Yayasan Airlangga
Yayasan Airlangga adalah Sebuah Yayasan Pendidikan yang didirikan pada tanggal 1 Januari 1993. Kini, Yayasan Airlangga memiliki 7 (tujuh) divisi Pendidikan Menengah dan Perguruan Tinggi yaitu SMP Plus Airlangga Balikpapan, SMK Airlangga Balikpapan, SMKTI Airlangga Samarinda, SMK Kesehatan Airlangga Balikpapan, STMIK STIKOM Balikpapan, STMIK SPB Airlangga Samarinda, dan ASMI Airlangga Balikpapan. SejarahYayasan Airlangga berdiri di kota Balikpapan sejak 1 Januari 1993. Para pendirinya: Drs. Satria Dharma (Guru), Agung Sakti Pribadi, SH. MH. (Wartawan dan Pengacara), Dra. Bachriah Wahab (Dosen), Bachrun Ismail, B.Sc (Swasta) dan Dra. Mulia H. Deviyantie (Swasta/PKT). Agung dan Satria punya pengalaman membuka beberapa Lembaga Pendidikan di Jatim dan Ujung Pandang sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Kaltim. Saat itu, kemauan mereka didorong oleh keprihatinan mereka melihat ketertinggalan Kaltim dalam mengelola pendidikan. Didukung dana seadanya dari anggota Yayasan, mulailah Airlangga membuka kantor sekaligus Kampus di Jalan Kapten P. Tendean 2 A Gunung Pasir Balikpapan. Program pertama kali yang dibuka adalah Bimbingan Belajar bekerja sama dengan Guru-guru dari SMPN 1, Kursus Komputer, Akuntansi Jurnalistik dan Kursus Perpajakan Pra Brevet A. Tahun pertama Airlangga langsung berkembang dengan pesat, karena lembaga pendidikan yang professional memang sudah lama ditunggu-tunggu oleh masyarakat Balikpapan. Agung Sakti Pribadi dengan mantap memutuskan keluar dari Harian Manuntung (sekarang Kaltim Post) dan juga mengurangi kegiatan kepengacaraannya. HM. Hasjim Mahmud, tenaga ahli keuangan dari Surabaya didatangkan untuk menjadi Direktur Utama (Dirut) merangkap Direktur Keuangan. Sedangkan Satria Dharma menyusul keluar dari Bontang International School pada tahun 1996 dan memfokuskan diri di Yayasan Airlangga. Tahun Ajaran 1993/1994, Airlangga membuka program Setara Diploma I yang pertama di Balikpapan. Program Studi: Sekretaris dan Manajemen, Perbankan dan Komputer Akuntansi (Kompak). Program singkat cepat kerja ini langsung direspon masyarakat. Sekitar 90 mahasiswa yang bergabung di program tersebut. Selain itu, program Jurnalistik dan Perpajakan Pra Brevet A juga dibuka kembali untuk angkatan kedua. Lembaga pendidikan
ReferensiPranala luar |