Evakuasi Afganistan 2021

Evakuasi dari Afghanistan (2021)
Bagian dari Setelah Kejatuhan Kabul (2021)
Pengungsi dimuat ke Angkatan Udara Uni Emirat Arab Boeing C-17 Globemaster III selama evakuasi pada 20 Agustus 2021
Lokasi	Kabul, Afghanistan
Tujuan	Evakuasi staf diplomatik, militer dan sipil internasional, termasuk warga sipil nasional
Tanggal	15 Agustus 2021 –
Pelaksana	Australia  Austria[1]  Belgia  Kanada (Operation AEGIS)  Ceko[2]  Denmark  Finlandia  Prancis (Operation Apagan)[3]  Jerman  Hungaria (Operation Sámán)  India (Operation Devi Shakti)  Indonesia Templat:IRE[4]  Italia (Operation Aquila Omnia)[5]  Jepang  Lituania[6]  Luksemburg  Meksiko  Belanda  Selandia Baru  Polandia  Portugal[7]  Rumania  Rusia  Slowakia  Slovenia  Singapura[8]  Korea Selatan  Spanyol  Swedia[1]  Swiss  Turki (Turkish Airlines)  Britania Raya (Operation Pitting)  Ukraina  Amerika Serikat (Private activities[9] & Operasi Pengungsi Sekutu)
Hasil	88.000 orang dievakuasi
Korban	124+ tewas[10][11][12] 62+ warga sipil Afghanistan, 28 anggota Taliban, dan 13 anggota militer AS tewas selama bom bunuh diri di bandara[12] 11 warga sipil Afghanistan tewas dalam penyerbuan di bandarat[13][14] 6 warga sipil Afghanistan penumpang gelap tewas (satu di luar Afghanistan)[15] 2 pria bersenjata tak dikenal dibunuh oleh pasukan AS[16] 1 penjaga Afghanistan tewas dalam baku tembak[17]

Di tengah penarikan pasukan NATO dari Perang di Afghanistan dan serangan Taliban tahun 2021, upaya evakuasi yang meluas dari warga asing dan beberapa warga Afghanistan yang rentan telah diluncurkan di Afganistan. Setelah Jatuhnya Kabul pada tanggal 15 Agustus dan runtuhnya Republik Islam Afghanistan, Bandara Internasional Hamid Karzai menjadi satu-satunya rute keluar yang belum dikendalikan Taliban, dilindungi oleh beberapa ribu tentara NATO.

Meskipun beberapa negara sebelumnya telah memulai upaya evakuasi skala kecil pada bulan-bulan menjelang Agustus 2021, seperti Operation Allies Refuge Amerika dan Operation Pitting Inggris, runtuhnya pemerintah Afghanistan terjadi secara signifikan dan lebih cepat daripada proyeksi intelijen yang telah diperkirakan, dan upaya evakuasi menjadi jauh lebih mendesak. Beberapa negara meluncurkan operasi evakuasi baru, seperti Operasi Devi Shakti India. Antara 14 Agustus dan 25 Agustus, AS mengevakuasi sekitar 82.300 orang dari Bandara Internasional Hamid Karzai.^[18]