Frederick Twort
Frederick Twort FRS[1] (22 Oktober 1877 – 20 Maret 1950) adalah seorang ahli bakteri asal Inggris dan merupakan penemu bakteriofag (virus yang menginfeksi bakteri)[2] pada tahun 1915. Dia belajar ilmu kedokteran di Rumah Sakit St Thomas, London, seorang pengawas di Institut Brown untuk Binatang (pusat penelitian patologi), dan seorang profesor bakteriologi di Universitas London. Twort meneliti penyakit Johne, penyakit infeksi usus pada binatang ternak, dan juga menemukan bahwa vitamin K diperlukan untuk menumbuhkan bakreti lepra.[3][4] Awal kehidupan dan pelatihan sainsAnak tertua dari sebelas bersaudara dari Dr. William Henry Twort, Frederick Twort dilahirkan di Camberley, Surret pada tanggal 22 Oktober 1877.[1] Tiga anak laki-laki tertua Dr William Henry bersekolah di Sekolah Modern Tomlinson di Woking. Sejak tahun 1894, Frederick belajar ilmu kedokteran di RS St. Thomas, London. Setelah lulus dari kedokteran (menjadi anggota Royal College of Surgeons, pemegang diploma Royal College of Physicians) pada tahun 1900, Twort mengambil pekerjaan pertamanya sebagai asisten Dr. Louis Jenner, pengawas Laboratorium Klinis RS St. Thomas. Di sana dia dilatih Teknik patologi. Pada tahun 1902, dia menjadi asisten ahli bakteri Rumah Sakit London, Dr. William Bulloch, dan mengerjakan sendiri semua diagnosis rutin rumah sakit. Pada tahun 1909, Twort menjadi pengawas di Institusi Sanatorium Binatang Brown, sebuah pusat penelitian patologi, dan tetap bekerja di sana selama kariernya. Pada tahun 1919 Twort menikahi Dorothy Nony, putri Frederick J. Banister, dan mereka memiliki tiga orang putri dan seorang putra. Pekerjaan utamaMutasiPada awal sejarah mikrobiologi, bakteri sering diuji dengan berbagai percobaan untuk mengetahui kemampuannya bertumbuh di media yang berbeda. Tulisan penting Twort yang pertama[5] menemukan beberapa kelemahan dari metode ini. Dia menemukan bahwa subkelompok utama yang diidentifikasi melalui fermentasi gula, tidak dapat dipisahkan dengan percobaan menggunakan glukosida, bahkan tidak dapat dipisahkan secara permanen oleh gula. Twort menulis "Tampaknya, karena itulah, kemungkinan mikroorganismeyang terpisah di berbagai subkelompok, sebaiknya tidak dianggap sebagai spesies yang berbeda, tetapi sebagai varietas atau hibrida dari satu atau lebih spesies. Jika hal ini yang terjadi, kita dapat berharap bahwa bakteri terus mengalami perubahan, kehilangan sifat lamanya, dan memperoleh sifat baru sesuai dengan keadaan atau tempat mereka bertumbuh, dan dengan tujuan untuk menguji hipotesis inilah, serangkaian eksperimen lebih lanjut akan dilakukan." Setelah inkubasi yang lama di media yang sebelumnya gagal difermentasi, beberapa spesies memperoleh kemampuan fermentasi yang awalnya tidak mereka dapatkan. Kini kita mengetahui bahwa makhluk mutan ini mampu memfermentasikan gula jenis baru yang timbul di tempat kultur, dan mendominasi populasi. Walaupun saat itu fakta ini diabaikan, percobaan ini mampu meramalkan apa yang akan terjadi nanti dalam beberapa dekade dari percobaan yang selanjutnya tentang adaptasi dan mutasi oleh ahli kimia bakteri dan mikrobiologi. Referensi
|