Al-Mansur Nasir al-Din Muhammad
Al-Mansur Nasir al-Din Muhammad (bahasa Arab: المنصور ناصر الدين محمد بن العزيز ; 1189 – setelah 1216) adalah Sultan Ayyubiyah ketiga dari Mesir yang memerintah pada tahun 1198-1200. BiografiSebagai seorang cucu pendiri dinasti Ayyubiyah (Salahuddin), al-Mansur menggantikan ayahnya, al-Aziz Utsman, setelah ia meninggal di tahun 1198. Ia berusia dua belas tahun ketika naik takhta.[1] Keributan kemudian terjadi antara berbagai faksi militer tentang siapa yang seharusnya menjabat sebagai atabeg al-asakir (panglima dan pemimpin tertinggi). Salah satu faksi yang berselisih, kaum Salahiyyah atau para mamluk Salahuddin, menyatakan bahwa saudara Salahuddin yaitu al-Adil harus mengambil peran itu karena ia dipandang sebagai orang yang mampu dan berpengalaman. Faksi lain, kaum Asadiyyah, mamluk dari paman Salahuddin, Asad ad-Din Shirkuh, lebih memilih anak sulung Salahudin, al-Afdal.[2] Dalam perselisihan yang kemudian timbul, al-Afdal memiliki keunggulan awal karena ia tinggal di Mesir, sementara al-Adil di Suriah. Al-Afdal kemudian diangkat sebagai atabeg. Perang kemudian meletus di antara mereka dan al-Afdal menyerang Damaskus, tetapi ia kalah dengan cepat dan pada bulan Februari 1200, al-Adil memasuki Kairo. Dalam beberapa hari, ia menghapus nama al-Mansur dalam khotbah salat Jumat dan menggantikan itu dengan namanya sendiri, sehingga mendepak al-Mansur.[3] Setelah penjatuhannya dari takhta, al-Mansur diasingkan ke Aleppo, di Suriah. Di sana, dia tinggal di istana pamannya, Amir az-Zahir Ghazi, yang pada 1216, menempatkannya di garis penerus amir seandainya anak-anaknya meninggal terlebih dahulu. Tidak ada lagi yang diketahui tentang al-Mansur. Referensi
|