Share to:

 

Fanny Blankers-Koen

Fanny Blankers-Koen
Fanny Blankers-Koen in 1988
Informasi pribadi
Lahir26 April 1918
Lage Vuursche, Belanda
Meninggal25 Januari 2004 (umur 85)
Hoofddorp, Belanda
Tinggi175 m (574 ft 2 in)
Berat63 kg (139 pon) (139 pon)
Olahraga
OlahragaAthletics

Francina "Fanny" Elsje Blankers-Koen (26 April 1918-25 Januari 2004) adalah atlet track and fields dari Belanda yang terkenal memenangi 4 medali emas pada Olimpiade musim panas pada tahun 1948 di London. Dia berkompetisi pada saat itu sebagai ibu dari 2 anak di mana hal ini memberikannya julukan "the flying housewife" dan merupakan atlet yang paling sukses di olimpiade tersebut.

Mulai bertanding di kompetisi olahraga atletik pada tahun 1935, dia berpartisipasi di olimpiade musim panas tahun 1936 setahun berikutnya. Meskipun kompetisi internasional diberhentikan karena perang dunia kedua, Blankers-Koen menetapkan beberapa rekor dunia pada saat itu, di cabang yang bervariasi mulai dari lompat jauh, lompat tinggi, lari cepat, dan lari gawang.

Selain dari empat titel olimpiade, dia memiliki lima title Eropa dan 58 kejuaraan Belanda, dan menentukan atau menyamai 12 rekor dunia—yang terakhir dalam pentathlon pada tahun 1951 pada usia 33 tahun. Dia pensiun dari olahraga atletik di 1955 di mana setelahnya dia menjadi kapten tim track and fields wanita Belanda. Pada tahun 1999, dia dipilih sebagai "Female Athlete of The Century" (Atlet Wanita se-Abad) oleh Asosiasi Internasional Federasi Atletik. Kemenangan olimpiadenya menjadi salah satu faktor pematahan stigma dan kepercayaan bahwa umur dan status sebagai seorang ibu adalah hambatan bagi wanita di dunia olahraga.[1]

Kehidupan Awal

Blankers-Koen dilahirkan pada 26 April 1918 di Lage Vuursche (dekat Baarn) dengan orang tua bernama Arnoldus dan Helena Koen. Ayahnya adalah pegawai pemerintah yang berkompetisi di tolak peluru dan cakram.[2] Dia memiliki empat saudara laki-laki.[2] Pada masa remajanya, dia menyukai tenis, berenang, gimnastik, seluncur es, anggar, dan lari. Dengan tinggi 1.75 m, Blankers-Koen merupakan atlet alamiah. Bakatnya dalam olahraga dengan cepat terlihat namun dia tidak dapat memutuskan olahraga mana yang ingin ditekuni. Pelatih renang memberikan saran agar dia fokus terhadap olahraga lari karena sudah ada beberapa atlet renang kelas atas di Belanda pada saat itu (salah satunya Rie Mastenboek), dan dia memiliki kesempatan yang bagus untuk bisa masuk kualifikasi olimpiade di olahraga track.

Penampilan perdananya di dunia olahraga pada tahun 1935 pada saat berumur 17 tahun.[3] Kompetisi pertamanya merupakan kekecewaan, tetapi di pertandingan ketiganya dia menentukan rekor nasional di 800 meter. Fanny Koen pun segera bergabung di tim nasional Belanda, walaupun sebagai pelari jarak pendek (Sprinter), bukan pelari jarak tengah. Pada masa itu 800 meter dinilai terlalu memberatkan fisik bagi peserta wanita, sehingga telah ditiadakan dari program olimpiade setelah tahun 1928.[2] Pada tahun berikutnya, pelatih dan juga calon suaminya, Jan Blankers, mantan olimpian lompat jangkit yang berpartisipasi pada Olimpiade tahun 1928, mendorongnya untuk mengikuti percobaan untuk Olimpiade tahun 1936 di Berlin.[3] Di umurnya yang saat itu masih 18 tahun Fanny Koen dipilih untuk bertanding di lompat tinggi dan 4 x 100 meter estafet.

