Share to:

 

Bahasa Latin Gerejawi

Bahasa Latin Gerejawi
Latin Gereja, Latin Liturgi
Dituturkan diTak pernah dipakai sebagai bahasa asli; penggunaan lain banyak ragamnya menurut periode dan wilayah
KepunahanMasih dipakai untuk beberapa keperluan, kebanyakan sebagai bahasa liturgi Ritus Roma Gereja Katolik, serta di Gereja Anglikan, Lutheran dan Methodis.[1] Also used in the Western Orthodox Rite of the Eastern Orthodox Church.[2]
Abjad Latin
Status resmi
Bahasa resmi di
Tahta Suci
Kode bahasa
ISO 639-3
GlottologTidak ada
IETFla-VA
Informasi penggunaan templat
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Latin Gerejawi diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [3][4]
Lokasi penuturan
Penyebaran agama Kristen pada tahun 600 M — warna tua mewakili enklave-enklave awal
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Latin Gerejawi, juga disebut Latin Liturgi atau Latin Gereja, adalah bentuk Latin yang dipakai di ritus Roma dan ritus Latin lainnya dari Gereja Katolik serta di Gereja Anglikan, Lutheran dan Methodis,[1] dan Ritus Barat dari Gereja Ortodoks Timur,[2] untuk keperluan liturgi. Bahasa Latin Gerejawi adalah bahasa resmi Takhta Suci dan satu-satunya sosiolek yang masih ada dari bahasa Latin yang dipakai.

Referensi

  1. ^ a b Cross, Frank Leslie; Livingstone, Elizabeth A. (2005). The Oxford Dictionary of the Christian Church (dalam bahasa English). Oxford University Press. hlm. 961. ISBN 9780192802903. The Second Vatican Council declared that the use of Latin was to be maintained the liturgy, though permission was granted for some use of the vernacular; in the outcome, the use of the vernacular has almost entirely triumphed, although the official books continue to be published in Latin. In the C of E the Latin versions of the Book of Common Prayer have never been widely used, though, for instance, John Wesley used Latin text in doctrinal writings. The option of using traditional Latin texts in sung worship has been retained by choirs in both the Anglican and Lutheran Churches. 
  2. ^ a b "On the Western Rite Liturgy | Antiochian Orthodox Christian Archdiocese". antiochian.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-12-30. 
  3. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  4. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 

Bacaan tambahan

  • Collins, John F. 1985. A Primer of Ecclesiastical Latin. Washington, DC: Catholic University of America Press, 1985.
  • Mohrmann, Christine. 1957. Liturgical Latin, Its Origins and Character: Three Lectures. Washington, DC: Catholic University of America Press.
  • Scarre, Annie Mary. 1933. An Introduction to Liturgical Latin. Ditchling: Saint Dominic's Press.
Kembali kehalaman sebelumnya