Bima Prasena
Bima Prasena dikenal sebagai Bima, Bimsdai atau worldlifetravel[1](lahir 10 Oktober 1985) adalah seorang produser tv, presenter, blogger,[2] travel influencer, content creator, pendaki gunung, penjelajah dan penyelam yang akrab dengan dunia outdoor Indonesia. Karirnya di dunia televisi dimulai dari Kompas TV, dari seorang reporter berita, asisten produksi hingga host program dokumenter mingguan. Ia juga seorang anggota Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung, Wanadri sejak tahun 2004, Bima kemudian terlibat dalam berbagai ekspedisi di dalam dan luar negeri, salah satunya ekspedisi rintisan (pioneering expedition) Ilas Tondoyan di Karst Sangkulirang Mangkalihat, Kalimantan Timur, dalam pemanjatan pertama dinding Batu Tondoyan. KarierKOMPAS TVBima Prasena memulai kariernya dengan bekerja di Kompas TV dari tahun 2011 hingga 2015. Beberapa prestasi telah diukir untuk Kompas TV, diantaranya keterlibatan Kompas TV dalam sebuah ekspedisi rintisan bersama Wanadri di tahun 2012 yang menghasilkan 5 episode tayang untuk program Bumi Kita, sebuah program mingguan tentang manusia dan alamnya. Bima bergabung dalam tim ekspedisi Ilas Tondoyan[3] sebagai presenter, kamerawan, pemanjat dan caver. Kemudian, Bima bergabung dalam program mingguan bernama Klik Arbain Diarsipkan 2022-07-24 di Wayback Machine., sebuah program tutor fotografi oleh Arbain Rambey, seorang fotografer senior Indonesia, Bima bergabung sebagai co-host, fotografer dan juga reporter program. Dalam program Klik Arbain, Bima juga sukses membawa program Klik Arbain untuk terlibat dalam ekspedisi rintisan Kompas TV yang kedua, yaitu pemanjatan pertama Ilas Merah di Kalimantan Timur.[4] "...Tebing Tondoyan tahun 2012 oleh angkatan Tapak Rawa-Asoka Rimba, dan Tebing Ilas Merah tahun 2014 oleh Angkatan Elang Kabut-Cantigi."[5] Pada tahun 2013, Bima kembali membawa bendera Kompas TV (untuk pertama kalinya) ke pegunungan Himalaya, untuk meliput pendaki Indonesia yang akan mendaki gunung Everest, yang kemudian, Bima mengibarkan merah putih juga bendera Kompas TV di puncak Lobuche Timur (6119 mdpl) di barisan pegunungan Himalaya, Nepal.[6] Artikel TRIBUN PONTIANAK: "Reporter KompasTV, Bima Prasena, yang bergabung dengan Tim Wanadri berhasil menapak puncak Timur Gunung Lobuche (6119 meter dpl) bersama dua orang sherpa, Ang Dawa dan Ningma..."[7] Pada 2018, Bima kembali bergabung di Kompas TV sebagai presenter lepas untuk program Jalan-Jalan, yang memenangkan penghargaan sebagai salah satu program wisata televisi terbaik oleh Kementerian Pariwisata dalam Anugerah Pewarta Wisata Indonesia. https://www.arahdestinasi.com/travelnews/read/1241/ini_dia_pemenang_apwi_2019
YOUNIVERSEPada tahun 2015, Bima kemudian bergabung dalam sebuah perusahaan konten kreasi untuk website Qubicle.id. Bima kemudian memimpin ekspedisi Downhill dari puncak gunung Tambora, yang dilakukan oleh 2 orang atlet sepeda downhill asal Bogor. Kemudian pada 2016, dilanjutkan dengan ekspedisi Ultra 7: Himalaya untuk berlatih dan "mencairkan" tim sebagai persiapan untuk mendaki 7 puncak tertinggi di 7 kepulauan Indonesia. Ekspedisi ini membalikkan filosofi yang sering digunakan para pendaki Indonesia, yaitu: 'berlatih di Indonesia untuk mendaki Himalaya' menjadi 'berlatih di Himalaya untuk mendaki di 7 puncak Indonesia, dengan waktu yang cukup panjang, medan yang cukup bervariasi, suhu yang dingin serta pilihan jalur dan gunung untuk berlatih, membuat tim sukses mendaki Imja Tse atau Island Peak (6189 mdpl) serta 6 dari 7 puncak tertinggi Indonesia (gunung ke 7 harus dibatalkan karena kondisi keamanan). Ultra 7 juga sempat mengajak para penggiat alam disabilitas untuk berkegiatan bersama di beberapa kesempatan, termasuk dalam pendakian gunung Semeru. https://wartapalaindonesia.com/tim-escapade-hidupkan-semangat-penggiat-alam/ “Kami juga mengajak teman-teman difabel yang memang suka berkegiatan alam terbuka untuk bisa berkegiatan tanpa batasan dengan semangat yang ditularkan oleh teman-teman sesama difabel untuk mendobrak rasa takut atau ketidaknyamanan di lingkungan penggiat alam terbuka,” tambah Bima.""[8]
SEA TODAYBima bergabung dengan SEA Today, sebuah channel berita berbahasa Inggris, sejak tahun 2021. Bima kemudian terlibat langsung di beberapa acara kenegaraan sebagai lembaga penyiar resmi acara kenegaraan. Salah satunya adalah sebagai produser untuk upacara peringatan kemerdekaan RI ke 76, yang disiarkan ke seluruh stasiun terlevisi juga media sosial secara langsung atau live. Bima juga terlibat langsung pada ekspedisi pertama SEA Today di pegunungan Papua, pada tahun 2021, yang sukses mendaki gunung Trikora (gunung tertinggi ketiga di Indonesia).