Di Olimpiade Berlin perlombaan lompat tinggi dan 4 x 100 meter estafet diadakan pada hari yang sama. Pada pertandingan lompat tinggi dia masuk ke peringkat kelima (bersama dengan dua pelompat lainnya) sedangkan tim estafet Belanda masuk ke peringkat lima di final (Tim keenam, Jerman, didiskualifikasi).[4] Dia juga mendapatkan autografi atlet dari Amerika, Jesse Owens; hal ini menjadi barang berharga baginya.[2][5]

Lambat laun Koen meraih posisi atas. Pada tahun 1983 dia memecahkan rekor dunia pertamanya (11 detik untuk 100 yard) dan dia memenangkan medali internasional pertamanya. Pada Pertandingan Eropa di Vienna dia memenangkan perunggu untuk 100 meter dan 200 meter di mana keduanya dimenangkan oleh Stanisława Walasiewicz. Banyak pengamat, termasuk Koen sendiri, memiliki ekspektasi baginya untuk menjadi lebih baik di olimpiade berikutnya yang akan diselenggarakan di Helsinki pada Juli tahun 1940.

Namun perang dunia kedua memberhentikan persiapan olimpiade tersebut. Olimpiade tersebut secara formal ditiadakan pada tanggal 2 Mei 1940, seminggu sebelum Belanda diserang.

Perang Dunia Kedua

Sebelum serangan, Koen telah bertunangan dan pada 29 Agustus 1940 menikahi Jan Blankers (yang di mana 15 tahun lebih tua) dan mengganti namanya menjadi Blankers-Koen. Blankers pada saat itu adalah jurnalis olahraga dan pelatih tim atletik wanita Belanda, walaupun Jan Blankers beropini bahwa wanita tidak seharusnya berkompetisi di olahraga—opini yang cukup populer kala itu. Namun sikapnya terhadap atlet wanita berubah semenjak jatuh cinta dengan Koen.[6]

Ketika Blankers-Koen melahirkan anak pertamanya, Jan Junior, pada tahun 1942,[7] media Belanda secara otomatis berasumsi bahwa kariernya akan selesai.[6] Atlet wanita kelas atas yang menikah pada saat itu tidak lazim dan tidak terbayangkan bahwa seorang ibu dapat menjadi atlet. Blankers-Koen dan suaminya memiliki rencana lain dan dia kembali memulai latihannya beberapa minggu setelah kelahiran putranya.[8]

Pada masa perang kompetisi domestik di bidang olahraga berlanjut di daerah Belanda yang diduduki Jerman dan Blankers-Koen menetapkan 6 rekor dunia baru di antara tahun 1942 dan 1944.[1] Rekor yang pertama terbentuk pada tahun 1942 ketika rekor dunia sebelumnya untuk 80 meter lari gawang dipecahkan. Pada tahun berikutnya dia melakukan hal yang lebih baik lagi. Pertama, dia memperbaiki rekor lompat tinggi dengan perbedaan yang tak tertandingi sebanyak 5 cm dari 1.66 meter menjadi 1.71 meter di pertandingan yang diatur khusus di Amsterdam pada 30 Mei.[9] Lalu dia menyamakan rekor untuk 100 meter namun pencapaian ini tidak dihargai secara resmi karena dia berkompetisi melawan laki-laki pada saat menetapkan rekor tersebut. Dia menutup musim itu dengan menetapkan rekor baru untuk lompat tinggi, 6.25 meter, pada 19 September 1943. Rekor ini bertahan sampai dengan 1954.[10]

Situasi semakin sulit untuk mendapatkan suplai makanan, terutama bagi atlet yang sedang berlatih. Meskipun demikian Blankers-Koen berhasil memecahkan rekor dunia 100 yard (91 meter) pada Mei 1944. Di pertandingan yang sama, dia berlari bersama tim estafet yang memecahkan rekor dunia di 4 x 110 yard (100 meter). Pers Jerman bergembira dengan pencapaian ini karena rekor sebelumnya dipegang oleh tim Inggris. Beberapa bulan berikutnya dia turut serta dalam memecahkan rekor di 4 x 200 meter yang dulunya dipegang oleh Jerman. Sebagai bentuk protes, para wanita memakai seragam yang menunjukkan simbol nasional pada saat memecahkan rekor tersebut.[11]

"The Flying Housewife" (Ibu rumah tangga yang terbang)

Acara internasional besar pertama setelah perang adalah Pertandingan Eropa tahun 1946 di Oslo, Norwegia. Pertandingan tersebut merupakan kekecewaan. Pada semi final 100 meter, yang dilaksanakan pada final lompat tinggi, dia jatuh dan gagal memasuki babak final. Dengan lebam karena jatuh dia selesai di peringkat keempat untuk lompat tinggi. Hari kedua merupakan hari yang lebih sukses karena dia memenangkan pertandingan lompat gawang 80 meter dan memimpin tim Belanda menuju kemenangan di 4 x 100 meter estafet.

