Ursula Franklin
Ursula Franklin adalah seorang metalurgis, fisikawan, dan dosen berkebangsaan Jerman-Kanada. Dia telah mengajar di Universitas Toronto selama lebih dari 40 tahun.[1] Berkat penelitiannya, 135 negara menandatangani Traktat Pelarangan Sebagian Uji Coba Nuklir.[2] Ursula juga adalah seorang aktivis yang banyak memperjuangkan hak-hak wanita dan manusia secara umum. Dia mendapat banyak penghargaan atas kegiatan akademik maupun kegiatan aktivisnya. Kehidupan PribadiUrsula Maria Martius Franklin lahir di München, Jerman pada 16 September 1921. Ibunya, Ilse Maria Martius (née Sperling), adalah seorang sejarawan seni berkebangsaan Yahudi dan ayahnya, Albrecht Martius, adalah seorang arkeolog berkebangsaan Jerman. Keluarganya adalah penganut Protestan. Pada tahun 1940, Ursula memulai studi sarjana di Berlin. Namun, pada tahun 1943, dia dan keluarga besarnya dipenjara di kamp kerja paksa Nazi karena latar belakang keluarga ibunya.[3] 18 bulan kemudian, dia dan orang tuanya berhasil keluar dan selamat dari holokaus, meskipun anggota keluarganya yang lain banyak yang tidak selamat. Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, Ursula melanjutkan studinya di Universitas Teknik Berlin, mendapatkan gelarnya pada tahun 1946. Dia memilih untuk belajar fisika dan matematika karena mata pelajaran tersebut tidak disensor oleh negara. Pada tahun 1948, ia menerima gelar PhD bidang fisika eksperimental dari Universitas Teknik Berlin.[4] Pada tahun 1949, Ursula mendapat beasiswa post doctoral di Universitas Toronto dan berimigrasi ke Kanada. Tak lama setelah kedatangannya, dia bertemu dengan calon suaminya, Fred Franklin yang juga seorang imigran Jerman dan seorang insinyur. Mereka bergabung dengan perkumpulan Quaker yang cinta damai dan menikah pada tahun 1952.[5] Mereka memiliki dua anak, Martin dan Monica.[6] KarierUrsula bekerja di Ontario Research Foundation sebagai ilmuwan riset dari tahun 1951 hingga 1967 dengan spesialisasi logam dan paduan. Dia banyak melakukan penelitian terbesarnya dengan dampak internasional. Penelitian yang dilakukannya antara lain pengujian nuklir berkecepatan tinggi.[5] Dia menyelidiki apakah isotop radioaktif yang dihasilkan oleh tes senjata atmosfer diserap oleh manusia. Dia menemukan bahwa sejumlah besar senyawa strontium-90 di nuklir meningkatkan risiko kanker darah dan tulang. Penelitian ini menyebabkan negara-negara pemilik nuklir membuat Traktat Pelarangan Sebagian Uji Coba Nuklir yang melarang peledakan nuklir di darat, di atmosfer, dan di luar angkasa dan selanjutnya ditandatangani oleh 135 negara.[2] Pada tahun 1967, Franklin mulai mengajar di Departemen Metalurgi dan Ilmu Material di Universitas Toronto. Ia mengembangkan bidang arkeometri, studi artefak arkeologis menggunakan teknik modern analisis bahan. Hal ini memungkinkan penanggalan artefak perunggu, tembaga, logam dan keramik dari budaya prasejarah. Franklin meneliti bagaimana peradaban kuno membuat alat, bagaimana mereka menggunakan alat untuk berinteraksi dengan lingkungan mereka dan bagaimana penggunaan alat tersebut membentuk budaya manusia. Dia mulai mengajar di Institut Toronto untuk Sejarah dan Filsafat Sains dan Teknologi dan menerbitkan lebih dari 70 makalah ilmiah dan buku tentang struktur dan sifat logam dan paduan dan sejarah serta dampak sosial dari teknologi.