Yang Hao (dinasti Sui)Yang Hao (Hanzi: 杨浩, ?-618), Pangeran Qin, adalah pangeran Dinasti Sui yang diangkat sebagai kaisar boneka oleh Jenderal Yuwen Huaji setelah kudeta berdarah yang menewaskan pamannya, Kaisar Yang dari Sui. Belakangan ia dibunuh oleh Yuwen yang lalu mengangkat dirinya sebagai kaisar. Latar belakangYang Hao adalah cucu Kaisar Wen, sang pendiri Dinasti Sui. Ayahnya bernama Yang Jun dan ibunya adalah Putri Cui. Pada tahun 957, Putri Cui meracuni suaminya dengan melon beracun karena cemburu ia lebih menyayangi selirnya. Yang Jun pun jatuh sakit keracunan, ia harus meninggalkan posnya di Bingzhou (sekarang Taiyuan, Shanxi) ke ibu kota Chang’an (sekarang Xi'an, Shaanxi) untuk menjalani pengobatan. Setelah diagnosis, perbuatan Putri Cui akhirnya terkuak. Kaisar Wen menceraikannya dari suaminya dan memulangkan ke rumah kakaknya, Cui Hongdu, belakangan ia dipaksa bunuh diri. Yang Jun tidak pernah sembuh sepenuhnya, ia meninggal tahun 600. Karena dosa Putri Cui, Kaisar Wen menyatakan Yang Hao dan adiknya, Yang Dan, tidak pantas mewarisi gelar kebangsawanan ayahnya. Keduanya bahkan dilarang menghadiri pemakaman ayah mereka, sebagai gantinya Kaisar Wen memerintahkan para bawahan Yang Jun bertindak sebagai pengiring menuju pemakamannya. Masa pemerintahan Kaisar YangKaisar Wen mangkat tahun 604. Paman Yang Hao, Yang Guang, naik tahta dengan gelar Kaisar Yang. Tahun 606, ia mengangkat Yang Hao sebagai Pangeran Qin dan Yang Dan sebagai Marquis Jibei. Hingga tahun 613, Yang Hao menjabat sebagai komandan milisi di pos militer Heyang (sekarang Jiaozuo, Henan) ketika Jenderal Yang Xuan’gan memberontak. Kaisar Yang yang pada saat itu sedang memimpin kampanye militer melawan Kerajaan Goguryeo, Korea, memerintahkan Jenderal Yuwen Shu kembali ke Tiongkok untuk memadamkan pemberontakan itu. Yuwen dan Yang Hao saling mengirim surat hingga mereka akhirnya bertemu dan menggabungkan kekuatan untuk melawan Yang Xuan’gan. Tak lama kemudian pemberontakan itu berhasil ditumpas, namun Yang Hao menghadapi dakwaan karena berkomunikasi dengan pejabat negara (saat itu para bangsawan dilarang berhubungan dengan pejabat) sehingga dipecat dari jabatannya. Hingga tahun 618, pemberontakan petani telah meluas di mana-mana sehingga Kaisar Yang harus mengungsi ke Jiangdu (sekarang Yangzhou, Jiangsu). Yang Hao dan keluarga kerajaan lainnya turut serta mengungsi ke sana. Musim semi tahun itu, Jenderal Yuwen Huaji (putra Yuwen Shu) memimpin kudeta militer. Kaisar Yang beserta sejumlah keluarga kerajaan dan pejabat tinggi Sui dibunuh dalam kudeta itu. Yang Hao selamat berkat hubungan persahabatannya dengan Yuwen Zhiji, adik Yuwen Huaji, yang membujuk kakaknya agar tidak membunuhnya. Setelah itu Yang Hao diangkat sebagai kaisar berdasarkan titah yang dibuat atas nama Permaisuri Xiao, permaisuri Kaisar Yang. Yuwen Huaji bertindak sebagai wali kaisar dan dialah yang sesungguhnya memegang kekuasaan. Sebagai kaisar bonekaTak lama setelah kudeta, Yuwen Huaji bertolak ke utara bersama pasukan elit Xiaoguo untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang jatuh ke tangan pemberontak. Yang Hao hanya menjadi kaisar sebatas gelar karena Yuwen tidak pernah mengizinkannya menggunakan kekuasaannya. Ia dijadikan tahanan rumah dibawah penjagaan ketat. Tugasnya hanya menandatangani dokumen tanpa pernah diizinkan menemui para pejabatnya. Yuwen Huaji mengalami banyak kekalahan dari Li Mi, salah satu pemimpin pemberontak dan mundur hingga Kabupaten Wei (sekarang Handan, Hebei). Dari hari ke hari Yuwen semakin terpuruk dan ditinggalkan para pengikutnya, kekalahannya tinggal menunggu waktu. Dalam keadaan putus asa, ia ingin merasakan menjadi kaisar sebelum waktunya tiba. Maka ia pun meracuni Yang Hao dan mengangkat dirinya sebagai Kaisar Xu.
|