Share to:

 

Kadesh-Barnea

Lokasi Kadesh-Barnea

Kadesh atau Qadhesh dalam (bahasa Ibrani: קָדֵשׁ‎), juga dikenal sebagai Kadesh-Barnea atau Qadesh-Barneʿa (קָדֵשׁ בַּרְנֵעַ), adalah nama sebuah tempat yang disebut dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, di mana terjadi sejumlah peristiwa bersejarah penting bagi bangsa Israel. Menurut catatan, terletak di sebelah selatan dan di luar tanah Israel, meskipun lokasi persisnya belum diketahui.

Merupakan tempat perkemahan utama orang Israel dalam pengembaraan mereka di padang gurun Zin (Ulangan 1:46). Dari Kadesh inilah dikirimkan mata-mata untuk mengintai tanah Kanaan (Bilangan 13:1–26). Usaha pertama untuk merebut tanah Kanaan juga dimulai dari tempat ini (Bilangan 14:40–45). Musa tidak patuh kepada Allah dan memukul batu untuk mengeluarkan air juga di tempat ini. (Bilangan 20:11). Miryam dan Harun, kakak-kakak Musa, mati dan dikuburkan di dekat tempat ini (Bilangan 20:1, 22–29). Dari sinilah Musa mengirimkan utusan kepada raja Edom (Bilangan 20:14), meminta izin untuk membiarkan orang Israel melintasi tanahnya, tetapi raja Edom menolak permintaan ini.

Kadesh-Barnea juga menjadi tempat kunci dalam penentuan batas wilayah di batas selatan Israel (lihat Bilangan 34:4; Yosua 15:3; Yehezkiel 47:19 dan sebagainya)[1] sehingga identifikasinya menjadi kunci untuk pemahaman batas0batas ideal maupun geopolitis Israel kuno. Sekarang ada sebuah permukiman (moshav) di padang gurun Negev, yang terletak di dalam negara Israel modern, dengan nama Kadesh Barne'a, juga disebut Nitzanei Sinai.

Catatan Alkitab

Kadesh disebutkan berkali-kali dalam Alkitab sejak Kitab Kejadian sampai Kitab Yehezkiel, dan menjadi rujukan bagi sejumlah kejadian penting dalam sejarah Israel.[2] Antara lain:

