Thessaloniki
Thessaloniki atau Tesalonika[1] (Yunani: Θεσσαλονίκη, Turki: Selânik, Slavia: Solun (Солун), Aromania: Săruna, Ladino: Selanik), merupakan kota yang terletak di Yunani bagian utara. Penduduknya berjumlah 363.987 jiwa (2001). Nama lain Salonika atau Salonica, diambil dari bentuk varian Σαλονίκη (Saloníki) sering digunakan dalam percakapan di Yunani, dan menghasilkan sejumlah nama dalam bahasa-bahasa lain untuk kota ini dan awalnya adalah nama umum yang digunakan di sejumlah bahasa Eropa barat. Nama-nama yang terkenal dalam sejarah adalah Солоунь (Soloun) dalam bahasa Slavonia Gerejawi Kuno, Salonika dalam bahasa Judaeo-Spanyol atau Ladino, Selanik (juga Selânik) dalam bahasa Turki (سلانیك dalam bahasa Turki Ottoman, Solun (juga ditulis Солун) dalam bahasa percakapan Slavia di Yunani Makedonia dan bahasa Slavia Selatan di dekatnya, Салоники (Saloníki) dalam bahasa Rusia, dan Sãrunã dalam bahasa Aromania. Dalam bahasa sehari-hari, nama kota ini diucapkan dengan intonasi gelap dan dalam secara velarized alveolar lateral approximant untuk huruf L karakteristik untuk aksen Yunani Makedonia modern.[2][3] Nama ini sering ditulis dengan singkatan Θεσ/νίκη.[4] Kota ini didirikan sekitar tahun 315 SM oleh raja Kassandros dari Makedonia, pada atau dekat lokasi kota kuno Therma dan 26 desa-desa kecil lainnya.[5] Ia menamainya menurut nama istrinya, Thessalonike,[6] saudari tiri Aleksander Agung dan putri raja Makedonia, anak perempuan Filipus II dari Makedonia (Philip II). Di bawah kerajaan Makedonia kota ini memiliki hak otonomi dan parlemen sendiri[7] serta berkembang menjadi kota terpenting di Makedonia.[6] Setelah jatuhnya kerajaan Makedonia pada tahun 168 SM, Tesalonika menjadi kota merdeka dalam Republik Romawi di bawah Mark Antony pada tahun 41 SM.[6][8] Kota ini berkembang menjadi pusat perdagangan penting yang terletak di Via Egnatia,[9] jalan yang menghubungkan Dyrrachion dengan Bizantion,[10] yang mendorong perdagangan antara Tesalonika dan pusat-pusat perdagangan lain misalnya Roma dan Bizantion.[11] Tesalonika juga terletak di ujung selatan jalur utara-selatan melalui daerah Balkan sepanjang lembah Morava dan sungai Axios, sehingga menghubungkan daerah Balkan dengan wilayah Yunani lainnya.[12] Kota ini kemudian menjadi ibu kota salah satu dari 4 distrik Romawi di Makedonia.[9] Lalu ia menjadi ibu kota seluruh provinsi-provinsi Yunani Kekaisaran Romawi karena pentingnya kota ini di semenanjung Balkan. Pada zaman Kekaisaran Romawi ini, Tesalonika juga menjadi pusat penyebaran agama Kristen yang penting. Surat 1 Tesalonika merupakan kitab pertama yang ditulis oleh Rasul Paulus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Paulus juga menulis Surat 2 Tesalonika.[13] Ketika Kekaisaran Romawi dibagi atas tetrarki, Tesalonika menjadi ibu kota administratif satu dari 4 bagian Kekaisaran Romawi di bawah Galerius Maximianus Caesar,[14][15] di mana Galerius memerintahkan pembangunan istana kerajaan, hipodrom baru, gerbang kemenangan (triumphal arch) dan sebuah mausoleum serta yang lain-lain.[15][16][17] Pada tahun 379 ketika Prefektur Romawi Illirikum dibagi atas wilayah Kekaisaran Bizantium dan Kekaisaran Romawi Barat, Tesalonika menjadi ibu kota Prefektur baru Illirikum.[9] Setelah jatuhnya Roma pada tahun 476, Tesalonika menjadi kota terbesar kedua di dalam Kekaisaran Bizantium.[11] Tokoh terkenal asal Thessaloniki
Catatan kaki
Pranala luar
|