Vjosa Osmani
Vjosa Osmani-Sadriu (lahir 17 Mei 1982)[2] adalah seorang ahli hukum Kosovo yang sekarang menjabat Presiden Kosovo. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Ketua Majelis Kosovo dan Peltu Presiden Kosovo. Dia adalah seorang profesor di Universitas Priština, Institut Teknologi Rochester Kosovo; dia juga pernah menjadi profesor tamu di Universitas Pittsburgh. Osmani adalah calon perdana menteri dari partai Liga Demokrat Kosovo (LDK) dalam pemilihan umum parlemen Kosovo 2019.[3][4] BiografiVjosa Osmani-Sadriu lahir pada tahun 1982 di Mitrovica, Kosovo. Dia menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di kampung halamannya. Dia mendapat gelar sarjana dari sekolah hukum Universitas Pristina (bahasa Albania: Universiteti i Prishtinës), dan gelar magister dan doktor dari Universitas Pittsburgh. Osmani saat ini menjadi ketua Komite Urusan Luar Negeri, Diaspora dan Investasi Strategis. Dia sebelumnya menjabat sebagai Ketua Komite Integrasi Eropa dan Wakil Ketua Komite Reformasi Konstitusi di Kosovo. Osmani telah menikah dan memiliki dua putri kembar. Selain bahasa Albania, ia juga menguasai bahasa Inggris, Turki, Spanyol, dan Serbia.[3] AktivitasKarier politik Osmani dimulai sejak masa remajanya, saat dia menjadi aktivis LDK. Pada 27 Agustus 2009, ia terpilih sebagai Kepala Staf Presiden Republik Kosovo, Fatmir Sejdiu. Osmani telah menjadi anggota Majelis Kosovo dari LDK selama tiga periode. Pada dua periode terakhirnya, Osmani menjadi caleg wanita dengan suara terbanyak di Kosovo. Dia dikenal karena sumbangsihnya terhadap perjuangan kemerdekaan Kosovo di Mahkamah Internasional, saat dia menjadi perwakilan Kosovo dalam pembahasan mengenai legalitas kemerdekaan Kosovo, sebuah kasus yang dimenangkan Kosovo atas Serbia.[3] PemilihanVjosa Osmani menjadi kandidat kuat Perdana Menteri Kosovo dari partai LDK dalam pemilihan parlemen 2019. Saat berkampanye untuk pemilu, Osmani mengatakan bahwa dia yakin orang Kosovo telah siap untuk memiliki Perdana Menteri perempuan, dan bahwa dia mampu melawan korupsi, serta menjanjikan reformasi pasar bebas di negaranya.[5][6] PenghargaanOsmani menyelesaikan gelar sarjana di Kosovo dengan beasiswa yang ia terima dari Kementerian Pendidikan, berkat prestasinya sebagai mahasiswa terbaik di Sekolah Hukum Kosovo. Pada saat yang sama, ia juga terpilih sebagai salah satu dari lima mahasiswa terbaik di Kosovo dari semua jurusan. Pada tahun 2004, ia mendapatkan beasiswa untuk menyelesaikan gelar magister di Universitas Pittsburgh. Pada tahun 2005, dia dua kali dianugerahi Excellence For The Future Award oleh Universitas Pittsburgh. Pada tahun 2009, berkat pencapaiannya, ia kembali mendapat beasiswa penuh untuk menyelesaikan studi doktoralnya di universitas yang sama, di mana ia kembali fokus pada bidang hukum. Dia juga meraih penghargaan Sheth International Achievement Award dari University of Pittsburgh atas kontribusinya di bidang hak asasi manusia.[3] Referensi
|