Wajib militer di SwissSwiss menerapkan sistem wajib militer (bahasa Jerman: Militärdienst; bahasa Prancis: service militaire; bahasa Italia: servizio militare) untuk semua laki-laki Swiss yang berbadan sehat dan yang sudah mencapai usia dewasa,[1] walaupun perempuan juga boleh mengikuti pelatihan militer secara sukarela.[2] Pada tahun 2016, komisi ahli yang ditugaskan oleh pemerintah Swiss untuk meninjau sistem wajib militer di Swiss menyarankan agar wanita juga diwamilkan untuk memenuhi kebutuhan 18.000 tentara baru setiap tahunnya.[3] Laki-laki yang dianggap cukup bugar untuk mengikuti wajib militer adalah laki-laki yang "memenuhi persyaratan secara fisik, intelektual, dan mental untuk wajib militer atau layanan perlindungan sipil dan mampu menuntaskan tugas-tugas tersebut tanpa melukai diri sendiri atau orang lain".[4] Mereka yang tidak memenuhi syarat tidak harus ikut wamil, tetapi harus membayar pajak pendapatan tahunan tambahan sebesar 3% hingga mereka mencapai usia 30 tahun, kecuali jika mereka merupakan penyandang cacat.[5] Hampir 20% orang yang dapat diwamilkan ternyata tidak cukup bugar untuk mengikuti tugas militer atau sipil pada tahun 2008; jumlah orang yang tidak cukup bugar biasanya lebih tinggi di kanton-kanton perkotaan (seperti Kanton Zurich dan Jenewa) daripada di kanton pedesaan.[6] Warga Swiss yang tinggal di luar negeri tidak harus ikut wajib militer pada masa damai,[7] sementara mereka yang memiliki kewarganegaraan ganda masih harus ikut wamil.[8] Pada tanggal 22 September 2013, diadakan sebuah referendum yang bertujuan untuk menghapuskan wajib militer di Swiss.[9] Namun, referendum ini gagal karena lebih dari 73% pemilih menolak usulan penghapusan wajib militer. Catatan kaki
|