Zulkarnain Lubis
Zulkarnaen Lubis (21 Desember 1958 – 11 Mei 2018) adalah salah seorang mantan pemain nasional sepak bola Indonesia dari klub PSMS Medan pada era 1970-an. Dia adalah pemain PSMS Medan (1979-1980) dan Mercu Buana Medan (1981-1982), sebelum memperkuat klub-klub elite di Pulau Jawa, di antaranya Yanita Utama Bogor. Kehidupan pribadiSetelah pensiun dari sepak bola pada tahun 2000, dia melatih SSB Wanita di Bandung yang dimiliki oleh mantan pemain tim nasional wanita, Papat Yunisal. Zulkarnaen dan Papat menikah pada tahun 2004.[1] KarierPada eranya ia sering dijuluki sebagai Maradona Indonesia karena ia sering beroperasi di lini tengah, gocekan dan umpan-umpan matang dari kaki Zulkarnaen membuat para penyerang depan seperti mendapat pelayanan kelas satu. Visi bermain bola yang tinggi membuat Zulkarnaen mampu membaca pergerakkan pemain belakang lawan sekaligus menentukan ke mana teman di lini depan harus bergerak. Singkatnya, aksi pemain yang pada masa jayanya memiliki ciri rambut gondrong ini memang sangat memikat. Talenta itu juga yang membawa Zulkarnaen menghuni skuat timnas. Di tim Merah Putih, striker seperti Bambang Nurdiansyah, Dede Sulaiman dan Noah Meriem merasakan sekali matangnya umpan-umpan Zulkarnaen. SEA Games, Pra Piala Dunia, dan Asian Games adalah ajang-ajang internasional yang pernah diikuti Zulkarnaen. Di level klub, pemain ini sempat mengecap prestasi puncak bersama Krama Yudha Tiga Berlian. Dua kali Zulkarnaen mengantarkan klub ini ke jenjang juara Kompetisi Galatama. Pemain Liga
pskb dimenangkan karena binjai masih berjaya binjai banyak penerus anak bangsa karena tidak di sadari bibit2 muda Tim Nasional
Prestasi
Pranala luar
|