Ambivert merupakan salah satu kepribadian manusia yang merupakan gabungan dari kepribadian Introvert dan Ekstrovert. Orang yang Ambivert suka bersosialiasi dengan orang lain, tapi di lain sisi mereka juga suka menghabiskan waktu untuk menyendiri.[1]
Berbeda dengan Ekstrovert yang suka berbicara, Ambivert cenderung pendiam pada orang yang baru dikenal. Namun jika sudah akrab, Ambivert akan berubah menjadi orang yang cerewet.
Jika Ekstrovert cenderung menyukai lingkungan luar dan lebih bersosial. Atau Introvert yang lebih suka menyendiri maka Ambivert adalah gabungan dari keduanya.
Ciri-ciri seorang memiliki kepribadian ambivert :[1] Diarsipkan 2020-05-11 di Wayback Machine.
1. Tidak suka bertemu dengan orang baru di tempat yang baru.
Seorang yang Ambivert akan biasa jika bertemu orang baru di tempat yang mereka sudah mengenalinya. Hal itu dikarenakan mereka akan nyaman di tempat yang sudah di kenali. Begitupun jika bertemu dengan orang yang dikenal di tempat yang baru.
Namun seorang ambivert akan merasa tidak nyaman jika bertemu orang baru di tempat yang baru juga secara bersamaan.
2. Mudah mengenali kepribadian seseorang.
Seorang Ambivert dapat dengan mudah mengenali jenis kepribadian seseorang. Hal itu disebabkan karena ambivert mengalami kedua hal tersebut, yaitu Introvert dan Ekstrovert.
3. Suka berada di tengah keramaian, tapi cenderung tidak melakukan interaksi.
Seorang Introvert benci dengan keramaian, sementara seorang Ekstrovert benci dalam kesendirian. Namun Ambivert kenyataannya suka keramaian, tapi mereka tidak ingin melakukan komunikasi. Bisa dibilang, mereka seperti sedang melakukan nyepi di tengah keramaian. Mereka nyatanya menikmati situasi ini, dan juga mengamati apa yang ada di sekitar.
4. Dapat menyesuaikan kepribadian dengan lingkungan.
Orang berkepribadian Ambivert mudah membaur dilingkungan ramai maupun lingkungan yang sunyi dan menjadi penyendiri, hal itu dapat dilakukan dengan baik.
5. Menyukai keramaian, tetapi juga menyukai kesendirian.
Seorang Ambivert mungkin menyukai pesta ataupun aktivitas diluar yang ramai. Namun jika energi mereka sudah menurun, mereka akan ingin ke tempat yang sepi untuk mengistirahatkan tubuh.
6. Dapat terlibat dalam pembicaraan ringan ataupun serius.
Seorang Ambivert saat berbicara hal-hal ringan seperti hobi, berita, ataupun hal lainnya akan dengan mudah mengikutinya. Begitu juga dengan pembicaraan serius seperti berbicara tentang bisnis, atau hal yang serius lainnya. Orang yang Ambivert tidak keberatan dengan pembicaraan ringan ataupun serius.
7. Suasana hati mudah berubah tergantung lawan bicara.
Orang Ambivert itu fleksibel, mampu menggeser kepribadian sesuai dengan siapa mereka berbicara. Seringnya, kalau sedang berbicara dengan si ekstrovert, maka orang ambivert akan berperan sebagai lawan bicara yang introvert. Begitupun sebaliknya.
Orang ambivert tidak merasa malas menanggapi sebuah pembicaraan kecil dan ringan, yang mungkin hanyalah sebuah basa-basi. Tapi, mereka akan jauh lebih bersemangat ketika percakapan tersebut mulai merujuk pada sebuah topik yang spesifik. Namun, bila lawan bicaranya dinilai sudah tidak asyik lagi, tak segan-segan seorang ambivert akan meninggalkan lawan bicaranya.
8. Nyaman dengan lingkungan luar, tetapi tidak banyak berinteraksi.
Seorang ambivert menyukai keramaian, namun tidak begitu aktif berinteraksi. Bukan berarti seorang ambivert anti-sosial, tetapi mereka nyaman dengan keadaan seperti itu. Dalam keadaan tertentu seorang yang ambivert dapat juga menjadi aktif berinteraksi. Seperti membicarakan tentang hal yang disukai, atau hal yang menarik baginya.
9. Seorang yang ambivert dapat mengerjakan tugas individu maupun kelompok dengan baik.
Seorang introvert akan sedikit kesulitan jika mengerjakan tugas kelompok. Begitupun seorang ekstrovert akan sedikit kesulitan jika mengerjakan tugas sendiri. Maka seorang yang ambivert dapat menyesuaikan kedua kondisi tersebut. mereka tidak keberatan jika mengerjakan tugas sendiri maupun berkelompok.
