan jujur, tinggal bersama istrinya, Najmeh, dan kedua putri mereka, Rezvan dan Sana. Baru-baru ini, Iman diangkat menjadi hakim penyelidik di Pengadilan Revolusi di Teheran. Posisi ini memberikan ia gaji lebih besar ditambah apartemen yang lebih besar untuk keluarganya. Tapi ketika protes nasional besar-besaran melawan pemerintah otoriter mulai terjadi, Iman sadar kalau ia diangkat bukan karena kemampuan hukumnya. Iman cuma diminta untuk menyetujui keputusan yang telah disiapkan atasannya, tanpa harus memastikan bukti-buktinya—termasuk hukuman mati. Karena itu, Iman diminta untuk tetap anonim. Ia juga dilarang memberikan tahu apa pun ke teman-teman atau keluarganya, yang bisa aja dijadikan target untuk menekankannya. Anak-anaknya dilarang bermain sosial media. Pemerintah memberikan Iman pistol untuk perlindungan keluarga, tapi Iman yang tidak dapat memegang senjata malah tidak tau cara benar-benar menyimpannya. Seiring semakin panasnya protes di seluruh negeri, hidup Iman semakin penuh rasa curiga dan paranoid. Iman dipaksa untuk menandatangani ratusan vonis mati setiap hari. Sementara itu, Rezvan dan Sana terus mengikuti berita tentang protes lewat HP mereka, dengan perasaan mengerikan. Akhirnya, kedua anak cewek itu berdebat dengan Iman ketika sedang makan malam. Iman marah, membantah ide feminis mereka, dan menyebut kalau itu hanya propaganda musuh. Najmeh, yang sangat patuh pada Iman, memberikan saran ke anak-anaknya untuk menjauhi teman-teman revolusioner mereka. Hubungan antara orang tua dan anak-anaknya semakin rusak. Ketika Sadaf, teman baiknya Rezvan, ditembak di wajah ketika ikut berdemo wajib memakai hijab, Najmeh bersama anak-anaknya menolong Sadaf di rumah mereka. Mereka memutuskan untuk tidak memberitahukan Iman perihal hal ini. Tapi tidak lama kemudian, Sadaf ditangkap polisi. Di saat yang sama, pistolnya Iman tiba-tiba menghilang, dan ia mulai curiga dengan para perempuan di rumahnya, dan beranggapan salah satu dari mereka yang mengambilnya. Iman memaksa istri dan dua anaknya untuk diinterogasi oleh koleganya, Alireza. Iman membela tindakannya dengan alasan ia tidak lagi merasa aman di rumah sendiri karena telah kehilangan kepercayaan pada keluarganya. Nama, foto, dan alamat Iman bocor di sosial media. Demi melindungi keluarganya, Iman memutuskan untuk membawa istri dan anak-anaknya ke rumah masa kecilnya di pegunungan. Sebelum pergi, seorang koleganya memberikan pistol tambahan untuk perlindungan. Dalam perjalanan, mereka bertemu pasangan yang mengenal siapa Iman. Terjadi kejar-kejaran mobil sampai Iman mengeluarkan pistol baru demi mengancam mereka. Sementara itu, di dalam mobil, Sana mengaku ke Rezvan kalau ia yang mengambil pistol ayahnya yang pertama. Di rumah masa kecil itu, Iman malah membuat pengadilan sendiri ke keluarganya. Iman mengintrogasi istri sama anak-anaknya, memaksa mereka untuk mengaku di depan kamera. Demi melindungi ibu dan adiknya, Rezvan pura-pura mengaku kalau ialah yang menyembunyikan pistol. Iman mengunci Rezvan dan Najmeh, tapi Sana berhasil kabur membawa pistolnya. Sana memasang jebakan, mengunci Iman di gudang, dan membebaskan ibu serta kakaknya sebelum Iman dapat kabur. Akhirnya, kejar-kejaran liar terjadi jauh dari rumah. Iman berhasil menangkap Najmeh, yang teriakannya membuat Sana dan Rezvan datang. Sana mengarahkan pistol ke ayahnya, tapi ia ragu unuk nembak. Ketika Iman jalan mendekatinya, Sana panik dan menembak tanah di bawah ayahnya. Tanah itu runtuh, dan Iman jatuh dan mati tertimbun. Film ditutup dengan cuplikan HP yang menampilkan perempuan-perempuan dengan bangga mengikuti demo di jalanan Teheran. Pemeran
PerilisanThe Seed of the Sacred Fig terpilih untuk bersaing memperebutkan Palme d'Or di Festival Film Cannes 2024, dan ditayangkan perdana di dunia pada 24 Mei 2024,[5] lalu menerima penghargaan khusus dari juri, sebutan tambahan di belakang penghargaan juri utama Palme d'Or, Grand Prix dan Jury Prize.[6] The Seed of the Sacred Fig menerima tepuk tangan meriah selama 12 menit[7] atau 15 menit.[8] Sebelum ditayangkan, Neon memperoleh hak distribusi penayangan di Amerika Utara, dan berencana untuk merilisnya akhir tahun 2024.[9] Setelah pemutaran perdana, Lionsgate memperoleh hak distribusi untuk bioskop di Inggris dan Irlandia.[10] The Seed of the Sacred Fig membuat pemutaran perdana di Festival Film Telluride ke-51.[11] Dan juga ditayangkan di bagian Centrepiece di Festival Film Internasional Toronto 2024,[12] serta di bagian Main Slate di Festival Film New York ke-62.[13] Pyramide Distribution merilisnya di bioskop Prancis pada 18 September 2024, dengan judul Les Graines du figuier sauvage.[14] Sedangka di Jerman Alamode Film mendistribusikannya pada tanggal 26 Desember 2024, dengan judul Die Saat des heiligen Feigenbaums.[15] Tanggapan kritikusDi situs web agregator ulasan Rotten Tomatoes, 94% pada 79 ulasan para kritikus adalah positif, dengan nilai rata-rata 8.2/10. Konsensus situs web berbunyi: "Sebuah dakwaan yang membakar terhadap pemerintahan yang menindas, baik itu di sebuah negara atau di sebuah rumah tangga, The Seed of the Sacred Fig berfungsi sebagai drama yang menarik dan pernyataan politik yang kuat."[16] Di situs Metacritic, yang menggunakan sistem penilaian rata-rata tertimbang, film ini mendapatkan skor 85 dari 100, berdasarkan 24 kritikus, yang menunjukkan "pengakuan universal".[17] Di AlloCiné, film ini menerima peringkat rata-rata 4,4 dari 5, berdasarkan 39 ulasan dari kritikus Prancis.[18] Lihat jugaReferensi
Pranala luar
Templat:National Board of Review Award for Best Foreign Language Film |