Share to:

 

Harry Setyawan

Harry Setyawan
Informasi pribadi
Lahir(1975-10-18)18 Oktober 1975
Depok, Jawa Barat
Meninggal25 April 2021(2021-04-25) (umur 45)
Laut Bali, Indonesia
Suami/istriWinny Widayanti
Karier militer
PihakIndonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Laut
Masa dinas1997-2021
Pangkat Laksamana Pertama TNI
NRP13288/P
SatuanKorps Pelaut (Kapal Selam)
Pangkat terakhirnya adalah Kolonel Laut (P), tetapi karena gugur dalam tugas, maka diberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) menjadi Laksamana Pertama TNI (Anumerta).
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Laksamana Pertama TNI (Anm.) Harry Setyawan (18 Oktober 1975 – 25 April 2021) adalah seorang perwira angkatan laut yang terakhir kali berdinas militer menjabat Komandan Satuan Kapal Selam Koarmada II. Ia juga memegang beberapa jabatan di TNI Angkatan Laut.

Masa kecil

Harry Setyawan lahir pada 18 Oktober 1975[1] sebagai anak tertua dari tiga bersaudara.[2] Ayahnya seorang perwira angkatan udara sedangkan ibunya, Ida Farida, adalah seorang ibu rumah tangga.[2]

Setyawan bersekolah di SMP Negeri 3 Depok dan SMA Negeri 1 Depok.[3] Selama bersekolah di SMA, Setyawan membentuk komunitas band.[4]

Karier Militer

Setelah lulus SMA pada tahun 1994, Harry Setyawan bergabung dengan Akademi Angkatan Laut Indonesia (AAL).[5] Saat menjalani pendidikan di AAL, Harry menjadi peserta dari Cutty Sark Tall Ship Race di Mallorca sebagai kru KRI Arung Samudera. Ia bersama dengan kru lainnya berhasil memenangkan perlombaan tersebut.[6] Harry lulus dari AAL pada tahun 1997.[5]

Pada 16 Mei 2014, Setyawan diangkat menjadi Komandan KRI Nanggala (402), menggantikan Wirawan Ady Prasetya.[7] Adi memegang komando selama setahun, karena pada 12 Agustus 2015 ia digantikan oleh Indra Agus Wijaya. Dia kemudian ditunjuk sebagai perwira pendidikan dan latihan dalam satuan tugas proyek pengadaan kapal selam kelas Jang Bogo di Korea Selatan.[8] Proyek tersebut membuahkan kapal selam baru untuk Indonesia yang diberi nama KRI Nagapasa (403).[9] Harry diangkat sebagai komandan kapal selam tersebut pada tanggal 2 Agustus 2017[10] dan kapal selam tersebut tiba di Indonesia dua puluh enam hari kemudian.[11] Harry memimpin kapal selam tersebut selama kurang dari setahun karena pada tanggal 2 Februari 2018 dia dimutasi ke Pangkalan Angkatan Laut Ranai.[12]

Komandan Pangkalan Angkatan Laut Ranai

Setelah masa jabatannya di KRI Nagapasa, Harry Setyawan diangkat menjadi Komandan Pangkalan Angkatan Laut Ranai (Danlanal Ranai), yang terletak di Laut Natuna, pada 14 Februari 2018.[13] Masa jabatan Setyawan di pangkalan angkatan laut membuatnya menangani kapal penangkap ikan Vietnam yang memasuki wilayah laut Indonesia secara ilegal.[14][15] Selain kapal penangkap ikan, Harry juga menginstruksikan penyelidikan terhadap kapal tanker Hai Soon X yang melewati wilayah laut Indonesia pada Januari 2019.[16]

Pada Maret 2018 lalu, Setyawan mengumumkan bahwa TNI AL sedang bersiap untuk meningkatkan kekuatan armada di Laut Natuna.[17] Dia juga menambahkan bahwa perbaikan akan mencakup pembangunan pangkalan kapal selam baru.[18]