Ekspedisi TerkiniASIA'S HIGHEST POINTSSebuah ekspedisi dengan target mencapai 49 titik tertinggi dari 49 negara-negara Asia, Bima Prasena memulainya sejak tahun 2019, bersama dengan Rizal Agustin, seorang travel blogger Indonesia.
https://www.youtube.com/watch?v=uAJo5Fj1tOc&list=PLkrhNn386juNVr0rqF2Op1LUGNVws_twu https://www.youtube.com/watch?v=69_1k1xE1dE&list=PLkrhNn386juNVr0rqF2Op1LUGNVws_twu&index=6 https://www.youtube.com/watch?v=lCUqiMimv-I&list=PLkrhNn386juNVr0rqF2Op1LUGNVws_twu&index=7 PendidikanUNPARBima adalah seorang lulusan sarjana strata 1 (S1) Universitas Katolik Parahyangan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan program studi : Hubungan Internasional. WanadriBima bergabung dengan Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung, Wanadri pada tahun 2004. Berhasil mengikuti Pendidikan Dasar Wanadri yang berlangsung selama satu bulan penuh di berbagai daerah di Jawa Barat dan berbagai medan latihan, termasuk wilayah latihan Kopassus di Situ Lembang dan tebing Citatah. 2006 Bima melakukan ekspedisi Alas Purwo, bersama dengan 4 orang anggota tim lainnya ditambah dengan Vincent (kemudian berpisah untuk mendaki gunung Argopuro, lalu menghilang). Kemudian ekspedisi "susur pantai" yang telah sukses, dilanjutkan dengan ekspedisi rintisan ke gunung Anjasmoro. https://www.youtube.com/watch?v=IYbN6sf6fSY Pada tahun 2007, Bima juga terlibat dalam Ekspedisi Rintisan di Nusa Barung, sebuah pulau terluar di Jawa Timur. Bima Prasena juga terlibat di beberapa operasi SAR juga misi kemanusiaan Wanadri, seperti: Respon Bencana Gempa Bantul 2006. Brevet Penerjun TempurBima mengikuti pendidikan Para Dasar yang digelar oleh Sekolah Para, Pusat Pendidikan Pasukan Khusus KOPASSUS TNI AD di Batujajar pada tahun 2008. Bersama dengan anggota dari kesatuan-kesatuan pasukan khusus TNI-AD, juga Pasukan Khusus 911th Special Forces Regiment Kamboja dan juga Pasukan Khusus 1st Scout Ranger Regiment Filipina. SCUBA DiverBima mulai menekuni olahraga selam sejak tahun 2012, yang sejak saat itu, ia sudah menyelam di berbagai tempat di Indonesia, termasuk mengikuti 2 Ekspedisi Ilmiah Bawah Air yang di selenggarakan oleh WWF Indonesia di Flores Timur 2018 dan Kei Kecil 2019. KemanusiaanKaboa Emergency Response TeamTahu 2008 - 2010, Bima ikut menginisiasi gerakan kemanusiaan bernama Kaboa Emergency Response Team (KERT) yang terlibat di berbagai penanggulangan bencana daerah di Indonesia (gempa Pangalengan, longsor Jawa Barat, gempa Sumatera Barat, tsunami kepulauan Mentawai) Lain-lainBima Prasena juga beberapa kali muncul di stasiun televisi lainnya, seperti: MNC dan NET (Qubicle TV, Tonight Show). Tahun 2019, Bima Prasena sempat mewakili Google Local Guide dari Indonesia untuk video Local Guide. Bima Prasena adalah seorang Purna Paskibraka tahun 2001 dari kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Pranala luarhttps://www.instagram.com/worldlifetravel/?hl=id https://www.worldlifetravel.com/ https://kapefm.com/bima-tak-ada-gunung-lebih-tinggi-dari-dengkul/ https://pontianak.tribunnews.com/2013/05/18/bendera-kompastv-berkibar-di-puncak-lobuche-nepal https://www.flickr.com/photos/xpdcmbdwwfid/34313116525 https://www.kompasiana.com/kompastv/552950fd6ea83458578b4572/yuk-nonton-langsung-kata-kita- https://www2.pertamina.com/id/news-room/energia-news/pertamina-ep-asset-5-adakan-silaturahmi-dengan-komunitas-kreatif Diarsipkan 2022-07-24 di Wayback Machine. https://www.navdar.id/2020/09/06/berbekal-mi-instan-saat-mendaki-gunung/ https://kabarkampus.com/2022/06/business-tourism-sharing/ https://kopisetara.com/blog/pelatihan-3/post/workshop-penulisan-wisata-alam-193 https://www.mafaza-online.com/2013/09/kompas-tv-berkibar-di-puncak-lobuche.html https://wartapalaindonesia.com/tim-escapade-hidupkan-semangat-penggiat-alam/ https://www.antaranews.com/berita/620057/wwf-indonesia-gelar-ekspedisi-konservasi-perairan-alor https://www.youtube.com/c/BimaPrasena/videos
|