Sebagai atlet ternama di Belanda—pada tahun 1947 dia memenangkan titel nasional di enam pertandingan wanita—Blankers-Koen dipastikan mendapatkan tempat di tim Belanda untuk Olimpiade pertama pascaperang yang bertempat di London. Setelah pengalamannya di Oslo, dia tidak lagi berkompetisi di setiap pertandingan namun membatasi dirinya untuk mengikuti 4 pertandingan: dia melepaskan lompat tinggi dan lompat jauh untuk berkonsentrasi pada lompat gawang 100 meter, 200 meter, 80 meter, dan 4 x 100 meter estafet (Peraturan kompetisi juga melarang seorang atlet untuk mengikuti lebih dari tiga individual pertandingan track and field[2]). Walaupun telah menunjukkan kemampuannya dengan melampaui rekornya sendiri pada lompat gawang 80 meter—satu dari enam rekor dunia yang saat itu ia pegang[3]—beberapa jurnalis mempertanyakan kemampuannya yang berspekulasi bahwa umur 30 tahun adalah umur yang terlalu tua untuk menjadi atlet bagi wanita. Tim manager atletik Inggris, Jack Crump, beropini bahwa Blankers-Koen terlalu tua untuk mencapai kualifikasi. "[5] Banyak orang di Belanda yang mengkhawatirkan kondisi keluarganya (Blankers-Koen) dan berpendapat bahwa dia seharusnya berada di rumah merawat anak-anaknya, bukan malah berkompetisi di pertandingan atletik."[5][12]

Kompetisi pertamanya adalah di 100 meter dan dengan mudah dia masuk kualifikasi semi final di mana dia menetapkan waktu tercepat. Acara final (2 Agustus) diadakan di jalur berlumpur dan dalam kondisi hujan. Blankers-Koen berlari ke garis akhir dalam waktu 11.9 detik dan dengan mudah mengalahkan lawannya, Dorothy Manley dan Shirley Strickland, yang masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga.

Fanny Blanker-Koen akhirnya menjadi atlet Belanda pertama yang memenangkan title Olimpiade di atletik namun dia lebih mengkhawatirkan cabang berikutnya yaitu lompat gawang 80 meter. Lawan utamanya adalah Maureen Gardner yang juga dilatih oleh suami Blankers-Koen[4] dan juga menyamai rekor Blankers-Koen sebelum pertandingan serta akan berlari sebagai tuan rumah. Kedua atlet ini masuk final di mana Blankers-Koen memulai dengan awal yang buruk (dia memberikan klaim kemudian bahwa ada kemungkinan awal yang gagal).[6] Dia mulai menyusul namun tidak dapat mengalahkan Gardner, yang terus mendekati sampai garis akhir, dan keduanya selesai hampir bersamaan. Ketika lagu kebangsaan Inggris dimainkan, penonton di Stadion Wembley bersorak, dan Blankers-Koen mengira bahwa dia telah kalah. Namun lagu kebangsaan itu dimainkan untuk menghormati keluarga kerajaan Inggris yang saat itu memasuki stadion. Pemeriksaan dari foto yang diambil di garis akhir menunjukkan bahwa Blankers-Koen adalah pemenangnya meskipun keduanya selesai dalam waktu yang sama (11.2 detik).

