Ahmad Abdulaziz Al-Neama
Ahmad Abdulaziz Al-Neama adalah seorang eksekutif bisnis berkebangsaan Qatar. Sejak Mei 2019, Ahmad dipercaya menjadi Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo, salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.[1] Ahmad telah memulai perjalanannya di Grup Ooredoo sejak tahun 2014. Pengalamannya di perusahaan telekomunikasi ini telah menempatkannya pada berbagai posisi dan peran, mulai dari sektor operasional, pengembangan bisnis, hingga manajerial. Kepiawaiannya pun telah dibuktikannya di beberapa cabang Ooredoo, termasuk Ooredoo Qatar, Ooredoo Oman, Ooredoo Myanmar, Ooredoo Tunisia, dan Indosat Ooredoo di Indonesia.[1] Di bawah kepemimpinannya, Indosat Ooredoo berhasil mencatatkan beberapa pencapaian seperti meluncurkan jaringan 5G di 4 kota di Indonesia[2] dan membukukan pertumbuhan pendapatan total sebesar 11,4% year on year pada semester pertama 2021 terlepas dari tantangan semasa pandemi COVID-19.[3] Pada September 2021, Indosat Ooredoo resmi menggabungkan bisnisnya dengan Hutchison 3 Indonesia (H3I). Melalui penggabungan ini, Ahmad dipercaya untuk terus menjalankan tugasnya sebagai Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo. Seusai proses merger, Ahmad ditunjuk untuk menjadi salah satu anggota Dewan Komisaris di perusahaan gabungan yang memiliki perkiraan pendapatan tahunan sebesar 3 miliar Dollar AS atau setara dengan Rp42,8 triliun.[4] Pendidikan dan Kehidupan PribadiAhmad lahir pada tanggal 13 September 1982 di Doha, Qatar. Ia meraih gelar di bidang Electrical dan Electronics Engineering dari Universitas Colorado Denver, Amerika Serikat.[5] Di tengah kesibukannya, Ahmad dikenal senang membaca buku. Beberapa penulis yang dikaguminya adalah penulis asal Brazil Paulo Coelho, dan penulis buku best-selling 'Start with Why' oleh Simon Sinek. Selain itu, Ahmad juga banyak meneladani gaya kepemimpinan beberapa figur, seperti cara memimpin penuh empati ala Satya Nadella, dan gaya kepemimpinan wanita dari Jacinda Ardern.[6] KarierPerjalanan karier Ahmad di Indosat Ooredoo dimulai sejak Maret 2019.[7] Tak lama berselang usai penunjukannya, Indonesia mengumumkan kasus infeksi COVID-19 pertama. Di bawah komandonya, Indosat Ooredoo menjadi salah satu perusahaan pertama yang menerapkan kebijakan kerja dari rumah.[1] Tidak hanya itu, Ahmad juga memberikan paket kesehatan dan dukungan keuangan untuk karyawan internal dalam melewati masa sulit ini.[3] Sebagai seorang pucuk pimpinan di Indosat Ooredoo, Ahmad menjaga kondisi perusahaan tetap kuat dengan menerapkan rencana perubahan haluan untuk menjaga kondisi keuangan, pemahaman terhadap perusahaan, dan pengalaman pelanggan secara menyeluruh.[1] Salah satu transformasi yang dibawanya dalam perusahaan adalah menerapkan Model Operasi Regional (ROM) yang tanggap dengan kebutuhan pengguna di tiap-tiap daerah. Pendekatan ini terbukti efektif dan tepat sasaran, terlihat di saat banyak pemain operator seluler yang menerapkan harga kompetitif dan bersaing dalam perang harga, Indosat berhasil menjaga hubungan yang lebih dekat dengan para pengguna dan terus bertumbuh.[6] Di paruh pertama tahun 2021, Indosat Ooredoo berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang baik, termasuk pendapatan seluler yang meningkat 11,3% year on year dan unit B2B Enterprise menunjukkan kinerja kuat dan pertumbuhan pendapatan sebesar 16,5% year on year.[3] Sementara di kuartal keduaa, Indosat Ooredoo resmi meluncurkan jaringan 5G di 4 kota, yaitu Jakarta, Solo, Surabaya, dan Makassar.[8] Ahmad juga banyak terlibat dalam kegiatan internal perusahaan. Salah satunya, Ahmad terlibat langsung sebagai mentor di program 'Road to Victory Squad' yang melatih kepemimpinan karyawan untuk menjadi pemimpin di industri telekomunikasi Indonesia.[7] Selain itu, Ahmad juga turut aktif dalam kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR). Termasuk di antaranya 'She Hacks', sebuah program pemberdayaan dan pelatihan untuk perempuan di berbagai bidang melalui teknologi.[9] Rekam jejak Ahmad telah membuat dirinya dan perusahaan mendapatkan beberapa pengakuan dan penghargaan, antara lain:
Referensi
|