Share to:

 

Tracy Chou

Tracy Chou
A picture of Tracy Chou.
Chou pada tahun 2019
Lahir1987 (umur 36–37)
Amerika Serikat
KebangsaanAmerika Serikat
AlmamaterStanford University[1]
(B.S. Electrical Engineering, 2009)
(M.S. Ilmu Komputer, 2010)
PekerjaanInsinyur Software
Facebook: tracy.chou.7 X: triketora Instagram: triketora LinkedIn: triketora Pinterest: triketora GitHub: triketora Modifica els identificadors a Wikidata

Tracy Chou (lahir tahun 1987)[2][3] adalah seorang insinyur perangkat lunak keturunan Tionghoa dari Amerika Serikat yang juga menjadi salah seorang pendukung adanya kesetaraan gender untuk pekerja kaum perempuan di bidang teknologi. Dia memiliki pengalaman bekerja di Pinterest dan Quora. Selain itu, ia juga pernah magang di perusahaan rintisan raksasa, seperti Rocket Fuel, Google, dan Facebook.[4]

Chou dikenal atas upayanya dalam mengangkat masalah rendahnya representasi kaum perempuan di perusahaan-perusahaan teknologi. Chou menekan perusahaan teknologi untuk meningkatkan statistik atau komposisi tenaga kerja kaum perempuan di bidang tersebut.[5][6][7] Pada tahun 2016, bersama 7 wanita lainnya, dia menjadi salah satu ketua dalam sebuah kelompok pembelaan kaum perempuan di bidang teknologi, yakni Project Include.[8]

Kehidupan Awal dan Pendidikan

Chou adalah putri dari seorang ilmuwan komputer di Silicon Valley yang berimigrasi dari Taiwan.[5][9] Chou lahir dan besar di Wilayah Teluk San Francisco. Chou merupakan alumni dari SMA St. Francis High School di Mountain View, California, Amerika Serikat.[9]

Karena kedua orang tuanya adalah insinyur perangkat lunak dan memegang gelar doktor ilmu komputer, pengenalannya pada teknologi dimulai sejak usia yang sangat dini. Meskipun pada kenyataannya, bekerja di industri bukanlah tujuan awalnya. Besarnya pengaruh Silicon Valley dan kedua orang tuanya terhadap Chou inilah yang kemudian membuatnya tertarik pada ilmu komputer.[10]

Chou melanjutkan studi Ilmu Komputer di Universitas Stanford dengan spesialisasi di bidang pembelajaran mesin (machine learning) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence).[4] Pada tahun 2009, dia lulus dengan gelar Sarjana Sains di bidang Teknik Elektro, dan pada tahun berikutnya, dia meraih gelar Master Sains di bidang Ilmu Komputer.[10] Chou menggambarkan pengalaman ketika mengambil sarjana Ilmu Komputer, dia merasa bahwa dia "benar-benar tidak pada tempatnya." Pada awal studinya, ia mengaku merasa kurang percaya diri di antara rekan-rekan prianya. Meski pada akhirnya, Chou justru mengungguli sebagian besar dari mereka dalam tugas-tugas perkuliahan.[6]

Selama berkuliah di Universitas Stanford, Chou tertarik pada perusahaan rintisan besar seperti Google, Facebook, dan Rocket Fuel.[6] Dia juga berhasil mendapatkan magang kompetitif di ketiga perusahaan rintisan besar itu sebelum menyelesaikan masa studinya di Stanford.[10]

Karier

Chou di TechCrunch Disrupt San Francisco 2019

Setelah lulus program master pada tahun 2010, dia diterima sebagai Insinyur Perangkat Lunak di perusahaan rintisan bernama Quora. Chou memilih memulai kariernya di perusahaan rintisan karena ia merasa gaya belajarnya yang lebih cocok dengan perusahaan rintisan di mana ia bisa belajar banyak hal baru di semua tempat, mencoba untuk memahami sistem yang terintegrasi, dibandingkan dengan mendalami satu area saja.[11]

Selama berkarier di Quora, dia mendapatkan kepuasan dalam membangun sebuah produk dari nol. Ini merupakan suatu bentuk pencerahan baginya. Chou kini menjadi lebih berani dan siap secara mental untuk memulai kariernya di bidang teknik.[10]

Setahun kemudian, Pinterest menjadi tempat kerja barunya. Dia menjabat sebagai Kepala Insinyur dan Teknologi di rentang tahun 2011 dan 2016. Selain memainkan peran utama dalam memajukan perusahaan ke keadaannya saat ini, Chou juga mendapati dirinya dalam peran yang tidak pernah ia duga sebelumnya, yaitu sebagai seorang aktivis keberagaman dalam teknologi.[10]

Pada tahun 2013, Chou menghadiri konferensi tahunan para ahli teknologi Perayaan Grace Hopper yang didedikasikan untuk mengembangkan karya-karya perempuan dalam dunia teknologi.[12] Selama konferensi, pengakuan atas kurangnya peran perempuan di bidang industri teknologi terus menggelegar dan membuat Chou bertekad untuk mengubahnya. Namun ia tidak memiliki bukti kuantitatif yang bisa membuktikan kesenjangan ini. Dia pun mengajak perusahaan-perusahaan teknologi untuk merilis data keberagaman melalui postingan blognya di Medium.com.[12] Aksinya ini menarik perhatian industri teknologi. Data-data mulai mengalir masuk ke lembar kerja publik yang dia buat. Pergeseran keterbukaan ini tak pelak memberi tekanan pada perusahaan teknologi untuk mengungkap data keberagaman mereka, khususnya berkaitan dengan perempuan dan etnis. Ini tentu saja merupakan langkah besar ke arah yang benar.[7]