  • Kejadian 14:7: Sesudah itu baliklah mereka dan sampai ke En-Mispat, yakni Kadesh, dan mengalahkan seluruh daerah orang Amalek, dan juga orang Amori, yang diam di Hazezon-Tamar.
  • Kejadian 16:14: Sebab itu sumur tadi disebutkan orang: sumur Lahai-Roi; letaknya antara Kadesh dan Bered.
Catatan: 'sumur Lahai-Roi" = Be'er-laha'i-ro'i
  • Kejadian 20:1: Lalu Abraham berangkat dari situ ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing.
  • Bilangan 13:26: Dan [kedua belas pengintai itu] langsung datang kepada Musa, Harun dan segenap umat Israel di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka membawa pulang kabar kepada keduanya dan kepada segenap umat itu dan memperlihatkan kepada sekaliannya hasil negeri itu.
  • Bilangan 20:1: Kemudian sampailah orang Israel, yakni segenap umat itu, ke padang gurun Zin, dalam bulan pertama, lalu tinggallah bangsa itu di Kadesh. Matilah Miryam di situ dan dikuburkan di situ.
Persoalan dengan analisis mengenai Kadesh adalah rupanya ada dua tempat yang bernama "Kadesh". Yang pertama terletak di sebelah timur padang gurun Paran (lihat Bilangan 13:26), sedangkan yang kedua adalah "Kadesh Barnea" yang terletak di sebelah selatan padang gurun Zin (dalam ayat ini). Di tempat kedua inilah Miryam, kakak perempuan Musa, mati. Tampaknya tempat kedua ini dinamakan Kadesh karena merupakan tempat yang "kudus", di mana secara ajaib Allah membuat air keluar dari batu, dan diyakini juga merupakan tempat penguburan banyak orang Israel yang mati selama mereka tinggal 38 tahun lamanya di sisi barat sungai Yordan sebelum berjalan melalui Moab dan Edom, kemudian menyeberangi sungai Yordan untuk menduduki tanah Israel.
  • Bilangan 20:14: Kemudian Musa mengirim utusan dari Kadesh kepada raja Edom dengan pesan: "Beginilah perkataan saudaramu Israel: Engkau tahu segala kesusahan yang telah menimpa kami,..."
  • Bilangan 20:16: [lanjutan pesan Musa kepada raja Edom:] "...bahwa kami berteriak kepada TUHAN, dan Ia mendengarkan suara kami, mengutus seorang malaikat dan menuntun kami keluar dari Mesir. Sekarang ini kami ada di Kadesh, sebuah kota di tepi perbatasanmu..."
  • Bilangan 20:22: Setelah mereka berangkat dari Kadesh, sampailah segenap umat Israel ke gunung Hor.
Di atas gunung Hor inilah Harun, abang Musa, mati.
  • Bilangan 27:14: [Allah berfirman:] "Karena pada waktu pembantahan umat itu di padang gurun Zin, kamu berdua telah memberontak terhadap titah-Ku untuk menyatakan kekudusan-Ku di depan mata mereka dengan air itu." Itulah mata air Meriba dekat Kadesh di padang gurun Zin."
Karena peristiwa ini, maka Allah melarang Musa dan Harun masuk ke dalam tanah Kanaan.
  • Bilangan 32:8: "Demikian juga dilakukan bapa-bapamu, ketika aku menyuruh mereka dari Kadesh-Barnea untuk melihat-lihat negeri itu;"
Catatan: Ini adalah "Kadesh" ke-1
  • Bilangan 33:36: Mereka berangkat dari Ezion-Geber, lalu berkemah di padang gurun Zin, yaitu Kadesh.
Catatan: Ini adalah "Kadesh" ke-2
  • Bilangan 33:37: Mereka berangkat dari Kadesh, lalu berkemah di gunung Hor, di perbatasan tanah Edom.
  • Bilangan 34:4: Lalu batasmu membelok di selatan pendakian Akrabim, terus ke Zin dan berakhir di sebelah selatan Kadesh-Barnea. Sesudah itu ia mencapai Hazar-Adar, dan terus ke Azmon.
  • Ulangan 1:2: Sebelas hari perjalanan jauhnya dari Horeb sampai Kadesh-Barnea, melalui jalan pegunungan Seir.
  • Ulangan 1:19: [Musa berkata:] "Kemudian kita berangkat dari Horeb dan berjalan melalui segenap padang gurun yang besar dan dahsyat yang telah kamu lihat itu, ke arah pegunungan orang Amori, seperti yang diperintahkan kepada kita oleh TUHAN, Allah kita; lalu kita sampai ke Kadesh-Barnea.
  • Ulangan 1:46: [Musa berkata:] "Demikianlah kamu lama tinggal di Kadesh, yakni sepanjang waktu kamu tinggal di sana."
Ada teori yang mengatakan bahwa umat Israel tinggal selama 38 tahun di Kadesh.
  • Ulangan 2:14: [Musa berkata:] "Lamanya kita berjalan sejak dari Kadesh-Barnea sampai kita ada di seberang sungai Zered, ada tiga puluh delapan tahun, sampai seluruh angkatan itu, yakni prajurit, habis binasa dari perkemahan, seperti yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada mereka;"
  • Ulangan 9:23: [Musa berkata:] "Dan ketika TUHAN menyuruh kamu pergi dari Kadesh-Barnea dengan berfirman: Majulah dan dudukilah negeri yang Kuberikan kepadamu itu, maka kamu menentang titah TUHAN, Allahmu; kamu tidak percaya kepada-Nya dan tidak mendengarkan suara-Nya."
  • Ulangan 32:51: [Musa mengutip Firman Allah:] "Oleh sebab kamu telah berubah setia terhadap Aku di tengah-tengah orang Israel, dekat mata air Meriba di Kadesh di padang gurun Zin, dan oleh sebab kamu tidak menghormati kekudusan-Ku di tengah-tengah orang Israel."
Catatan: Inilah Kadesh Barnea yang di selatan.
  • Yosua 10:41: Yosua menewaskan mereka dari Kadesh-Barnea sampai Gaza, juga seluruh tanah Gosyen sampai Gibeon.
  • Yosua 14:6: Bani Yehuda datang menghadap Yosua di Gilgal. Pada waktu itu berkatalah Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, kepadanya: "Engkau tahu firman yang diucapkan TUHAN kepada Musa, abdi Allah itu, tentang aku dan tentang engkau di Kadesh-Barnea."
  • Yosua 14:7: [[[Kaleb bin Yefune]] berkata:] "Aku berumur empat puluh tahun, ketika aku disuruh Musa, hamba TUHAN itu, dari Kadesh-Barnea untuk mengintai negeri ini; dan aku pulang membawa kabar kepadanya yang sejujur-jujurnya."
  • Yosua 15:3: ...lalu keluar pada sebelah selatan pendakian Akrabim, terus ke Zin, naik ke sebelah selatan Kadesh-Barnea, terus ke Hezron, naik ke Adar, membelok ke Karka,...
  • Hakim–hakim 11:16: Sebab ketika berjalan keluar dari Mesir, orang Israel melalui padang gurun sampai ke Laut Teberau dan tiba di Kadesh.
Ini langsung merujuk kepada Kadesh ke-2 karena di ayat 17 (lihat di bawah) orang Israel mengirim utusan kepada raja negeri Edom, sebagaimana dicatat dalam Bilangan 20:14.
  • Hakim Hakim 11:17: Ketika itu orang Israel mengirim utusan kepada raja negeri Edom dengan permintaan: Izinkanlah kiranya kami berjalan melalui negerimu ini. Tetapi raja negeri Edom tidak mau mendengar. Mereka mengirim juga utusan kepada raja negeri Moab, tetapi raja ini menolak. Maka orang Israel tinggal di Kadesh.
  • 2 Samuel 24:6: Kemudian sampailah mereka ke Gilead dan ke Kadesh di negeri orang Het. Selanjutnya sampailah mereka ke Dan dan dari Dan mengambil jurusan Sidon.
  • Mazmur 29:8: Suara TUHAN membuat padang gurun gemetar, TUHAN membuat padang gurun Kadesh gemetar.
  • Yehezkiel 47:19: Di sebelah selatan: perbatasan mulai dari Tamar sampai mata air Meriba dekat Kadesh, terus ke sungai Mesir, terus ke laut besar. Itulah di sebelah selatan perbatasan dengan Tanah Negeb.
  • Yehezkiel 48:28: Perbatasan wilayah Gad di sebelah selatan ialah dari Tamar sampai mata air Meriba dekat Kadesh, terus ke sungai Mesir, terus ke laut besar.