Harry mengakhiri jabatan sebagai Danlanal Ranai pada 9 Oktober 2019.[19] Sebelum digantikan dari Danlanal Ranai, Harry sudah diangkat terlebih dahulu sebagai Asisten Operasi Komandan Gugus Keamanan Laut pada September tahun itu.[20] Pada Juni 2020, Harry diinstruksikan untuk meninggalkan posnya di Kelompok Keamanan Laut dan menempuh pendidikan lebih lanjut di Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia.[21]

Komandan Satuan Kapal Selam Komando Armada II

Setyawan lulus dari Sesko TNI pada Desember 2020[22] dan pada 6 Maret tahun berikutnya menjadi Komandan Satuan Kapal Selam Komando Armada II.[23] Beberapa hari setelah dia dijadikan komandan unit kapal selam, dia melakukan latihan untuk pengendalian dan stabilitas kapal selam.[24]

Kematian

Pada 21 April 2021, Setyawan berada di kapal KRI Nanggala yang hendak melakukan latihan torpedo. Setelah kapal selam menembakkan torpedo SUT hidup, kapal itu hilang.[25] Kapal selam itu dinyatakan tenggelam pada 24 April 2021[26] dan semua awaknya, termasuk Setyawan, dinyatakan tewas keesokan harinya.[27] Presiden Joko Widodo telah menyetujui kenaikan pangkat anumerta untuk semua awak kapal setelah insiden tersebut,[28] termasuk untuk Harry Setyawan yang memperoleh pangkat laksamana pertama anumerta.[29]

Keluarga

Setyawan menikah dengan Winny Widayati. Pasangan ini dikaruniai empat orang anak, yakni Sheeva Naufal Zidane, Aisyah Tsuraya Lubna, Myiesha Atha Rahmaniya, dan Prabu Baladewa Adiwidya.[30]

Penghargaan

Dada kanan Dada kiri
Brevet Artileri Senjata Angkatan Laut
Brevet Pin Alumni Seskoal Pin Alumni Sesko TNI
Brevet Hiu Kencana
Baris ke-1 Bintang Jalasena Nararya (2021)[31] Satyalancana Dharma Samudera (2021)[31] Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun
Baris ke-2 Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun Satyalancana Ksatria Yudha (2021)[31] Satyalancana Dwidya Sistha
Baris ke-3 Satyalancana Dharma Nusa Satyalancana Wira Nusa Satyalancana Wira Dharma
Brevet Brevet Scuba TNI AL
Tanda Jabatan Mantan Komandan KRI

