Tibet telah berada di bawah kekuasaan administratifDinasti Qing sejak tahun 1720. Setelah Revolusi Xinhai tahun 1911-1912, milisi Tibet melancarkan suatu serangan mendadak terhadap garnisun Qing yang ditempatkan di Tibet setelah kerusuhan Xinhai Lhasa. Setelah jatuhnya Dinasti Qing pada tahun 1912, para pejabat Qing di Lhasa kemudian dipaksa untuk menandatangani "Perjanjian Tiga Poin" untuk penyerahan dan pengusiran pasukan Qing di Tibet bagian tengah. Pada awal tahun 1912, Pemerintah Republik Tiongkok menggantikan Dinasti Qing sebagai pemerintah Tiongkok dan republik baru tersebut menegaskan kedaulatannya atas keseluruhan wilayah dinasti sebelumnya, yang mencakup 22 provinsi Tiongkok, Tibet,dan Mongolia.
Setelah pembentukan Republik baru tersebut, Presiden sementara Tiongkok Yuan Shikai mengirim sebuah telegram kepada Dalai Lama ke-13, memulihkan gelar-gelar dia sebelumnya. Dalai Lama menolak gelar-gelar ini, menanggapinya bahwa dia "bermaksud menjalankan peraturan temporal dan kebiaraan di Tibet".[18] Pada tahun 1913, Dalai Lama, yang telah melarikan diri ke India ketika Qing mengirim sebuah ekspedisi militer untuk mendirikan pemerintahan Tiongkok langsung atas Tibet pada tahun 1910,[19] kembali ke Lhasa dan mengeluarkan sebuah proklamasi yang menyatakan bahwa hubungan antara kaisar Tiongkok dan Tibet "telah menjadi hubungan penyokong dan pendeta dan tidak berdasarkan pada subordinasi satu sama lain." "Kami adalah sebuah negara kecil, religius, dan merdeka," demikian bunyi proklamasi tersebut.[20][21]
^Nakamura, Haije (1964). "Absolute Adherence to the Lamaist Social Order". Ways of Thinking of Eastern Peoples: India, China, Tibet, Japan. University of Hawaii Press. hlm. 327.
^Ram Rahul, Central Asia: an outline history, New Delhi, Concept Publishing Company, 1997, p. 42: "From then [1720] until the fall of the Manchu dynasty in 1912, the Manchu Ch'ing government stationed an Amban, a Manchu mandarin, and a military escort in Tibet."
^Barry Sautman, Tibet’s Putative Statehood and International Law, in Chinese Journal of International Law, Vol. 9, Issue 1, 2010, p. 127-142: "Through its Lifan Yuan (Office of Border Affairs [...]), the Chinese government handled Tibet's foreign and many of its domestic affairs. During the Qing, Tibet hosted imperial troops and border patrols, and the imperial court appointed Tibetan officials. The Lifan Yuan [...] ratified the Dalai and Panchen Lamas, created joint rule by aristocrats and high lamas and elevated the Dalai Lama above the nobles. From 1728, the [...] amban handled Tibet's foreign and military affairs. From 1793, the amban had the right to identify the Dalai Lama and Panchen Lama [...]. Monastic finances were under imperial control [...]. Central-western Tibet was thus an administered territory of China under the Qing. In 1724, eastern Tibet was incorporated into existing Chinese provinces."
Bell, Charles Alfred. Tibet: Past & present (1924) Oxford University Press ; Humphrey Milford.
Bell, Sir Charles. Portrait of the Dalai Lama (1946) Wm. Collins, London, 1st edition. (1987) Wisdom Publications, London. ISBN086171055X
Berkin, Martyn. The Great Tibetan Stonewall of China (1924) Barry Rose Law Publishes Ltd. ISBN1-902681-11-8.
Chapman, F. Spencer. Lhasa the Holy City (1977) Books for Libraries. ISBN0-8369-6712-7; first published 1940 by Readers Union Ltd., London
Goldstein, Melvyn C. A History of Modern Tibet, 1913-1951: The Demise of the Lamaist State (1989) University of California Press. ISBN978-0-520-06140-8
Goldstein, Melvyn C. The Snow Lion and the Dragon: China, Tibet, and the Dalai Lama (1997) University of California Press. ISBN0-520-21951-1
Goldstein, Melvyn C. A History of Modern Tibet, Volume 2: The Calm Before the Storm: 1951-1955 (2007) University of California Press. ISBN978-0-520-24941-7
Grunfeld, A. Tom. The Making of Modern Tibet (1996) East Gate Book. ISBN978-1-56324-713-2
Lamb, Alastair. The McMahon Line: A Study in the Relations between India, China and Tibet, 1904 to 1914 (1966) Routledge & Kegan Paul. 2 volumes.
Richardson, Hugh E. (1984). Tibet & Its History. 1st edition 1962. 2nd edition, Revised and Updated. Shambhala Publications, Boston. ISBN978-087773-292-1 (pbk).
Shakya, Tsering. The Dragon In The Land Of Snows (1999) Columbia University Press. ISBN0-231-11814-7