Anak Lanang
Anak Lanang (bahasa Indonesia: Anak Laki-laki) adalah film pendek yang diproduksi oleh Ravacana Films yang menorehkan prestasi tahun 2019 dalam Short Film Competition di Australia. Anak Lanang (produksi tahun 2017) disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo, mendapatkan “Outstanding Achievement” di Indonesian Film Festival (IFF) Australia ke-14.[1] Film pendek karya Wahyu Agung Prasetyo ini berdurasi hanya 14 menit 51 detik. Kisah dalam film ini seputar percakapan empat anak dan tukang becak sepulang sekolah di atas becak. Dialog mengalir lancar dalam bahasa Jawa di antara keempat anak dan tukang becak dalam satu kali shot kamera. AlurKisah dalam film pendek ini mengenai empat orang anak SD yang membahas kehidupan sehari-hari mereka di atas becak sepulang sekolah.[2] Fokus awal pembicaraan tentang Hari Ibu. Isi ceritanya sederhana, seputar empat anak SD yang pulang sekolah dengan jemputan tukang becak langganan. Anak-anak SD itu dalam film pendek ini berperan sebagai sigit, Samsul, Yudho, dan Danang namanya. sigit tipikal anak yang rajin. Saat ada pekerjaan rumah (PR), dia selalu mengerjakan. Sementara yang lain hanya mencontek. Lalu samsul dan danang anak yang suka bermain PlayStation (PS). Selama perjalanan pulang, mereka membahas banyak hal, mulai tentang PR, anak baru, hingga rencana bermain PS di malam hari. Yudho dan anak satunya ( danang )selalu bertengkar. Di akhir cerita, setelah tukang becak mengantarkan mereka sampai ke rumah, digambarkan mereka berdua tinggal bersama dalam satu rumah, tetapi berbeda ibu.[3] Ada beberapa selipan pesan sosial dalam film ini setidaknya mengenai hari ibu, pemanfaatan media sosial yang benar, dampak perceraian orang tua, dan isu poligami yang berkembang di sekitar masyarakat. Teknis pengambilan gambarProses pengambilan gambar menggunakan teknik one shot dengan tidak ada jeda dalam mengambil gambar. Film ini melibatkan aktor lokal seperti Adi Marsono, Khoirul Ilyas Ariatmaja, Satrio Satya Purnama, Mahrival Surya Manggala, Muhammad Khildan Habibie, dan Ibnu Widodo. Waktu yang dibutuhkan untuk proses pengambilan gambar hanya sehari di Yogyakarta dan melibatkan kurang lebih 25 anak-anak. Pemeran
PenghargaanFilm Anak Lanang merupakan satu-satunya pemenang yang berasal dari Indonesia dalam Short Film Competition yang bertema “The Unknown”. Short Film Competition perdana diadakan oleh Indonesian Film Festival Australia tahun 2019. Penghargaan ini menjadi kemenangan perdana dari Ravacana Films dan Wahyu Agung Prasetyo selaku sutradara di kancah internasional. Sebelumnya, film ini pernah mendapatkan Honorable Mention dalam Panasonic Young Filmmaker 2017 dan menjadi Official Selection di Jogja-NETPAC Asian Film Festival ke-12.[4] Selain film pendek berjudul Tilik yang sukses pula di media sosial, film pendek karya Ravacana Films ini menarik perhatian pula untuk ditonton karena dianggap dekat dan merefleksikan kehidupan sehari-hari di masyarakat.[5] Suksesnya Tilik, Anak Lanang, dan beberapa film pendek lain mendapatkan penghargaan di dunia internasional menunjukkan kebangkitan film pendek karya kreatif sineas muda Indonesia. Referensi
Pranala luar |