Etimologi

"Kadesh" (bahasa Ibrani: קדש‎) berarti "kudus" (holy).[3] Diturunkan dari akar kata Q-D-Š (qof-dalet-shin), sebuah bentuk dari akar kata Semit yang digunakan di berbagai bahasa kuno maupun modern di wilayah itu (termasuk bahasa Aram dan bahasa Arab).

"Barnea" artinya "pengembaraan di padang gurun" (widerness wandering).[4]

Lokasi

Kadesh-Barnea digambarkan sebagai sebuah mata air (oase) di sebelah selatan Kanaan, di sebelah barat Arabah dan sebelah timur sungai Mesir (Brook of Egypt).[5] Berjarak 11 hari perjalanan jauhnya dari Gunung Horeb (yaitu Gunung Sinai), melalui jalan pegunungan Seir (Ulangan 1:2).

Sebanyak tidak kurang dari 18 tempat telah diusulkan sebagai identifikasi kota Kadesh yang dicatat di Alkitab ini.[6] Sebagian dari kebingungan timbul karena Kadesh kadang kala disebutkan dalam kaitan dengan Padang Gurun Paran (Desert of Paran) (Bilangan 13:26) dan pada waktu lain dikaitkan dengan Padang Gurun Zin (Zin Desert) (Bilangan 20:1).[7] Adanya dua rujukan tempat ini telah dicatat pula oleh para komentator dari Abad Pertengahan, yang mengusahakan suatu model pemecahan untuk menyatukan menjadi satu tempat saja (misalnya Hezekiah bar Manoah), sementara yang lain meyakini bahwa ada dua tempat yang dinamakan Kadesh (antara lain Abraham ibn Ezra dan Nahmanides).

Sejumlah pakar modern tetap berpendapat bahwa ada 2 tempat yang diidentifikasi sebagai Kadesh:[8]

  • Kadesh Timur (di padang gurun Paran; sering diasosiasikan dengan kota kuno Petra, Yordania).
  • Kadesh Barat (di padang gurun Zin)

Pandangan ini tampaknya diutarakan oleh sejarawan Yahudi-Romawi abad ke-1 M, Flavius Yosefus,[9] dan sejarawan gereja abad ke-3 M, Eusebius dari Kaisarea.[10] Flavius Yosefus menulis bahwa ia mengenali tepat lokasi di mana Miryam dikuburkan dan tempatnya di dekat "batu itu", tetapi ia merujuk "batu" (selah dalam bahasa Ibrani) untuk orang Romawi yang saat itu menggunakan bahasa internasional (langua franca) bahasa Yunani, dan kata untuk "batu" dalam bahasa Yunani adalah "petra". Orang Nabath datang ke Petra sekitar tahun 400 SM, dan mengetahui bahwa tempat itu merupakan tempat penguburan dalam gua-gua, dan mereka menguburkan penduduk mereka yang mati di atas kuburan yang digunakan oleh orang Ibrani ratusan tahun sebelumnya.