Meskipun dengan berbagai kesuksesannya, Blankers-Koen nyaris gagal untuk mulai di semi final 200 meter yang dilaksanakan sehari setelah final lompat gawang. Sesaat sebelum semi final dia patah semangat karena merindukan rumah.[13] Setelah berbicara panjang dengan suaminya, dia memutuskan untuk tetap berlari dan masuk kualifikasi final dengan mudah. Lagi-lagi acara final (6 Agustus) diadakan pada saat hujan, tetapi Blankers-Koen menyelesaikan Olimpiade perdana 200 meter untuk wanita dalam waktu 24.4 detik, tujuh per sepuluh detik lebih unggul dari pemegang peringkat kedua, Audrey Williamson—batas terbesar perbedaan waktu menang dalam final Olimpiade 200 meter. Audrey Patterson di peringkat ketiga menjadi wanita Afrika-Amerika pertama yang memenangkan medali olimpiade.

Final 4 x 100 meter diadakan pada hari terakhir kompetisi track and fields. Tim Belanda yang terdiri dari Xenia Stad-de Jong, Netty Witziers-Timmer, Gerda van der Kade-Koudijs dan Blankers-Koen, masuk kualifikasi final, tetapi sesaat sebelum final Blankers-Koen hilang. Dia pergi untuk membeli jas hujan dan tiba tepat pada waktu pertandingan dimulai. Sebagai pelari terakhir dia mengambil baton pada tempat ketiga, 5 meter di belakang pelari-pelari Australia dan Kanada. Meski dengan pergantian yang hati-hati dan pelan, dia menyusul para pemimpin dan melewati garis sepersepuluh detik sebelum pelari Australia.

Fanny Blankers-Koen memenangi 4 dari sembilan acara wanita di Olimpiade 1948,[13] bertanding di 11 pertandingan seleksi dan final dalam 8 hari.[4] Dia adalah wanita pertama yang memenangkan 4 medali emas dalam satu olimpiade.[12] Dijuluki sebagai "The Flying Housewife",[3] "The Flying Dutchmam"[1] dan "Amazing Fanny" oleh pers internasional, dia disambut pulang ke Amsterdam dengan massa yang melimpah.[5] Setelah perjalanan menyusuri kota dengan ditarik 4 kuda putih, dia menerima banyak pujian dan hadiah, Dari kota Amsterdam dia menerima sepeda baru.[5] "Agar (Blankers-Koen) melewati hidup dengan langkah lebih lambat" dan "sehingga dia tidak perlu banyak berlari".[2] Ratu Juliana menjadikannya ksatria dari Order of Orange-Nassau.[2]

Setelah London

Dikenali di sepenjuru dunia, Blankers-Koen menerima penawaran untuk sokongan, iklan, pertunjukan publisitas, dan semacamnya. Namun karena peraturan ketat mengenai atlet amatir yang ada saat itu maka dia harus menolak hampir semua tawaran. Namun pada tahun 1949, dia melakukan perjalanan luar negeri untuk mempromosikan bidang atletik wanita ke Australia dan Amerika Serikat.[14][15]

Blankers-Koen dipilih menjadi pemenang piala dunia Helms Athletic Foundation (Lembaga Helms Atletik) untuk Eropa dan pada tahun 1949 dia terbang ke Los Angeles untuk berkompetisi di Los Angeles Coliseum Relays (Estafet Coliseum Los Angeles).[16][17] Pada tahun 1950 terdapat kejadian kontroversial yang menyangkut lawan Blankers-Koen. Setahun sebelumnya, talenta baru lari cepat Belanda, Foekje Dillema membuat terobosan baru. Pada tahun 1950 dia memecahkan rekor dunia untuk 200 meter dan beberapa jurnalis menyebutnya sebagai "Fanny yang baru". Pada tahun yang sama, Dillema menjadi subjek pertama bagi peraturan verifikasi gender wajib yang diberlakukan oleh Federasi Asosiasi Atletik dan diharuskan untuk menjalani "sex test", detail dari tes ini tidak pernah dipublikasikan.[18] Pada akhirnya dia dikeluarkan dari Federal Atletik Kerajaan Belanda di bidang atletik seumur hidup dan rekor 200 meter yang ia ambil dari Blankers-Koen dihapuskan.[18] Dillema, selama hidupnya tidak pernah berbicara di publik soal hal tersebut, wafat pada Desember tahun 2007.[6]

