Gereja Kalimantan Evangelis
Gereja Kalimantan Evangelis atau Gereja Evangelikal di Kalimantan (disingkat GKE; bahasa Inggris: Kalimantan Evangelical Church) adalah sebuah kelompok gereja Kristen Protestan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 April 1839, awalnya dengan nama Gereja Dayak Evangelis (GDE). Gereja ini melakukan pelayanan iman kepada suku-suku di pulau Kalimantan yaitu suku-suku yang termasuk ke dalam rumpun suku Dayak, meski begitu GKE tidak tertutup bagi anggota Non-Dayak. Gereja ini berkantor pusat di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.[1] SejarahPekabaran Injil bagi suku Dayak di Kalimantan dimulai oleh Zending Barmen (Rheinische Missionsgesellschaft atau RMG) dengan mengutus dua orang penginjil dari Jerman, yaitu: Heyer dan Barnstein, yang tiba di Jakarta pada tanggal 13 Desember 1834. Tetapi hanya Branstein yang berangkat ke Kalimantan dan tiba di Banjarmasin pada tanggal 26 Juni 1835. Lalu, pada tanggal 3 Desember 1836 tiba lagi tiga orang penginjil, yaitu: Becker, Hupperts, Krusman, dan langsung ditempatkan di pedalaman. Baptisan pertama terjadi pada 10 April 1839 yang dilayankan oleh Hupperts. Pekabaran Injil juga disertai dengan pelayanan diakoni, seperti: pendidikan, kesehatan, pembebasan budak. Pasang surut terjadi ketika meletus Perang Dunia I, di mana RMG menyerahkan tugas pemberitaan Injil ke Zending Basel di Swiss pada tahun 1920. Zending Basel meneruskan dan mengembangkan pekerjaan RMG sebelumnya, hingga pendirian Sekolah Pendeta (yakni, cikal bakal terbentuknya Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis sekarang) pada tahun 1932. Zending Basel pula yang membidani lahirnya organisasi Gereja Dayak Evangelis (GDE) pada 4 April 1935 melalui Sinode Umum. Ini jugalah sinode umum yang pertama untuk GDE. Tetapi pada masa pendudukan Jepang, GDE terputus hubungannya dengan Zending. Selanjutnya, GDE dipimpin oleh pendeta Dayak yang pertama, yaitu: Pdt. H. Dingang Patianom. Para pendeta GDE sadar bahwa gereja bukan hanya untuk orang Dayak tetapi terbuka bagi semua orang. Karena itulah melalui Sinode Umum V pada 5-9 November 1950 diputuskan GDE berubah nama menjadi Gereja Kalimantan Evangelis (GKE).[3][4] Kemitraan/keanggotaan
Wilayah pelayananGereja Kalimantan Evangelis (GKE) memiliki wilayah pelayanan yang bisa dikatakan cukup luas. Wilayah pelayanan GKE, ialah sebagai berikut :
StatistikData gereja berdasarkan Almanak Nas GKE:[4]
Pimpinan pusatKomposisi dan Personalia MP, BPP dan MPH Majelis Sinode GKE (pada tahun 2020-2025) - Dilansir berdasarkan Almanak Nas GKE Kepengurusan di Tingkat Majelis Pertimbangan (MP) Majelis Sinode GKE
Kepengurusan di Tingkat Badan Pengawas Perbendaharaan (BPP) Majelis Sinode GKE,
Kepengurusan di Tingkat MPH Majelis Sinode GKE, :[9]
Kepengurusan (secara menyeluruh) di Tingkat MPH Majelis Sinode GKE[10]
Departemen Majelis Sinode GKE
SekretariatGereja Kalimantan Evangelis atau Gereja Evangelikal di Kalimantan (disingkat GKE; bahasa Inggris: Kalimantan Evangelical Church) adalah salah satu organisasi gereja Kristen Protestan terbesar di Indonesia, yang berakar di wilayah pulau Kalimantan. Gereja ini secara resmi didirikan pada tanggal 10 April 1839 dengan nama awal Gereja Dayak Evangelis (GDE), sebagai bentuk pelayanan iman yang ditujukan khusus untuk masyarakat Dayak, suku asli Kalimantan. Meskipun pada awalnya difokuskan kepada suku Dayak, GKE berkembang menjadi sebuah gereja yang inklusif, terbuka bagi setiap individu tanpa memandang latar belakang etnis. Fokus utama gereja ini adalah memberitakan Injil dan membangun kehidupan spiritual masyarakat melalui berbagai pelayanan rohani, pendidikan, dan sosial. Pusat kegiatan GKE terletak di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dengan kantor resmi di Kantor MPH Majelis Sinode - GKE Center Banjarmasin, yang menjadi pusat administrasi dan koordinasi kegiatan pelayanan gereja. Sebagai bagian dari misi kekristenan di Indonesia, GKE menjalankan program-program yang mencakup pendidikan agama, pembinaan jemaat, serta kegiatan sosial kemasyarakatan yang bertujuan untuk memperkuat iman para anggota sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat lokal. GKE juga menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai gereja dan organisasi keagamaan lainnya, baik di tingkat nasional maupun internasional, sebagai wujud dari semangat ekumenis yang diusung oleh gereja ini. Komitmen GKE terhadap penginjilan dan pelayanan di Kalimantan telah menjadikannya salah satu motor penggerak utama dalam membangun kehidupan rohani dan moral masyarakat di pulau tersebut. Dengan sejarah panjang lebih dari satu abad, GKE tidak hanya menjadi simbol kekristenan di Kalimantan tetapi juga memainkan peran penting dalam perkembangan budaya, pendidikan, dan sosial di wilayah ini. Pelayanan GKE mencakup berbagai program yang dirancang untuk mendukung kesejahteraan masyarakat, seperti penyediaan fasilitas pendidikan, klinik kesehatan, serta berbagai kegiatan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat lokal. Gereja ini juga aktif dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan Dayak yang kaya, melalui berbagai kegiatan yang memadukan tradisi lokal dengan ajaran kekristenan. Filosofi pelayanan GKE menekankan kasih, pengabdian, dan keterbukaan, menjadikannya sebagai wadah yang mampu menyatukan berbagai suku dan budaya di Kalimantan dalam semangat persaudaraan Kristen. Di tengah perkembangan zaman, GKE terus berupaya untuk beradaptasi dengan tantangan dan kebutuhan masyarakat modern tanpa melupakan akar tradisional dan nilai-nilai yang menjadi dasar pendiriannya. Dedikasi GKE terhadap misi penginjilan yang berkelanjutan telah menghasilkan banyak kontribusi positif bagi perkembangan iman Kristen di Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan. Kantor Pusat Sinode Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) - GKE CENTER OFFICE Beralamatkan :[4] Referensi
Pranala luar
Lihat pula |