Sejak tahun 1905 kota modern Ain el-Qudeirat di Wadi el-Ain, sebelah utara Sinai telah diterima luas sebagai lokasi Kadesh-Barnea yang digambarkan di Alkitab. Sejumlah benteng-benteng dari Zaman Besi ditemukan dalam penggalian di sana. Yang tertua, berbentuk bulat telur dan kecil, bertarikh abad ke-10 SM. Tampaknya ditinggalkan beberapa saat setelah benteng pertama itu dihancurkan. Benteng kedua dibangun pada abad ke-8 SM (kemungkinan pada zaman raja Uzia) dan dihancurkan pada abad ke-7 SM, kemungkinan dalam masa pemerintahan raja Manasye. Dua pecahan keramik (ostrakon) berukiran huruf-huruf Ibrani ditemukan di sana, menunjukkan bahwa orang Israel benar-benar menempati situs itu.[11] Namun, ostraca dari Kadesh-Barnea ini berasal dari abad ke-8 atau ke-7 SM, sehingga ratusan tahun terlalu baru untuk dikaitkan dengan peristiwa Exodus yang dicatat dalam Kitab Keluaran.[12]

Arkeologi

Ekskavasi di "Kadesh" Ain el-Qudeirat dilakukan oleh DR. Rudolph Cohen (bekas kepala Israeli Antiquities Service atau "Dinas Purbakala Israel") selama pendudukan Israel di semenanjung Sinai setelah Perang Enam Hari tahun 1967. Ditemukan berulang-ulang bekas-bekas dari permukiman Zaman Perunggu I (Middle Bronze Age I, disingkat MBI; kadang kala dikenal sebagai Zaman Perunggu Pertengahan atau Intermediate Bronze Age, yaitu sekitar tahun 2100-2000 SM), yang juga ditemukan di berbagai situs lain di padang gurun Negev di dekatnya. Di sisi lain, tidak ditemukan bekas-bekas dari Zaman Perunggu Akhir (Late Bronze Age, yaitu tahun 1550-1200 SM), yang diyakini sebagai waktu keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Dalam artikel di Biblical Archaeology Review Juli 1983, Cohen mengemukakan pendapat bahwa peristiwa Exodus terjadi di awal MBI dan orang-orang zaman MBI tersebut adalah orang Israel. Pendapat ini, yang diterima penuh oleh mereka yang bekerja di situs-situs lain, misalnya Ein Hatzeva, belum diterima secara luas.

Referensi

  1. ^ Zecharia Kallai, “The Southern Border of the Land of Israel—Pattern and Application,” Vetus Testamentum XXXVII 4 1987, 438-445.
  2. ^ Tercatat 29 kali dalam Alkitab bahasa Indonesia versi Terjemahan Baru terbitan LAI.
  3. ^ "קדש," BDB 871-874; Koeler-Baumgartner 3:1072-1078; TDOT 12:521-545
  4. ^ Tyndale Bible Dictionary
  5. ^ Exodus. 1.1993 By Cornelis Houtman
  6. ^ Trumbull, Kadesh-Barnea: Its Importance and Probable Site, 303.
  7. ^ Yigal Levin, Numbers 34:2-12, "The boundaries of the land of Canaan, and the empire of Necho," Journal of the Ancient Near Eastern Society 30 2006, 65.
  8. ^ Isaacs, The True Boundaries of the Holy Land, 22–24; Wenham, Numbers, 152; and most recently D. Hacohen, “Kadesh and Rekem, Kadesh-Barnea and Rekem-Geah,” in Y. Eshel, ed., Judea and Samaria Research Studies 11 (Ariel, 2002), 25–40 (Hebrew with English abstract).
  9. ^ Jewish Antiquities IV 82 cf. Num. 20:1, 22-29
  10. ^ E. Klostermann, Eusebius—Das Omnosticon Der Biblischen Ortsnamen (Hildesheim, 1966), 113.
  11. ^ "Kadesh Barnea" pg. 214 in the NIV Archaeological Study Bible, Grand Rapids: Zondervan, 2005
  12. ^ Davies, Graham I., et al., "Ancient Hebrew Inscriptions: Corpus and Concordance, Volume 2", Cambridge University Press, 1991, pp82-85

Lihat pula

Tempat sebelumnya:
Ezion-Geber
Pengembaraan orang Israel
dari Mesir ke Kanaan
Tempat persinggahan
Tempat berikutnya:
Gunung Hor

30°38′54″N 34°25′20″E / 30.64833°N 34.42222°E / 30.64833; 34.42222

Kembali kehalaman sebelumnya