Dongoran (Surat Batak: ᯑᯬᯝᯬᯒᯉ᯲) adalah salah satu marga Batak Toba dan Batak Angkola yang berasal dari Muara, Tapanuli Utara. Dongoran merupakan sub-marga dari marga Siregar yang mana leluhur marga Dongoran merupakan anak kedua dari Toga Siregar.

Marga Dongoran adalah marga yang berafiliasi dengan dua etnis Batak, yaitu Batak Toba, dan Batak Angkola. Berdasarkan penjelasan Ch. Sutan Tinggi Barani Perkasa Alam dalam bukunya yang berjudul Tarombo Marga-Marga, marga Dongoran dapat dibagikan/menurunkan marga:

1. Siregar
2. Dongoran
3. Salak
4. Pahu
5. Sigurda^[1]

Dongoran atau Siregar Dongoran memiliki 3 saudara yaitu Siregar Silo, Siregar Silali, dan Siregar Siagian.

Marga Dongoran berasal dari Muara, Tapanuli Utara. Leluhur marga Dongoran adalah Raja Siregar Dongoran atau Ompu Raja Dongoran yang merupakan putra kedua dari Toga Siregar dan Si Boru Panggabean boru Limbong. "Dongoran" berarti sejenis Kuda/Hoda menurut istilah bahasa Batak Toba. Leluhur marga Dongoran awalnya bermukim di Muara dengan adat istiadat Batak Toba. Namun, sebagian dari keturunan-keturunan Raja Siregar Dongoran berpencar merantau keluar dari daerah Muara ke Aek Bilah sampai ke Tano Tombangan Angkola.

Beberapa tokoh yang bermarga Dongoran, di antaranya adalah:

• Rasyid Assaf Dongoran

Artikel bertopik Batak ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

• l
• b
• s