Setelah meninggalnya Dillema, hasil tes forensik yang didapat dari sel tubuh yang diambil dari bajunya menunjukkan keberadaan kromosom Y di DNA Dillema, yang mengindikasikan bahwa dia kemungkinan adalah mosaik genetik atau hermaprodit sesungguhnya. Kebanyakan wanita yang ada di dalam tim pada saat itu mengira bahwa kejadian ini adalah usaha dari Blankers dan Blankers-Koen untuk menyingkirkan lawan walaupun tuduhan ini tidak pernah dikonfirmasi.[6]

Pada tahun yang sama, Blankers-Koen hampir mengulangi performa olimpiadenya pada Kejuaraan Eropa di Brussels. Dia memenangkan titel di 100 meter, 200 meter, dan 80 meter gawang, semua dengan batas waktu kemenangan yang besar (empat per sepuluh detik atau lebih) tetapi kalah tipis pada kemenangan keempat di estafet yang dimenangkan oleh tim Inggris.

Pada umur 34 tahun dia berpartisipasi di Olimpiade ketiganya yang diadakan di Helsinki.[12] Walaupun dia dalam keadaan fisik yang bagus namun performanya jauh berkurang dikarenakan bisul kulit. Dia masuk kualifikasi semi final untuk 100 meter tapi menghanguskan permulaan untuk mempersiapkan dirinya bagi pertandingan gawang. Dia masuk ke final dalam acara itu, tetapi setelah menjatuhkan gawang kedua, dia meninggalkan pertandingan. Itu merupakan kompetisi besar terakhirnya. Pada 7 Agustus 1955, Fanny Blankers-Koen menang untuk terakhir kalinya, memenangkan titel nasional di lempar peluru, gelar Belandanya yang ke-58.

Kehidupan selanjutnya

Fanny Blankers-Koen and Jopie Troost

Setelah karier atletiknya, Blankers-Koen menduduki jabatan sebagai ketua tim atletik Belanda dari Kejuaraan Eropa 1958 sampai dengan Olimpiade musim panas 1968.

Tahun 1977 suami Blankers-Koen wafat. Hal ini memaksanya, yang cukup bergantung kepada mendiang suaminya, untuk menjadi lebih mandiri. Beberapa tahun setelah suaminya wafat dia kembali ke kota asalnya di Hoofddorp. Pada tahun 1981, pertandingan atletik internasional yang disebut Fanny Blankers-Koen Games diciptakan. Pertandingan ini masih diadakan setiap tahunnya di Hengelo.

Masa emas terakhir dari Blankers-Koen datang pada tahun 1999. Pada gala yang diselenggarakan oleh Federasi Asosiasi Atletik Internasional (IAAF), Blankers-Koen diberikan penghargaan sebagai "Atlet Wanita se-Abad" (Female Athlete of The Century).[3] Dia cukup terkejut atas kemenangannya dan terdengar jelas bertanya, "Maksud kalian, saya yang menang?".[2][4]


Beberapa tahun sebelum kematiannya, Blankers-Koen mengidap penyakit Alzheimer dan tinggal di panti jompo khusus pasien psikiatri. Dia juga menjadi tuli.[5] Dia wafat pada umur 85 tahun di Hoofddorp pada tanggal 25 Januari 2004.

Setahun sebelum wafat, biografi pertamanya diterbitkan, Een koningin met mannenbenen (Ratu yang memiliki Kaki pria) yang ditulis oleh Jurnalis Kees Kooman.[6] Melalui interviu dengan teman, kerabat, dan atlet-atlet pada zamannya, biografi yang diterbitkan memberikan gambaran yang sebelumnya tidak diketahui. Semasa kejayaannya, media Belanda dan Internasional menggambarkannya sebagai ibu yang sempurna (terbitlah julukan "The Flying Housewife") yang rendah hati terhadap pencapaiannya.[19] Buku Kooman memberikan gambaran yang berbeda, Blankers-Koen sebagai wanita yang dingin dan haus akan kemenangan.[19] Blankers-Koen telah menulis buku biografinya pada tahun 1949 dengan bantuan dari sang suami.[20]

Rekor pribadinya di 100 meter dalam 11.5 detik bertahan di Klub rekor Amsterdam Phanos selama 62 tahun. Rekor tersebut akhirnya dipecahkan pada May 2010 oleh Jamile Samuel.