Referensi

  1. ^ Faiq, Nuraini. "Lagu Terakhir Kolonel Harry Setiawan Sebelum Gugur Bersama KRI Nanggala 402, Sisi Lainnya Terungkap". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  2. ^ a b Simanjuntak, Theresia Ruth (23 April 2021). Simanjuntak, Theresia Ruth, ed. "Profil Kolonel Harry Dansatsel di KRI Nanggala 402: Alumnus SMA di Depok Jadi Komandan yang Disiplin". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  3. ^ Manumoyoso, Runik Sri Astuti/Ambrosius Harto; Manumoyoso, Ambrosius Harto (25 April 2021). "Mereka Ikhlas dengan Tetap Berdoa Semua Kru Ditemukan". Kompas.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  4. ^ "Kolonel Harry Setyawan di Mata Sahabat, Anak Band yang Disiplin dan Cerdas". Sindonews.com. 23 April 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  5. ^ a b "Angkatan 43 (1994-1997)". Akademi Angkatan Laut. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  6. ^ Darwanto (13 December 2016). Bentangkan layar, Terjang ombak, & Tembus adai. Gramedia Pustaka Utama. hlm. 78. ISBN 978-602-03-3265-9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 2021-04-27. 
  7. ^ "Jabatan Komandan KRI Nanggala-402 Diserahterimakan". Tentara Nasional Indonesia. 19 May 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2021. Diakses tanggal 21 April 2021. 
  8. ^ "Sertijab Satuan Kapal Selam". www.antarafoto.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-28. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  9. ^ Setiawanto, Budi (23 May 2018). Marboen, Ade P, ed. "Terima kasih Laksamana TNI Ade Supandi". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-27. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  10. ^ Purnamasari, Niken. "Menhan Resmikan KRI Nagapasa-403 Jadi Kapal Perang Indonesia". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  11. ^ Wahyudiyanta, Imam. "Ini Dia Penampakan Kapal Selam KRI Nagapasa 403". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  12. ^ "Penyerahan Jabatan Komandan KRI Nagapasa-403". Tentara Nasional Indonesia. 2 February 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-08. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  13. ^ Aritonang, Roland (14 February 2018). "Letkol (P) Harry Setyawan Resmi Jabat Danlanal Ranai". Batam Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  14. ^ Budi (17 April 2018). "4 Kapal Vietnam Tertangkap Curi Ikan di Laut Natuna Utara". JPNN.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  15. ^ Friederich (4 March 2019). "TNI AL Kembali Memusnahkan Tiga Kapal Ikan Asal Vietnam". JPNN.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  16. ^ developer, mediaindonesia com (9 January 2019). "Kasus Kapal MT Hai Soon X Berlarut-larut". Media Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  17. ^ A, Putut (6 March 2018). "Keamanan Laut Natuna Dilengkapi Pangkalan Kapal Selam". batampos.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  18. ^ expossidiknews.com. "Komandan Lanal Ranai Sebut Masih Ada Negara Lain Secara Sembunyi Latihan di Laut Natuna". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  19. ^ Rakyat, Warta (9 October 2019). "Tongkat Komando Lanal Ranai Berganti". Wartarakyat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  20. ^ "Harry Setyawan Jabat Asops Danguskamla Koarmada I". MARWAH KEPRI (dalam bahasa Inggris). 24 September 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  21. ^ Hutomo, Mulyono Sri (12 June 2020). "Laksamana Pertama TNI Yayan Sofiyan Pimpin Penyerahan Jabatan Asops Danguskamla Koarmada I". indomaritim.id | Dunia Lautan, Berita Maritim (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  22. ^ Erwanti, Marlinda Oktavia. "Sosok Kolonel Harry Setiawan, Dansatsel yang Gugur di KRI Nanggala-402". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  23. ^ "Sepuluh Jabatan Strategis Di Koarmada II Diserahterimakan". Tentara Nasional Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  24. ^ "Latihan Pengendalian dan Stabilitas Kapal Selam Koarmada II Resmi Ditutup" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-16. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  25. ^ "KRI Nanggala-402, Submarine Purchased 1982 From Germany, Most Senior In Indonesian Navy". VOI – Waktunya Merevolusi Pemberitaan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2021. Diakses tanggal 22 April 2021. 
  26. ^ Rompies, Chris Barrett, Karuni (24 April 2021). "Indonesian submarine declared sunk after debris found". The Sydney Morning Herald. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 April 2021. 
  27. ^ "Sunken missing Indonesian submarine found cracked open, officials say 53 crew members dead". The Straits Times. 25 April 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-27. Diakses tanggal 25 April 2021. 
  28. ^ "Indonesia is promoting all 53 crew members of its missing submarine, who were declared dead when wreckage was found on the ocean floor". Business Insider. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  29. ^ Mubarok, Machmud. "Harry Setiawan Jadi Laksamana Pertama Anumerta, 52 Awak KRI Nanggala-402 Lain Naik Pangkat Setingkat". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  30. ^ Salman, Ghinan (26 April 2021). Agriesta, Dheri, ed. "Kunjungi Rumah Duka Kolonel Harry Setiawan, Ini Kata Gubernur Khofifah dan Istri Panglima TNI". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  31. ^ a b c Karuru, Zabur (29 April 2021). "Momen Penganugerahan Tanda Kehormatan untuk Awak KRI Nanggala-402". Detik.com. Diakses tanggal 8 Oktober 2023. 
Kembali kehalaman sebelumnya