Share to:

 

Bahurim

Simei melempar batu ke Daud dari luar Bahurim

Bahurim (pengartiannya tak jelas[1]) adalah sebuah desa yang disebutkan dalam Alkitab Ibrani yang terletak di timur Yerusalem, pada jalan menuju Lembah Yordan, dekat dengan Bukit Zaitun.

Rujukan Alkitab

Bahurim adalah tempat yang dilewati oleh Palti bin Lais saat ia menangis setelah istrinya, Mikhal, kembali ke suami pertamanya, Daud.

Kisah tersebut juga disebutkan saat Daud lari dari Absalom:

Ketika raja Daud telah sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. Sambil mendekati raja, ia terus-menerus mengutuk. Daud dan semua pegawai raja Daud dilemparinya dengan batu, walaupun segenap tentara dan semua pahlawan berjalan di kiri kanannya. Beginilah perkataan Simei pada waktu ia mengutuk: "Enyahlah, enyahlah, engkau penumpah darah, orang dursila! TUHAN telah membalas kepadamu segala darah keluarga Saul, yang engkau gantikan menjadi raja, TUHAN telah menyerahkan kedudukan raja kepada anakmu Absalom. Sesungguhnya, engkau sekarang dirundung malang, karena engkau seorang penumpah darah." -- (2 Samuel 16:5–8)

Yonatan dan Ahimaz dari Suku Lewi juga bersembunyi di desa tersebut (2 Samuel 17:18).

Azmaveth, salah satu pahlawan Daud, juga disebut berasal dari Bahurim (2 Samuel 23:31; 1 Tawarikh 11:33).

Identifikasi

Sebuah tradisi Yahudi di Targum mengidentifikasikan Bahurim dengan Almon (Yosua 21:18), kemudian disebut Almît, yang berjarak sekitar 4 mil dari timur laut Yerusalem, dan satu mil dari Anathoth (Anâta).[2] Desa tersebut juga diidentifikasikan dengan Ras et Tmim, timur laut Gunung Zaitun.[1] Ras et Tmim is located at 1744.1333 (Palestine grid coordinates).[3] Namun, Bahurim tampaknya berada di sebuah tempat yang dikenal sebagai Barruka.[3]

Referensi

  1. ^ a b McKenzie, John, Dictionary of the Bible, Simon & Schuster, 1995, p77
  2. ^ Cambridge Bible for Schools and Colleges on 2 Samuel 3, accessed 1 August 2017
  3. ^ a b de:Wolfgang Zwickel, Bahurim und Nob, de:Biblische Notizen, Vol. 61, 1992, p84-93
Kembali kehalaman sebelumnya