Share to:

 

Filsafat pesimisme

Filsafat pesimisme (bahasa Inggris: philosophical pessimism) adalah suatu pandangan filsafat yang memberikan nilai negatif pada kehidupan atau keberadaan. Penganut filsafat pesimisme umumnya berargumentasi bahwa dunia ini secara empiris didominasi oleh rasa sakit dan penderitaan dibandingkan dengan kesenangan dan kebahagiaan, bahwa kehidupan secara ontologis atau metafisika merugikan entitas yang hidup, dan bahwa kehidupan pada dasarnya tidak bermakna atau tidak mempunyai tujuan.[1] Namun tanggapan mereka terhadap kondisi ini sangat bervariasi dan dapat menguatkan kehidupan.[2][3]

Filsafat pesimisme bukanlah suatu perspektif tunggal yang koheren, melainkan sekelompok pemikiran yang terkait dengan gagasan serupa dan kemiripan satu sama lain.[4]  Dalam Pessimism: A History and a Criticism, filsuf dan psikolog James Sully mendeskripsikan esensi filsafat pesimisme adalah "penyangkalan terhadap kebahagiaan atau penegasan atas penderitaan yang melekat dalam hidup".[5] Meskipun penganut filsafat pesimisme pada umumnya menolak bunuh diri sebagai solusi terhadap kesulitan dalam hidup, banyak dari mereka yang mendukung antinatalisme, yaitu non-prokreasi atau tidak berketurunan.[6]

Referensi

  1. ^ Untuk diskusi tentang pandangan dan argumen dari filsafat pesimisme lihat:
  2. ^ Sorgner, Stefan Lorenz; Fürbeth, Oliver, ed. (2011). Music in German Philosophy: An Introduction (dalam bahasa Inggris). Diterjemahkan oleh Gillespie, Susan H. Chicago: University of Chicago Press. hlm. 158. ISBN 978-0-226-76839-7. 
  3. ^ Miller, Ed L. (2015). God and Reason, Second Edition: An Invitation to Philosophical Theology (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-2nd). Eugene, Oregon: Wipf and Stock Publishers. hlm. 180. ISBN 978-1-4982-7954-3. 
  4. ^ Dienstag, Joshua Foa (2009). Pessimism: Philosophy, Ethic, Spirit. Princeton, New Jersey: Princeton University Press. ISBN 978-0-691-14112-1. 
  5. ^ Sully, James (1877). Pessimism: A History and a Criticism, p. 4. London: Henry S. King & Co.
  6. ^ Untuk diskusi tentang antinatalisme dalam konteks filsafat pesimisme lihat:
Kembali kehalaman sebelumnya