Diaspora Somali atau Qurbajoogta merujuk pada orang Somali yang dilahirkan di Somalia Raya dan tinggal di wilayah lainnya di dunia yang bukan tempat kelahiran mereka. Perang saudara di Somalia menaikkan jumlah diaspora Somali secara besar, karena banyak orang Somali yang pindah dari Somalia Raya terutama ke Eropa, Amerika Utara, Oseania dan Afrika Selatan. Terdapat juga populasi kecil orang Somali di Asia.[24][25][26] PBB memperkirakan pada 2015, terdapat 7 juta orang dari Somalia tinggal di luar perbatasan negara tersebut.
Persebaran global
Persebaran orang Somali di luar negeri tidak dapat dipastikan, terutama dikarenakan kebingungan antara jumlah etnik Somali dengan jumlah warga negara Somalia. Sementaea sebagian besar migran Somali di diaspora beremigrasi sebagai pengungsi dan pencari suaka, banyak yang telah memperoleh izin tinggal permanen ataupun kewarganegaraan. Publikasi tahun 2008 memperkirakan populasi migran internasional etnik Somali sebanyak 1.010.000, termasuk sekitar 300.000 di Afrika Timur dan Selatan, 250.000 di Amerika Serikat dan Kanada, 250.000 di Eropa, 200.000 di Timur Tengah, dan 10.000 di Australia, Selandia Baru dan Asia.[27] Pada saat dimulainya Perang Saudara Yaman, jumlah orang Somali di Yaman diperkirakan sebanyak 500.000.[7]
Perkiraan migrasi PBB mengenai jumlah migran internasional tahun 2015 menunjukkan bahwa 1.998.764 orang dari Somalia tinggal di luar negeri.[1][28]
Hingga 31 Maret 2020[update], jumlah pengungsi dari Somalia yang terdaftar dengan UNHCR adalah 763.933. Ini turun dari puncaknya yang hampir 990.000 pada Juni 2013. Mayoritas individu ini terdaftar di Kenya (256.408), Yaman (253.755) dan Etiopia (198.670).[29] Menurut USAID, banyak dari orang-orang yang mengungsi di wilayah berdekatan ini adalah orang Bantu dan minoritas lainnya.
Kira-kira dua pertiga dari semua orang Somali yang tinggal di luar Somalia ada di negara tetangga Jibuti, Etiopia, Kenya, dan Yaman. Kenya menampung lebih dari 313.000 pada April 2017. Sekitar 255.000 terdaftar sebagai pengungsi di Etiopia.[30]
Selain itu, terdapat komunitas Somali historis di wilayah Sudan secara umum. Terutama terkonsentrasj di utara dan Khartoum, komunitas ekspatriat yang terutama terdiri dari pelajar, serta beberapa pebisnis.[33] Lebih baru-baru ini, pengusaha Somali juga membangun usaha mereka di Afrika Selatan, di mana mereka menyediakan sebagian besar perdagangan ritel di permukiman-permukiman tidak resmi sekitar provinsi Tanjung Barat.[34]