Xiǎobái
Adipati Huan dari Qi (Hanzi: 齊桓公; Pinyin: Qí Huán Gōng; wafat 643 SM), nama marganya Jiāng (姜) dan nama pemberian Xiǎobái (小白), adalah penguasa Negara Qi yang kelima belas, ia bertakhta dari 685 hingga 643 SM. Adipati Huan adalah penguasa pertama dari Lima Hegemon Zaman Musim Semi dan Gugur. Bersama dengan penasihat dan menterinya Guan Zhong, dia adalah penulis reformasi administrasi, militer dan fiskal yang penting. Kehidupan awal dan mulai berkuasaXiǎobái lahir sebagai salah satu putra Adipati Xi dari Qi, meskipun tidak dalam garis suksesi takhta karena dia memiliki setidaknya dua kakanda: Zhu'er dan Jiu. Di masa mudanya, Xiǎobái dididik oleh Bao Shuya. Ketika Adipati Xi akhirnya meninggal, Zhu'er menjadi penguasa Qi berikutnya sebagai "Adipati Xiang" tetapi pemerintahannya penuh dengan konflik dan skandal domestik. Menyadari hal ini dan takut akan keselamatan nyawa muridnya, Bao Shuya membawa Xiǎobái melarikan diri bersamanya ke Negara Ju di mana mereka kemudian tinggal di pengasingan.[1] Adipati Xiang dibunuh pada 686 SM, dan sepupunya, Wuzhi, naik takhta. Tetapi setelah hanya satu bulan menjabat, Wuzhi juga dibunuh. Dengan wafatnya kedua penguasa terdahulu, Xiǎobái kembali ke Qi dengan tujuan menjadi adipati berikutnya. Tetapi dia harus menghadapi oposisi kakandanya Jiu. Pangeran Jiu saat itu juga di pengasingan, berhasil mendapatkan dukungan dari beberapa pejabat tinggi di Qi, gurunya Guan Zhong dan Zhuang dari Lu. Akan tetapi sebelum Jiu dapat dilantik sebagai adipati Qi, Xiǎobái berhasil menguasai pemerintahan Qi serta pasukannya, dan dinobatkan sebagai "Adipati Huan dari Qi" pada 685 SM. Pasukan Lu yang dipimpin oleh Adipati Zhuang segera menyerbu untuk mengangkat Pangeran Jiu ke atas takhta, tetapi pasukan penyerang menderita kekalahan telak di Ganshi dan terpaksa mundur. Sebaliknya pasukan Qi di bawah pimpinan Bao Shuya menyerbu Lu, dan menuntut agar Jiu dan para pendukungnya diserahkan. Untuk menenangkan Adipati Huan, Adipati Zhuang kemudian mengeksekusi pangeran Jiu dan menyerahkan Guan Zhong ke Qi sebagai tahanan.[1] Hegemon pertamaPada 667 SM, Adipati Huan memanggil Zhen (kota Juànchéng Xiàn, Heze, sekarang Shandong) aliansi terdokumentasi pertama dalam sejarah Tiongkok. Dia menyatukan kepala negara Chen, Song, dan lainnya di bawah pemerintahannya. Tetapi negara dataran tengah (Tiongkok Utara saat ini, pusat peradaban Tiongkok pada saat itu) sering berperang dengan tetangga di luar suku Han, yang juga sering mereka sebut "suku barbar". Dengan moto "Hormati raja dan lawan suku barbar" (尊王攘夷, pinyin: zūnwáng rǎngyí), aliansi melawan penghuni gunung di Utara serta suku Han dari Negara Chu di Selatan. Oleh karena itu Adipati Huan menempatkan dirinya sebagai hegemon dan dia bahkan diberi penghargaan oleh Raja Zhou. Tahun-tahun terakhir kehidupan Adipati Huan kurang bahagia. Setelah kematian Guan Zhong, dia mengandalkan penasihat bernilai rendah (Yi Ya 易牙, Shu Diao 竖刁). Pada akhirnya, negara itu tenggelam dalam anarki. Meninggal karena kelaparan, dia bahkan tidak dimakamkan. KeluargaDaftar istri:
Daftar selir:
Daftar putra:
Daftar putri:
Silsilah
Referensi
CatatanDaftar pustaka
|