Fanny Blankers-Koen Carrièreprijs

Fanny Blankers-Koen Carrièreprijs didirikan oleh NOC*NSF (Komite Olimpiade Belanda*Federasi Olahraga Belanda) untuk menghargai pencapaian olahragawan Belanda dan diberikan pertama kali pada 9 Desember 2005. Terdapat 5 orang yang diberikan penghargaan pada hari inaugurasi acara tersebut: Anton Geesink, Sjoukje Dijkstra, Nico Rienks, Ard Schenk, dan Johan Cruijff. Semenjak itu penghargaan ini diberikan kepada satu orang individu setiap tahunnya.[21]

Piala dan Penghargaan

Dia termasuk salah satu dari wanita yang dimuat dalam 1001 Vrouwen uit de Nederlandse geschiedenis, kamus biografi yang memuat 1001 olahragawati penting Belanda.[22] Pada poling tahun 2004, Blankers-Koen masuk di urutan 29 di De Grootste Nederlander (Orang Belanda Terhebat); Dia merupakan olahragawan tertinggi ketiga (setelah atlet sepak bola Johan Cruyff dan Marco van Basten) dan wanita peringkat ketujuh tertinggi di pol tersebut.

Terdapat dua patung Blankers-Koen yang dipertunjukkan untuk umum yang berada di Belanda: yang pertama dibuat oleh Han Rehm dan diletakkan di Rotterdam pada tahun 1954 dan yang kedua dibuat oleh Antoinette Ruiter dan diletakkan di Hengelo pada 9 May 2007. Pada tahun 2007, sebuah plakat juga diletakkan di taman olahraga di Olympiaplein di Amsterdam yang mendeklarasikan "Hier trainde Fanny Blankers-Koen" ("Fanny Blankers-Koen berlatih di sini"). Beberapa lokasi juga telah dinamakan dalam rangka penghargaan bagi Blankers-Koen, termasuk stasiun pemadam kebakaran di Amsterdam (Fanny Blankers-Koenkazerne), sebuah taman di Almere (FBK-sportpark), dan aula olahraga di Hoofsddorp di mana dia tinggal (Fanny Blankers-Koen hal).

Blanker-Koen dihormati dengan Google Doodle pada 26 April 2018 di mana hari itu menjadi ulang tahunnya yang ke-100 tahun.[23]

Kompetisi Internasional

Tahun Ajang Tempat Posisi Jarak Catatan
1936 Olympic Games Berlin, Jerman 6th Lompat Tinggi 1.55 m
5th 4 × 100 m 48.8
1938 European Championships Vienna, Austria 3rd 100 m 12.0
3rd 200 m 24.9
1946 European Championships Oslo, Norwegia – (semis) 100 m Tidak selesai
1st 80 m gawang 11.8
1st 4 × 100 m 47.8
4th Lompat Tinggi 1.57 m
1948 Olympic Games London, Inggris 1st 100 m 11.9
1st 200 m 24.4
1st 80 m gawang 11.2
1st 4 × 100 m 47.5
1950 European Championships Brussels, Belgia 1st 100 m 11.7
1st 200 m 24.0
1st 80 m gawang 11.1
2nd 4 × 100 m 47.4
1952 Olympic Games Helsinki, Finlandia – (semis) 100 m Tidak mulai
– (final) 80 m gawang Tidak selesai

Titel Nasional

Kejuaraan Atletik Belanda
Ajang Tahun
100 m 1937, 1938, 1939, 1940, 1942, 1943, 1944, 1946, 1947, 1948, 1949, 1951, 1952
200 m 1936, 1937, 1938, 1939, 1940, 1944, 1946, 1947, 1948, 1950, 1951, 1952
80 m lari gawang 1940, 1944, 1946, 1947, 1948, 1949, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954
Lompat Tinggi 1936, 1937, 1939, 1940, 1946, 1947, 1948, 1949, 1950, 1951
Lompat Jauh 1939, 1940, 1942, 1944, 1946, 1947, 1948, 1950, 1951
Tolak Peluru 1947, 1955
Pentathlon 1937