[4] Dia diangkat sebagai profesor tetap wanita pertama di Departemen Metalurgi dan Ilmu Material pada tahun 1973. Pada tahun 1984, dia menjadi Profesor Universitas dari Departemen Teknik. Dia kemudian menjabat sebagai Direktur Studi Museum dari 1987 hingga 1989 dan pada 1989 bergabung dengan Massey College sebagai fellow.[6] Selama tahun 1970-an, dia adalah anggota Science Council of Canada, tempat dia mendalami konservasi sumber daya alam. Dia turut mengembangkan penelitian untuk kebijakan sains lewat Science Council of Canada dan Natural Sciences and Engineering Research Council of Canada.[4] Dia juga berontribusi untuk program radio CBC, termasuk: Demokrasi, Teknologi, dan Terorisme (1979), Perdamaian Nuklir (1982), Front Utara (1986), dan Kompleksitas dan Manajemen (1987). Ceramah Massey 1989 Ursula Franklin telah diterbitkan dalam bukunya, The Real World of Technology.[7] Sebagai seorang Quaker, Ursula aktif terlibat dalam kegiatan perdamaian dan keadilan, pemahaman internasional, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan perempuan. Dia adalah anggota aktif dan dewan nasional Voice of Women, salah satu organisasi advokasi sosial terkemuka Kanada.[7][8] PemikiranMenurut Ursula Franklin, teknologi adalah rangkaian praktik yang dilakukan oleh manusia, tidak bergantung pada mesin atau gawai.[9] Teknologi didefinisikan sebagai praktik yang menunjukkan kepada kita hubungan budaya. Seperti halnya demokrasi, teknologi adalah entitas yang memiliki banyak segi. Ini termasuk kegiatan pengetahuan, struktur, serta tindakan penataan. Bahasa yang ada kurang cocok untuk menggambarkan kompleksitas interaksi teknologi. Kita harus dapat mengartikan kata-kata seperti 'globalization,' 'competitiveness,' 'downsizing' dan 'labour-saving technology' untuk dapat membangun masyarakat yang kuat.[10] PenghargaanPada tahun 1987, Ursula dianugerahi Elsi Gregory McGill Memorial Award untuk kontribusinya dalam pendidikan, sains, dan teknologi. Pada tahun 1989, ia menerima Wiegand Award, penghargaan kepada orang Kanada yang telah memberikan kontribusi luar biasa pada pemahaman manusia dalam bidang sains dan teknologi.[7] Dia juga menerima gelar kehormatan dari banyak universitas Kanada. Pada 1984, Ursula Franklin menjadi wanita pertama yang diberi gelar “Profesor Universitas” oleh Universitas Toronto. Selain kontribusinya yang signifikan sebagai ilmuwan, Dr. Franklin telah dan terus dikenal karena kegiatannya dalam kemanusiaan melalui kegiatan komunitas. Dia menerima Award of Merit for the City of Toronto pada tahun 1982, terutama untuk kontribusinya dalam perencanaan lingkungan. Dia memberikan saran teknis kepada kelompok masyarakat tentang masalah seperti polusi dan radiasi.[7] Pada tahun 1991, dia menerima Governor General's Award dalam memperingati advokasi persamaan hak terhadap perempuan di Kanada. Pada tahun yang sama, dia memperoleh Sir John William Dawson Medal. Dia memperoleh Pearson Medal of Peace 2001 atas perjuangannya terhadap hak asasi manusia. Sebuah sekolah di Toronto juga dinamai seperti namanya, Ursula Franklin Academy.[11] Referensi
Daftar PustakaRebick, Judy (2005). Ten thousand roses : the making of a feminist revolution. Penguin Canada. OCLC 1036887790. Franklin, Ursula (2007). The Ursula Franklin reader : pacifism as a map. Between the Lines. ISBN 1-897071-18-3. OCLC 1015925553. |