Helmut Marko
Helmut Marko (lahir 27 April 1943) adalah seorang mantan pembalap mobil profesional asal Austria, pengacara, dan pada saat ini dia menjadi penasihat tim Formula Satu untuk tim Red Bull Racing dan RB. Dia juga menjabat sebagai seorang kepala program pengembangan pembalap muda di Red Bull.[1] Di dalam balapan ketahanan, Marko berhasil memenangkan Le Mans 24 Jam pada tahun 1971 bersama dengan tim Martini. Dia mendirikan RSM Marko pada tahun 1989, dan telah menjadi penasihat bagi tim Red Bull Racing dan tim terkait sejak tahun 2005, dengan keberhasilannya memenangkan enam Gelar Kejuaraan Dunia Konstruktor antara musim 2010 dan 2023. Lahir dan dibesarkan di Austria, Marko beralih ke balapan mobil sport pada akhir tahun 1960-an setelah menyelesaikan doktor hukum di Universitas Graz. Setelah berhasil meraih kesuksesan di Kejuaraan Mobil Turing Eropa dan menjadi pemenang kelas di Le Mans 24 Jam 1970 bersama dengan tim Martini, Marko maju ke kelas utama di tahun berikutnya, dan berhasil memenangkan perlombaan dengan jarak rekor pada saat itu bersama dengan tim Gijs van Lennep. Kurang dari dua bulan kemudian, Marko memulai debutnya di dalam ajang Formula Satu bersama dengan tim Bonnier di Grand Prix Jerman, dengan mengendarai mobil McLaren M7C secara privateer. Dia bergabung bersama dengan tim BRM selama sisa musim 1971, dan tetap mempertahankan kursinya di musim 1972. Marko mengalami cedera yang serius selama berlangsungnya Grand Prix Prancis 1972 di Clermont-Ferrand, yang diadakan beberapa minggu setelah Targa Florio, ketika serpihan dari mobil March milik Ronnie Peterson menusuk pelindung helm Marko, sehingga membuat mata kirinya buta secara permanen, dan sekaligus pula mengakhiri karier balapannya secara keseluruhan di usia 29 tahun. Sejak pensiun dari balapan mobil profesional, Marko telah pindah ke manajemen tim dan pembalap, dengan mendirikan RSM Marko pada tahun 1989, yang kemudian berubah nama menjadi Red Bull Junior Team pada tahun 1999. Bersama dengan Red Bull, Marko telah mengawasi pengembangan dua Juara Dunia Pembalap Formula Satu—Sebastian Vettel dan Max Verstappen—dan telah menjadi penasihat bagi tim Red Bull Racing sejak musim 2005, memenangkan enam Kejuaraan Dunia Konstruktor bersama dengan tim tersebut; lulusan dari program pengembangan pembalap mudanya telah berhasil memenangkan delapan Kejuaraan Dunia Pembalap dan 129 Grand Prix. Biografi dan kehidupan pribadiMarko lahir di Graz, Austria (yang pada saat itu merupakan bagian dari Nazi Jerman). Dia adalah teman sekolah Jochen Rindt, yang kemudian menjadi juara dunia pembalap Formula Satu pada tahun 1970.[2] Marko berhasil menyelesaikan doktor hukum pada tahun 1967.[3] Dia memiliki empat buah hotel di Graz – Schlossberghotel, Augartenhotel, Lendhotel, dan Kai 36. Karier balapanMarko berkompetisi di dalam beberapa seri balapan, termasuk 10 Grand Prix Formula Satu pada tahun 1971 dan 1972, tetapi tidak pernah berhasil memperoleh poin Kejuaraan Dunia. Karier balapan mobil sportDia lebih sukses di dalam ajang balapan ketahanan, dengan keberhasilannya memenangkan Le Mans 24 Jam 1971, dengan mengendarai mobil Martini-Porsche 917K bersama dengan Gijs van Lennep. Selama tahun itu, mereka mencetak rekor jarak yang tidak terkalahkan hingga Le Mans 24 Jam 2010 (5.335,313 km, dengan kecepatan rata-rata mencapai 222,304 km/jam - perubahan lintasan telah mengurangi kecepatan rata-rata.) Di Targa Florio, dia melaju dengan putaran tercepat di sirkuit pegunungan Sisilia sepanjang 72 km pada balapan tahun 1972, mengejar lebih dari dua menit dari pemimpin jalannya balapan ini dalam dua putaran, dan finis di posisi kedua dengan selisih hanya 17 detik saja. Putaran tercepatnya di dalam mobil Alfa Romeo 33 adalah 33 menit 41 detik, dengan kecepatan rata-rata mencapai 128,253 km/jam.