Rekor

Rekor personal terbaik

Ajang Performa Tanggal Lokasi Catatan
100 yd 10.6 s 5 Juli 1952 Wassenaar NR|
100 m 11.5 s 16 Juni 1948 Amsterdam WR 1948–1952 NR 1948–1969
200 m 23.9 s 22 September 1952 Antwerp NR 1952–1967
220 yd 24.2 s 29 Juni 1950 Brescia WR 1950–1954
800 m 2.29.0 s 22 September 1935 Amsterdam NR 1935–1953
80 m gawang 11.0 s 20 Juni 1948 Amsterdam WR 1948–1952 NR 1948–1963
Lompat Tinggi 6.25 m 19 September 1943 Leiden WR 1943–1954 NR 1943–1960
Lompat Tinggi 1.71 m 30 Mei 1943 Amsterdam WR 1943–1951 NR 1943–1966
Pentathlon 4692 pts 15–16 September 1951 Amsterdam WR 1951–1953 NR 1951–1968

Rekor Nasional

Ajang Performa Tanggal Lokasi
800 m 2:29.0 22 September 1935 Amsterdam
4 × 100 m tim klub 51.0 14 Juni 1936 Rijswijk
10 x 100 m tim klub 2:12.6 14 Juni 1936 Rijswijk
4 × 100 m tim klub 50.3 27 Juni 1936 Amsterdam
Pertandingan Estafet (200–100–80–60 m) 59.2 12 Juli 1936 Haarlem
4 × 100 m tim nasional 48.4 8 Agustus 1936 Berlin
4 × 100 m tim klub 50.1 6 September 1936 Amsterdam
80 m 10.0 29 Agustus 1937 Doetinchem
100 yd 11.2 29 Agustus 1937 Doetinchem
Pentathlon 335 pts 12 September 1937 Rotterdam
100 yd 11.0 19 Juni 1938 Amsterdam
60 m 7.5 31 Juli 1938 Amsterdam
Lompat Jauh 5.80 m 3 Juni 1939 Mitcham, London
Lompat Jauh 5.97 m 30 Juli 1939 Berlin
100 m 11.9 20 Agustus 1939 Amsterdam
100 m 11.7 26 Juli 1942 Eindhoven
Lompat Jauh 6.00 m 26 Juli 1942 Eindhoven
80 m gawang 11.7 13 September 1942 Leiden
80 m gawang 11.3 20 September 1942 Amsterdam
Lompat Tinggi 1.71 m 30 Mei 1943 Amsterdam
200 m 24.5 27 Juni 1943 Rotterdam
Lompat Jauh 6.08 m 4 Juli 1943 Amsterdam
Pentathlon 339 pts 28–29 Agustus 1943 Amsterdam
Lompat Jauh 6.25 m 19 September 1943 Leiden
100 yd 10.8 18 Mei 1944 Amsterdam
4 × 110 yd tim nasional 48.8 18 Mei 1944 Amsterdam
4 × 200 m tim nasional 1:41.0 27 Agustus 1944 Hilversum
4 × 100 m tim nasional 47.8 25 Agustus 1946 Oslo
200 m 24.2 25 April 1948 Lyon
100 m 11.5 † 13 Juni 1948 Amsterdam
4 × 100 m tim nasional 47.7 13 Juni 1948 Amsterdam
80 m gawang 11.0 20 Juni 1948 Amsterdam
4 × 100 m tim nasional 47.5 25 Juli 1948 Rijswijk
4 × 100 m tim nasional 47.4 25 Juli 1948 Rijswijk
4 × 110 yd tim nasional 47.4 25 Juli 1948 Rijswijk
100 yd 10.8 27 Agustus 1948 Dublin
4 × 200 m tim klub 1.46.6 4 Juni 1950 Amsterdam
200 m 24.1 22 Juli 1950 Rotterdam
4 × 100 m tim klub 48.2 6 Agustus 1950 Amsterdam
200 m 24.0 27 Agustus 1950 Brussels
4 × 100 m tim nasional 47.4 27 Agustus 1950 Brussels
Pentathlon 4692 pts 15–16 September 1951 Amsterdam
10 x 100 m tim klub 2:04.1 1 Juli 1952 Amsterdam
100 yd 10.6 5 Juli 1952 Den Haag
200 m 23.9 † 23 September 1952 Antwerp
4 × 200 m tim klub 1:41.2 26 Juli 1953 Amsterdam

† Blankers-Koen mendapatkan waktu rekor nasional 11.4 detik dan 23.7 detik masing-masing untuk 100m dan 200m di Kejuaraan Atletik Belanda tahun 1952. Namun data ini kemudian dibatalkan setelah terbukti bahwa ambruknya jalur kereta api terdekat telat menyebabkan jalur lari menjadi terlalu landai.

