Jules Martin Cambon
Jules-Martin Cambon (lahir 5 April 1845 di Paris; meninggal pada 19 September 1935 di Vevey, Switzerland) adalah seorang diplomat Prancis.[1] Cambon dikenal karena perannya mewujudkan perjanjian perdamaian antara Amerika Serikat dan Spanyol tahun 1898.[1] Dan ia berpengaruh dalam proses pembentukan politik Prancis terhadap Jerman dalam era Perang Dunia I.[1] Ia memulai karier dalam bidang hukum pada tahun 1866.[2] Ia mengabdi sebagai pimpinan Grade Mobile selama pengepungan Prancis dalam masa perang Fanco-Prussian tahun 1870 -1871, dan ia menjadi pegawai negeri sipil Prancis tahun 1871.[2] Cambon memegang beberapa pos administratif penting secara meningkat: ia menjadi serang prefek pada Constantine di Ajazair pada tahun 1878-189, kemudian menjadi Sekjen prefektur polisi di Paris (1879-1882), seorang petugas pada departemen Nord (1882-1887).[2] Ia menjadi prefek departemen Rhone (1887-1891) kemudian menjadi gubernur jenderal Aljazair (1891-1897).[2][3] Pada tahun 1897, Cambon ditunjuk kedutaan besar Prancis ke Amerika, dan tiba di Washington pada bulan Desember dan menyerahkan surat kepercayaannya pada bulan Januari 1898.[2] Sasaran diplomasi utamanya adalah untuk mencegah keterlibatan Amerika Serikat dalam urusan Eropa dan mencegah perjanjian antara Amerika Serikat dengan Britania.[2] Selama perang berlangsung, Cambon mewakili kepentingan Spanyol di Washington.[2] Dalam hal ini ia bekerja sebagai mediator Spanyol dalam memimpin perundingan untuk persetujuan militer pada tanggal 12 Agustus 1898.[2] Cambon mencapai kesimpulan bahwa usahanya selama perang telah berhasil sebab perang telah diakhiri dengan persetujuan untuk orang Amerika tinggal di Amerika.[2] Pada tahun 1902 ia pindah ke Madrid sebagai duta Prancis terhadap Spanyol sampai tahun 1907, ia menjalankan peran kuci dalam perkembangan persetujuan Franco-Spanish di Moroko tahun 1904, dan ia juga menjadi tokoh utama pada konferensi Algeciras tahun 1906.[2] Tahun 1907 Cambon menjadi duta Prancis terhadap Jerman, negosiasinya mengarah pada perjanjian Prancis-Jerman-Maroko tahun 1909, dan penguatan terhadap krisis Agadir tahun 1911.[2] Referensi
|