Angka yang ditunjukkan data sangat buruk. Di Mozilla, insinyur perempuan berjumlah kurang dari 9 persen. Tim Teknologi Google hanya memiliki 17 persen perempuan. Di Facebook dan Yahoo, angka itu hanya 15 persen. Beberapa perusahaan sama sekali tidak mempekerjakan perempuan di tim teknologi mereka. Bahkan Pinterest milik Chou, yang penggunanya dilaporkan hampir tiga perempatnya adalah wanita, hanya memiliki 12 persen.[12] Sejak 2015, Chou telah menjadi Anggota Pendiri di Project Include, sebuah organisasi nirlaba yang berupaya menyediakan solusi keberagaman dan inklusi yang bermakna bagi perusahaan teknologi.[10]

Sungguh ironis, mengingat ilmu komputer sebagian besar didirikan oleh kaum perempuan. Pada pertengahan 1800-an, Ada Lovelace melakukan banyak pekerjaan di balik "mesin analitik" yang diusulkan Charles Babbage untuk menulis apa yang sekarang dipuji sebagai program komputer pertama di dunia. Seabad kemudian, Grace Hopper, setelah bekerja sebagai arsitek daerah aliran sungai Mark I, menemukan "penyusun" sebuah program infrastruktur dasar dan menciptakan istilah debugging setelah menemukan ngengat di mesin.[12]

Pengaruhnya di Silicon Valley telah memberinya tempat di Forbes Tech 30 Under 30 tahun 2014. Selain itu, ia juga berhasil meraih fitur profil tinggi di Vogue, Wired, The Atlantic, dan beberapa lainnya.[10][12]

Pembicara di Publik

Pada April 2018, Chou menjadi pembicara di Stanford University yang mengusung tema "Seri Pemimpin Berpemikiran Pengusaha" (The Entrepreneurial Thought Leaders Series).[13] Pada Juni 2018, Chou menjadi pembicara di konferensi majalah Vogue di Sydney, Australia.[14] Chou sebelumnya juga jadi pembicara di konferensi Disrupt SF TechCrunch.[15]

Referensi

  1. ^ "Levo 100 Rising Stars". Levo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-20. Diakses tanggal 26 Juli 2020. 
  2. ^ Tafoya, Angela; Pang, Jeanine Celeste (2013-07-16). "SF's Rising Stars: 30 Under 30". Refinery29. Diakses tanggal 26 Juli 2020. 
  3. ^ Lorenz, Taylor (2014-11-21). "Meet the female Pinterest engineer who forced tech companies to release their diversity numbers". Business Insider. Diakses tanggal 26 Juli 2020. 
  4. ^ a b Hempel, Jessi (April 21, 2015). "Quantifying Silicon Valley's Diversity Issue". Wired. Diakses tanggal 26 Juli 2020. 
  5. ^ a b Heller, Nathan (November 21, 2014). "How Pinterest Engineer Tracy Chou is Breaking the Silicon Ceiling". Vogue. Diakses tanggal 26 Juli 2020. 
  6. ^ a b c Levintova, Hannah. "Meet the Engineer Who Forced Silicon Valley's Gender Problem Into the Open. Tracy Chou is not, as one brogrammer put it, "too pretty to code."". Mother Jones. Diakses tanggal 26 Juli 2020. 
  7. ^ a b Larson, Selena (November 11, 2014). "Pinterest's Tracy Chou: How I Got My Start In Tech—Despite Myself. Now she's empowering others to do the same". ReadWriteWeb. Diakses tanggal 26 Juli 2020. 
  8. ^ Isaac, Mike (2016-05-03). "Women in Tech Band Together to Track Diversity, After Hours". The New York Times. Diakses tanggal 26 Juli 2020. 
  9. ^ a b "Tracy Chou — Software Engineer and Geek Girl". 100 Passionate People. 2010-05-31. Diakses tanggal 26 Juli 2020. 
  10. ^ a b c d e f g "Tracy Chou | Taiwanese-American". Defining Cultures (dalam bahasa Inggris). 2017-06-18. Diakses tanggal 2021-03-20. 
  11. ^ "Pinterest's Tracy Chou: How I Got My Start In Tech—Despite Myself". ReadWrite (dalam bahasa Inggris). 2014-11-11. Diakses tanggal 2021-03-20. 
  12. ^ a b c d e Heller, Nathan. "How Pinterest Engineer Tracy Chou Is Breaking the Silicon Ceiling". Vogue (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-20. 
  13. ^ "Tracy Chou: The Entrepreneurial Thought Leaders Series". Stanford University. April 25, 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-18. Diakses tanggal 26 Juli 2020. 
  14. ^ "Meet the software engineer whose call for gender diversity in tech has created lasting change". Vogue. April 12, 2018. Diakses tanggal 26 Juli 2020. 
  15. ^ "Disrupt SF: Past Speakers & Judges". TechCrunch. Diakses tanggal 26 Juli 2020. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya