H. Trinda Farhan Satria, S.T., M.T. gelar Datuak Tumangguang Putiah (lahir 28 September 1969) adalah politikus dari Partai Keadilan Sejahtera, mubalig, dosen, dan akademikus Indonesia. Ia dilantik sebagai Wakil Bupati Agam periode 2016–2021 pada 17 Februari 2016 mendampingi Indra Catri.[2] Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat periode 2009–2014.[3]
Sebelum menjadi politikus, Trinda merupakan seorang pengajar di Universitas Andalas (Unand). Pada 1996, ia diangkat sebagai dosen Teknik Industri di Unand. Di kampus tersebut, ia pernah menduduki jabatan Ketua Program Studi Teknik Industri Unand dan meraih predikat "Dosen Teladan Fakultas Teknik Unand" 2003.[4] Jabatan terakhirnya yakni Kepala Laboratorium Perencanaan dan Optimasi Sistem Industri. Selain di Unand, ia pernah menjadi dosen tamu untuk Universitas Bung Hatta, Universitas Ekasakti, dan Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang.
Kehidupan awal dan pendidikan
Trinda merupakan putra dari pasangan Muslim Yunus Kari Palindih (ayah) dan Fauzah Nur (ibu). Ia memiliki pertalian darah dengan Buya Hamka. Kakek ibunya, yakni Abdul Wahab Amrullah merupakan paman Buya Hamka.[5][6]
Ia meraih gelar Sarjana Teknik pada program studi S-1 Teknik Industri tahun 1995. Selama berkuliah ia aktif berorganisasi di dalam dan luar kampus seperti GAMAIS ITB, Mahasiswa Islam Teknik Industri ITB, Lembaga Teknik dan Manajemen Industri Islam Bandung, Ketua KPM Jami'il Anam Bandung, dan Ketua Persatuan Pelajar Mahasiswa Minang Bandung (P2M2B).[4]
Trinda lalu merampungkan gelar Magister Teknik pada program studi S-2 Teknik dan Manajemen Industri di kampus yang sama pada 2001.[7]
Karier politik
Trinda Farhan Satria ikut dalam masa awal pembentukan Partai Keadilan, duduk sebagai salah seorang pengurus daerah di Bandung. Pada saat yang sama, ia sedang menjalani kuliah S-2 di Institut Teknologi Bandung. Namun, pada 1999, ia mengundurkan diri dari keanggotaan partai setelah keluar UU yang melarang keikutsertaan PNS dalam politik praktis.
Meski tidak aktif dalam struktur partai, ia masih aktif mengisi berbagai pelatihan kader PKS sebagai instruktur, termasuk saat pencalonan anggota legislatif. Pada 2005, ia memilih mengakhiri karier sebagai PNS dan bergabung kembali dengan PKS. Dalam struktur partai, ia diamanahi sebagai Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS Sumatera Barat periode 2005–2010 menggantikan Mahyeldi Ansharullah, dan kembali terpilih untuk periode 2010–2015.[3]
Pada Pemilu 2009, Trinda terpilih sebagai Anggota DPRD Sumatera Barat untuk periode 2009-2014.[8] Pada Pemilu 2014, ia kembali terpilih sebagai Anggota DPRD Sumbar untuk periode 2014-2019.[9] Ia menjabat Ketua Badan Kehormatan DPRD Sumbar periode 2014-2016.[10] Namun, pada 30 Oktober 2015, ia mundur dari kursi dewan untuk maju sebagai calon wakil bupati dalam pemilihan umum Bupati Agam 2015.[11] Posisinya di dewan digantikan oleh Rahayu Purwanti.[12]
Pada pemilihan umum Bupati Agam 2020, ia maju sebagai calon bupati didampingi Kolonel (Purn.) M. Kasni. Pasangan Trinda–Kasni diusung oleh PKS dan Partai NasDem.[15] Diikuti oleh 4 pasang kandidat, pasangan ini memperoleh hasil suara di urutan ketiga dan gagal dalam kontestasi dengan memperoleh 44.700 suara atau 24,14% dari total suara sah.[16]