Referensi

  1. ^ a b c Bagchi, Rob (2012-01-18). "50 stunning Olympic moments No10: Fanny Blankers-Koen wins four golds". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-30. Diakses tanggal 2020-03-24. 
  2. ^ a b c d e f g h Obituary Diarsipkan 24 September 2015 di Wayback Machine., The Independent, 27 January 2004. Retrieved on 5 February 2007
  3. ^ a b c d e "Winner against all odds" (dalam bahasa Inggris). 2004-01-25. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-29. Diakses tanggal 2020-03-24. 
  4. ^ a b c d "Fanny Blankers-Koen passes away at 85 years of age| News". www.worldathletics.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-22. Diakses tanggal 2020-03-24. 
  5. ^ a b c d e f "Fanny Blankers-Koen | Sport | The Observer". www.theguardian.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-18. Diakses tanggal 2020-03-24. 
  6. ^ a b c d e f Kooman, Kees (2003). Een koningin met mannenbenen. L.J. Veen. ISBN 90-204-0820-8. 
  7. ^ Mason, Nick (26 January 2004). Fanny Blankers-Koen Diarsipkan 2018-06-23 di Wayback Machine. . The Guardian. Retrieved 2018-04-26.
  8. ^ TIME-LIFE The Olympics: Moments That Changed History Diarsipkan 2023-07-17 di Wayback Machine.. Time-Life. Retrieved 2018-04-26.
  9. ^ "World Records for High Jump (Women)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-03-02. 
  10. ^ "12th IAAF World Championships in Athletics: IAAF Statistics Handbook. Berlin 2009" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2011-06-29. 
  11. ^ Fanny Blankers-Koen Diarsipkan 21 July 2009 di Wayback Machine.. Sports Reference. Retrieved 2018-04-26.
  12. ^ a b c "Blankers-Koen dies". BBC News Online. 25 January 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-03. 
  13. ^ a b Rowbottom, Mike (31 January 2004). "Athletics: Only the 'Athlete of the Century' beat Williamson to gold". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-30. 
  14. ^ Marjorie Jackson-Nelson (1931–) AO MBE Diarsipkan 2018-04-26 di Wayback Machine.. Athletics Australia. Retrieved 2018-04-26.
  15. ^ Fanny Blankers-Koen In Usa (1949) Diarsipkan 2020-02-03 di Wayback Machine.. British Pathe. Retrieved 2018-04-26.
  16. ^ Zimmerman, P. (21 May 1949). Trojans smash relay record. Los Angeles Times (1923–Current File), https://search.proquest.com Diarsipkan 2019-08-17 di Wayback Machine.. Retrieved 26 April 2018.
  17. ^ Zimmerman, P. (17 August 1952). Sportscripts. Los Angeles Times (1923–Current File), https://search.proquest.com Diarsipkan 2019-08-17 di Wayback Machine.. Retrieved 26 April 2018.
  18. ^ a b Ballantyne, Kaye N; Kayser, Manfred; Grootegoed, J Anton (2011). "Sex and gender issues in competitive sports: investigation of a historical case leads to a new viewpoint". British Journal of Sports Medicine. 46 (8): 614–617. doi:10.1136/bjsm.2010.082552. PMC 3375582alt=Dapat diakses gratis. PMID 21540190. 
  19. ^ a b Karsmakers, Paul (8 September 2004). "Vliegende huisvrouw". Geschiedenis.nl. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-27. 
  20. ^ Lewis, Jone Johnson. "Fanny Blankers-Koen; Track and Field Champion". About.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. 
  21. ^ Fanny Blankers-Koen Carrièreprijs voor Van Gennip Diarsipkan 2018-07-23 di Wayback Machine.. NOS (20 December 2017). Retrieved 2018-04-26.
  22. ^ Kloek, Els: 1001 vrouwen uit de Nederlandse geschiedenis, Vantilt, Nijmegen, 2013
  23. ^ "Fanny Blankers-Koen: Why Google honours her". www.aljazeera.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-01. 
Kembali kehalaman sebelumnya