Zahir bin Haram
Zahir bin Haram (Bahasa Arab: زاهر بن حرام) adalah seorang sahabat Muhammad dari kabilah Asyja' dalama Bani Aswaj. Ia memiliki tubuh yang pendek dengan wajah yang jelek. Zahir bin Haram dikenal sebagai sering memberi hadiah dan sering diajak bercanda oleh Muhammad. Setelah Muhammad meninggal, Zahir bin Haram pindah ke Kufah. Nasab dan tempat tinggalZahir bin Haram berasal dari Bani Aswaj.[1] Ia merupakan seorang badui yang tergabung dalam kabilah Asyja'.[2] Zahir bin Haram tinggal di suatu perkampungan di gurun.[3] Tampilan fisik dan kepribadianAnas bin Malik meriwayatkan bahwa Zahir bin Haram memiliki tubuh yang pendek.[4] Imam Ahmad meriwayatkan dalam hadis bahwa Zahir bin Haram memiliki wajah yang jelek.[5] Zahir bin Haram dikenal sebagai seorang yang memiliki kerendahan hati.[6] Hubungan dengan MuhammadSaling memberi hadiahZahir bin Haram merupakan seorang fakir miskin. Namun ia sering memberikan hadiah yang sederhana kepada Muhammad sebagai bentuk kecintaan atas Muhammad. Zahir bin Haram sering memberikan hadiah berupa minyak.[7] Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Muhammad sangat mengasihi Zahir bin Haram.[4] Muhammad akan membalas hadiah yang diberikan oleh Zahir bin Haram dengan memberinya barang untuk kebutuhan dalam perjalanan pulang ke tempat tinggalnya.[8] Bercanda di Pasar MadinahImam Ahmad meriwayatkan sebuah candaan dari Muhammad kepada Zahir bin Haram. Muhammad memeluk Zahir bin Haram dan Zahir mengeratkan pelukan Muhammad. Setelah itu, keduanya tertawa.[9] Kejadian ini terjadi di Pasar Madinah setelah keduanya berdialog. Muhammad awalnya memeluk lalu bertanya siapa yang akan membeli budak bernama Zahir bin Haram. Zahir kemudian membalas dengan pernyataan bahwa dirinya tidak laku untuk dijual. Muhammad pun menyatakan bahwa di sisi Allah, Zahir berharga mahal.[10] Akhir hubunganSetelah meninggalnya Muhammad, Zahir bin Haram pindah ke Kufah.[butuh rujukan] Lihat pulaReferensi
|