[4] Karier Formula SatuMarko memulai debutnya di dalam ajang Formula Satu bersama dengan tim Ecurie Bonnier milik Jo Bonnier di Grand Prix Jerman, dengan mengendarai mobil McLaren M7C. Dia bergabung bersama dengan tim BRM hingga akhir musim 1971, dan tetap mempertahankan kursinya di musim 1972. Marko mengalami cedera yang serius selama berlangsungnya Grand Prix Prancis 1972 di Clermont-Ferrand, yang diadakan beberapa minggu setelah Targa Florio, ketika serpihan dari mobil March milik Ronnie Peterson menusuk pelindung helm Marko, sehingga membuat mata kirinya buta secara permanen, dan sekaligus pula mengakhiri karier balapannya secara keseluruhan di usia 29 tahun.[a][5][6][7][8][9] Pensiun dari olahraga bermotorDia pernah menjadi manajer bagi dua pembalap mobil profesional asal Austria, yaitu Gerhard Berger dan Karl Wendlinger, selama beberapa tahun, sebelum kemudian mendirikan dan menjalankan tim RSM Marko pada tahun 1989, sebuah tim balap yang berkompetisi di dalam ajang Formula 3 dan Formula 3000; dengan nama Red Bull Junior Team sejak tahun 1999 dan seterusnya. Sejak tahun 1999, dia juga mengawasi program pengembangan pembalap Red Bull, yang telah mengarahkan pembalap seperti Sebastian Vettel, Daniel Ricciardo, Carlos Sainz Jr., Pierre Gasly, dan Max Verstappen ke dalam ajang Formula Satu. Sejak tahun 2005, dia telah menjadi penasihat bagi dia tim Formula Satu yang dimiliki oleh Red Bull GmbH, yaitu Red Bull Racing (2005–sekarang) dan Tim Formula Satu RB (2024–sekarang). Tim RB sebelumnya berkompetisi dengan menggunakan nama Scuderia Toro Rosso (2006–2019) dan Scuderia AlphaTauri (2020–2023).[10] Penggunaan stereotip yang menyinggungMarko menghadapi pengawasan ketat pada bulan September 2023 atas komentarnya mengenai kurangnya performa pembalap Red Bull Racing, yaitu Sergio Pérez, di sepanjang musim 2023, setelah berlangsungnya Grand Prix Italia. Berbicara kepada sebuah stasiun televisi milik Red Bull, yaitu ServusTV, dia dikutip mengatakan bahwa "kami tahu bahwa dia memiliki masalah dalam kualifikasi, dia memiliki fluktuasi dalam performa, dia orang Amerika Selatan dan dia tidak sepenuhnya fokus dalam pikirannya seperti Max Verstappen, atau seperti Sebastian Vettel".[11][12] Komentar Marko secara luas dianggap bermuatan rasial, dengan banyak pihak yang menyatakan bahwa Pérez—seorang warga negara Meksiko—bukan orang Amerika Selatan.[12] Marko meminta maaf pada tanggal 8 September, dengan menyatakan bahwa "Saya mencoba untuk menegaskan bahwa [Pérez] telah berfluktuasi dalam penampilannya tahun ini, tetapi salah untuk mengaitkan hal ini dengan warisan budayanya."[11][13] Pérez menerima permintaan maaf Marko pada tanggal 14 September, meskipun FIA menegurnya pada hari berikutnya.[14][15] Rekor balapanHasil Le Mans 24 Jam
Hasil lengkap Kejuaraan Mobil Sedan Inggris(kunci) (Balapan dalam cetak tebal mengindikasikan posisi terdepan; balapan dalam cetak miring mengindikasikan putaran tercepat.)
Hasil lengkap Kejuaraan Formula Dua Eropa(kunci)
Hasil lengkap Kejuaraan Dunia Formula Satu(kunci)
Catatan kaki
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Helmut Marko. |