Cangkang telurCangkang telur adalah lapisan terluar dari telur. Lapisan ini dapat bertekstur keras maupun lunak, tergantung jenis telurnya. Cangkang telur unggas umumnya terbuat kalsium karbonat yang dapat larut dalam asam dan melepaskan karbon dioksida.[1] KeanekaragamanTelur seranggaCangkang telur serangga terbuat dari bahan yang bervariasi. Beberapa cukup keras, beberapa bertekstur lunak seperti gelatin. Cangkang yang lunak umumnya terbuat dari serat protein. Telur serangga yang bercangkang keras umumnya merupakan serangga yang hidup di daerah kering, terbuat dari protein kering atau terdehidrasi. Ikan, amfibi, dan reptilIkan dan amfibi masih melakukan fertilisasi eksternal. Cangkangnya harus memungkinkan sel sperma jantan untuk masuk. Sehingga cangkang telur ikan dan amfibi umumnya lunak, hanya sedikit yang bercangkang cukup tebal demi bertahan di arus yang kencang atau perairan yang berpotensi mengering. Reptil sudah melakukan fertilisasi internal. Telur reptil sifatnya fleksibel namun sudah terkalsifikasi. Beberapa sudah cukup keras dan memiliki tekstur yang sudah menyerupai unggas. UnggasCangkang telur unggas terdiri dari kalsium karbonat sebesar 97% dari massanya, direkatkan dengan matriks protein.[2][3][4] Tanpa matriks protein, telur akan menjadi sangat rapuh dan tidak akan mampu mempertahankan bentuknya. Matriks protein ini juga diperkirakan menjadi basis dalam mineralisasi di dalam uterus unggas.[5][6][7] Cangkang telur unggas didesain sedemikian rupa sehingga mencegah kontaminasi mikroba dan dehidrasi, tetapi masih memungkinkan pertukaran gas untuk respirasi embryo. Cangkang juga menyediakan kalsium untuk pertumbuhan embryo. Pola makan ayam betina sangat menentukan kualitas cangkang telur.[4] PemanfaatanDi Amerika Serikat, 150 ribu ton cangkang telur dihasilkan setiap tahunnya.[8] Cangkang telur ini kemudian diolah menjadi pupuk dan pakan hewan. Sebagian berakhir di TPA[9] Pemanfaatan kalsium karbonat dari cangkang telur cukup sulit karena keberadaan membran protein yang menyertainya. Jika keduanya dapat dipisah, kalsium karbonat dapat menjadi sumber pupuk dan suplemen, dan membran protein dapat menjadi sumber protein yang signifikan.[10] Referensi
Bahan bacaan terkait
Pranala luar |