Belimbing darah
Belimbing darah atau belimbing merah (Baccaurea angulata) adalah sejenis buah anggota suku Phyllanthaceae (dulu: Euphorbiaceae). Buah ini masih sekerabat dengan menteng dan rambai, tetapi bentuk luarnya serupa dengan belimbing, dengan kulit yang lebih tebal dan berwarna merah menyala. Menyebar terbatas (endemik) di Pulau Kalimantan, buah ini dikenal dengan nama-nama lain seperti asem ketiak, pidau, umbing, umbung (Kalimantan); bonit, (Kapuas Hulu, Kalbar); belimbing hutan (Brunei); embaling, embaling bobou (Dusun); ujung, uchong (Sarawak, Iban); belimbing uchong, pelawak, popotong, tampoi hutan (Sabah).[2] PengenalanPohon kecil berumah dua (dioesis); tinggi 6–21 m dan gemang hingga 40 cm, tidak berbanir. Rerantingan gundul, pucuknya berwarna jerami pucat, yang menjadi abu-abu kehijauan hingga kehitaman jika mengering. Pepagan luar kelabu kecokelatan, merah kecokelatan, atau hijau; halus hingga kasar memecah, lembut hingga keras, menggabus; pepagan dalam kuning hingga kemerahan atau kehijauan, tebalnya 0,6–4 mm. Kayu teras berwarna cokelat.[2] Daun-daun tersebar; daun penumpunya panjang 4–11 mm, gundul atau berambut rapat sisi luarnya, tepinya menyerabut. Tangkai daun panjangnya 2–12,5 cm, gundul, biasanya dengan kelenjar yang menonjol. Helaian daun jorong hingga bundar telur sungsang, 12–39 × 4–13,6 cm, tebal menjangat; ujungnya meluncip hingga berekor, jarang tumpul; permukaan atasnya gundul, hijau gelap mengilap atau kusam; sisi bawahnya hijau pucat, dengan pertulangan berwarna keputihan; tulang daun sekunder 9–16 pasang. Perbungaan kebanyakan muncul pada batang (cauliflory) atau pada cabang (ramiflory), tandan bunga jantan panjang hingga 23 cm, yang betina hingga 25 cm, bercabang-cabang, merah. Bunga-bunga berukuran kecil, yang jantan dengan diameter hingga 2,6 mm; yang betina lebih besar hingga 10 mm, kuning pucat hingga krem atau kehijauan.[2] Buah buni berbiji 1–3; bentuk bulat telur sungsang, penampang melintangnya bentuk bintang (belimbing); berukuran lk. 50 × 26 mm; merah, merah jambu, hingga ungu atau merah kecokelatan; perikarp 1–2 mm tebalnya. Biji bundar atau jorong, memipih; 16–23 × 7–16 × 4–9,5 mm; dengan salut biji (arillode) berwarna putih.[2] Agihan dan ekologiSebaran alami belimbing darah adalah hutan-hutan primer dan sekunder di Kalimantan,termasuk pula di hutan-hutan tepi sungai. Tumbuhan ini ditemukan pada ketinggian 0–800 m dpl., di atas tanah-tanah laterit atau tanah pasir. Tercatat berbunga pada bulan-bulan Mei, Juni, Agustus, Oktober, dan November; buahnya didapati di sepanjang tahun.[2] ManfaatBelimbing darah dimakan sebagai buah segar. Salut bijinya berasa asam hingga manis; sedangkan kulit bijinya berasa asam (kecut).[2] Buah belimbing darah mengandung protein, karbohidrat, serat, mineral, dan vitamin C.[3] Buah ini juga berpotensi sebagai bahan obat. Referensi
Bacaan lanjut
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Baccaurea angulata.
|