Fang Fang
Fang Fang (Hanzi: 方方) adalah nama pena dari Wang Fang (汪芳; lahir 11 Mei 1955), seorang penulis Tiongkok yang lahir di Nanjing, Provinsi Jiangsu. Fang Fang menempuh pendidikan di Universitas Wuhan pada 1978 untuk mempelajari sastra Tionghoa. Pada 1975, ia mulai menulis puisi dan pada 1982, novel pertamanya diterbitkan. Sejak itu, ia telah menulis beberapa novel, beberapa di antaranya telah mendapat penghargaan sastra tingkat nasional Tiongkok. Fang Fang menjadi perhatian Internasional atas karya Wuhan diary yang ia tulis mengenai dokumentasi tahap awal pandemi COVID-19 di Tiongkok.[1] Wuhan diaryFang Fang menceritakan kepada BBC bahwa dia tidak menyesal bersuara meski menuai kecaman. Karya Fang Fang yang paling terkenal dan mengundang banyak kritik adalah Wuhan diary yang ditulis Fang Fang untuk mendokumentasikan kehidupan di Wuhan yang pada awalnya tulisan-tulisan tersebut diterima dengan baik. Namun, selanjutnya memicu gelombang kritik dari berbagai kalangan yang menilai Fang Fang tidak nasionalis. Wuhan diary ditulis melalui unggahan hariannya di akun Weibo yang berisi kehidupannya selama karantina wilayah yang hanya tinggal bersama anjing peliharaannya, serta apa yang digambarkan dirinya sebagai sisi kelam aksi pemerintah. Fang Fang mengatakan, ia menulis Wuhan diary sebagai bagian dari proses untuk membantunya menyalurkan pikiran dan merenungkan apa yang terjadi selama karantina wilayah. Fang Fang merasakan bagaimana rasanya diisolasi dari seluruh dunia, rasa sakit, dan kemarahan pada pejabat atas apa yang ia pandang sebagai kesalahan dalam penanganan krisis. Pada mulanya, Wuhan diary karya Fang Fang dipuji di dalam negeri oleh media pemerintah Tiongkok yang menggambarkan tulisan Fang Fang sebagai inspirasi, tetapi reaksi tersebut berubah secara signifikan ketika mereka mendapat perhatian Internasional dan kritik mencapai puncaknya ketika muncul berita bahwa Wuhan Diary karya Fang Fang akan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan oleh penerbit Harper Collins, Amerika Serikat. Selama pandemi, Fang Fang telah menulis 60 Wuhan diary yang mengakibatkan ia dipandang sebagai musuh oleh pihak otoritas. Tiongkok sensitif tentang citranya di Internasional dan Wuhan diary karya Fang Fang hadir ketika negara Tiongkok berada di bawah tekanan Internasional yang berat akibat dari wabah virus corona. Professor Michael Berry, penerjemah Wuhan diary ke dalam bahasa Inggris mengatakan bahwa Fang Fang bukan pembangkang, ia tidak menyerukan penggulingan pemerintah, tapi ia adalah individu yang mendokumentasikan apa yang ia lihat, rasakan, dan alami selama karantina wilayah di Wuhan.[2] Prestasi1. Penghargaan Lu Xun Literary Prize, pada 2010.[3] 2. BBC's 100 Women 2020, yang diumumkan pada 23 November 2020.[4] Referensi
|