Yu Gil-jun
Yu Gil-jun (1856-1916) adalah tokoh pelopor Pergerakan Pencerahan Korea di akhir abad ke-19.[1] Ia adalah mahasiswa Korea pertama yang belajar di Jepang pada masa modern.[2] Setelah tinggal lama di Jepang, Amerika Serikat dan Eropa, Yu Gil-jun menuangkan pemikiran dan pengalamannya dalam buku Seoyu Gyeonmun ("Observasi Dalam Perjalanan Ke Barat").[2] Ketertarikan Yu Gil-jun mengenai dunia luar awalnya diperoleh lewat pertemanannya dengan seorang tokoh reformasi bernama Bak Gyu-su (1807-1876). Setelah menjadi murid Bak, Yu menjadi tidak tertarik untuk mengikuti ujian nasional kenegaraan yang merupakan ujian terpenting bagi mahasiswa Joseon.[3] Saat Bak Gyu-su meninggal tahun 1876, Yu Gil-jun masih berusia 20 tahun.[2] Tahun itu adalah satu tahun setelah Insiden Unyangho, Kapal Unyo yang menerobos masuk perairan Pulau Ganghwa untuk memprovokasi rakyat Korea. Insiden itu menyadarkannya akan ancaman dari Jepang dan kekuatan barat.[3] Yu membuka wawasan tentang dunia luar dengan membaca buku-buku sejarah dan ilmu pengetahuan, seperti Haiguo Tuzhi ("Ilustrasi Geografi Dunia") yang ditulis sejarawan Qing bernama Wei Yuan.[3] Pada tahun 1881, ketika berusia 26 tahun, Yu Gil-jun dikirim oleh pemerintahan Joseon sebagai diplomat ke Tiongkok sebagai bagian dari kebijakan reformasi.[3] Awal tahun 1882, Yu memutuskan untuk memperkenalkan negara-negara dan pemikiran Barat lewat tulisannya tentang pengalaman kunjungan ke luar negeri.[3] Di Jepang, selain sebagai asisten diplomat, ia juga belajar di Universitas Keio. Yu menuliskan observasi, termasuk kesan-kesan tentang kejutan budaya. Buku Observasi Dalam Perjalanan Ke Barat ditulis dalam 71 artikel dalam 20 bab. Dua bab di awal dan akhir (I, II, XIX dan XX) menuliskan tentang keadaan geografi di seluruh dunia, sisanya tentang sistem politik dan peradaban barat. Dalam bukunya, Yu menuliskan bahwa Jepang mengumpulkan sebagian besar kemakmurannya yang mengagumkan dalam waktu 30 tahun dari "Taixi" (Barat Yang Agung) setelah membuka pelabuhannya. Pemahamannya mengenai barat dimulai secara langsung dengan observasinya mengenai kemakmuran Jepang. Selain itu, ia juga belajar dengan orang-orang barat seperti Edward S.Morse, profesor berkebangsaan Amerika di Universitas Tokyo. Seoyu Gyeonmun diterbitkan tahun 1895 saat Yu Gil-jun berusia 39 tahun. Selain itu, Yu juga menulis buku tata bahasa Korea yang pertama pada tahun 1909 berjudul Daehan Munjeon ("Tata Bahasa Korea").[3] Kutipan“Oh! Pencerahan tidak hanya bermakna memetik poin-poin kuat dari orang lain. Hal itu juga berarti memelihara dan menjaga apa yang agung dan indah yang jadi milikmu. Dalam arti yang luas, engkau mengadaptasikan poin-poin kuat dari orang lain karena engkau ingin memperkaya pemikiran dan nilai-nilaimu sendiri. Engkau juga bisa mengembangkan bakatmu di saat yang sama mengambil manfaat dari orang lain dengan baik.” (Bab XIV, Tingkat Pencerahan). Pranala luar
Referensi
|