Dahulu, jalur dan halte ini dioperasikan oleh Solosche Tramweg Maatschappij (SoTM) untuk layanan tremkuda;[3][4][5] akan tetapi jalur ini diubah menjadi jalur kereta api uap biasa pada tahun 1911.[3] Namun jalur ini ditutup oleh Perusahaan Jawatan Kereta Api pada tahun 1973 beserta stasiun dan seluruh layanannya karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum, dan jalur tersebut diubah menjadi jalur langsir KA tetes tebu hingga tahun 1980-an.
Bangunan stasiun ini masih asli; namun kini telah dimanfaatkan menjadi warung satai kambing.[6] Selain itu, tanah serta bangunannya masih dikuasai oleh PT Kereta Api Indonesia.
Referensi
^Buku Jarak Untuk Angkutan Barang. Perusahaan Jawatan Kereta Api. Juni 1989.
^X., Nadar, F.; Rochani., Adi, Ida; Dwi., Hardjanto, Tofan; Budaya., Universitas Gadjah Mada. Fakultas Ilmu (2009). Lenses : thoughts on culture, literature and linguistics (edisi ke-Ed. 1., cet. 2). Bulaksumur, Yogyakarta: Faculty of Cultural Sciences, University Gadjah Mada Yogyakarta. ISBN9789799821850. OCLC593669122. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-13. Diakses tanggal 2020-07-16.