10. Bingung harus menikmati waktu bersama teman atau sendiri di rumah.
Menikmati waktu bersama teman memang menyenangkan, namun menikmati waktu sendiri di rumah juga tidak kalah menyenangkan pula. Karena itu seorang ambivert terkadang bingung jika dihubungi seorang teman yang mengundangnya datang ke pesta, padahal sedang menikmati waktu sendiri di rumahnya. Pergi bersosialisasi ke luar atau bermalas-malasan di rumah, si ambivert suka dengan dua-duanya. Jadi keputusan akhir biasanya berdasarkan suasana hati.
11. Tidak selalu diam namun juga tidak terlalu berisik.
Seorang Ambivert tidak selalu diam seperti si Introvert. Namun juga tidak selalu bersuara seperti si Ekstrovert. Orang Ambivert umumnya intuitif.
Seorang Ambivert tahu kapan saatnya harus angkat bicara dan kapan saatnya harus diam untuk mendengarkan. Mereka akan melakukan keduanya secara bergantian pada waktu yang tepat.
Kelebihan Yang Dimiliki oleh Seorang Kepribadian Ambivert.
Seorang Ambivert memiliki sisi kepribadian introvert dan extrovert yang seimbang. Dengan demikian seseorang yang ambivert cenderung merasa nyaman dengan kondisi yang penuh dengan interaksi sosial. Juga dapat menikmati kondisi saat mereka sendirian atau jauh dari keramaian.
Dengan adanya dua sisi kepribadian yang ada di dalam diri mereka, kelebihan diantara keduanya dapat dioptimalkan. Agar si ambivert lebih berhasil dalam menjalani kehidupan bersosial.
Berikut kelebihan Seorang ambivert:
1. Kepribadian Ambivert mudah menyesuaikan diri.
Ambivert berbaur dengan para Introvert dalam sebuah klub pecinta buku. Begitupun leluasa bercengkerama dengan para ekstrovert dari jurusan ilmu komunikasi.
Seorang ambivert mampu beradaptasi dengan mudahnya di setiap komunitas. Bukannya tidak konsisten, melainkan bisa memahami masing-masing dari mereka. Jadi, tidak heran kalau teman-teman si ambivert ini tidak hanya terpaku pada salah satu kubu.
2. Bisa mengerjakan proyek kelompok atau individu.
Para Ambivert tidak memiliki preferensi tersendiri mengenai cara penyelesaian sebuah proyek. Kalau orang ekstrovert biasanya lebih memilih untuk mengerjakannya secara berkelompok, sedangkan orang introvert cenderung lebih suka untuk menyelesaikannya secara individu. Maka seorang ambivert dapat mengerjakan pekerjaan kelompok maupun individu secara optimal.
3. Ambivert adalah seorang yang berpotensi sebagai pemimpin.
Kepribadian seorang extrovert yang baik dia akan cukup sigap dan tegas. Mereka juga mudah dalam bergaul dan menyesuaikan diri dengan orang-orang sekitar. Seorang extrovert selalu mampu dalam mencairkan setiap suasana.
Sedang seorang introvert, punya pemikiran yang analitis, kritis dan mempunyai kemampuan perencanaan yang matang secara terstruktur. Seorang introvert juga suka menjadi pendengar yang baik. Sedangkan seorang ambivert, mereka mampu untuk melewati itu semua.
4. Lebih fleksibel.
Ambivert tetap bisa merasa nyaman di situasi apapun, baik kondisi sunyi khas Introvert ataupun kondisi ramai khas Ekstrovert. Mereka dapat menyesuaikan diri dan tetap merasa nyaman dengan semuanya.
5. Emosinya lebih stabil.
Ketika biasanya para Introvert itu sensitif, sementara Ekstrovert tidak mudah terpengaruh dengan stimulasi yang berasal dari luar, maka Ambivert memiliki keseimbangan yang baik antara keduanya.
6. Kepribadian Ambivert lebih Intuitif.
Jurnalis Daniel K. Pink menuliskan bahwa seorang ambivert tahu kapan untuk berbicara dan kapan untuk diam. Kapan untuk mengamati dan kapan untuk merespon, serta kapan untuk menekan dan kapan untuk menahan diri.
7. Menjadi lebih berpengaruh.
Dalam sebuah eksperimen penjualan yang dilakukan oleh Grant, seorang ambivert mendapat keuntungan rata-rata sebesar $115 – 24%. Pendapatan itu lebih banyak daripada ekstrovert.
Orang-orang yang paling ekstrovert atau paling introvert malah mendapat penjualan yang paling buruk. Sementara mereka yang kadar ambivertnya persis di tengah malah justru mendapat penjualan yang paling banyak. Yaitu $208 per jam.[1][2]
- ^ a b Selasa, Reka; Februari 2020, 11 Februari 2020 14:00 WIB 11; Wib, 14:00 (2020-02-11). "Ambivert, Kepribadian yang Suka Bersosialisasi dan Butuh Menyendiri". indozone.id. Diakses tanggal 2020-03-08.
- ^ "Apa itu Kepribadian AMBIVERT? Ciri dan kelebihan seorang AMBIVERT". PsyLine. 2017-05-09. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-11. Diakses tanggal 2020-03-08.