Share to:

 

Kalkipurana

Ilustrasi Kalki, awatara Wisnu yang terakhir.

Kalkipurana (Dewanagari: कल्किपुराण; ,IASTKalkipurāṇa, कल्किपुराण) adalah kitab aliran Waisnawa dalam tradisi Hindu yang membahas tentang awatara Wisnu kesepuluh yang bernama Kalki.[1] Kitab ini merupakan karya yang relatif muda jika dibandingkan dengan Purana lainnya. Naskahnya yang berbahasa Sanskerta digubah di Bengal saat daerah tersebut merupakan wilayah kesultanan Bengal atau kesultanan Mughal. Cendekiawan Wendy Doniger memperkirakan masa penyusunannya antara 1500 M hinga 1700 M. Kitab ini mengandung floruit bertanggal 1726 M berdasarkan naskah yang ditemukan di Dhaka, Bangladesh.[1][2]

Kitab ini menceritakan bahwa awatara Wisnu yang kesepuluh lahir dari pasangan brahmana bernama Wisnuyasa dan Sumati, di suatu desa bernama Shambala.[3] Ia mempelajari berbagai kitab suci dan cakap akan pengetahuan tentang darma, karma, arta, dan jñāna, serta mengenyam pendidikan militer di bawah bimbingan Parasurama, awatara Wisnu yang keenam.[4] Dewa Siwa memberinya kuda bernama Dewadata (penjelmaan dari Garuda), beserta pedang yang gagah, untuk mengalahkan kejahatan pada akhir zaman Kaliyuga.[5]

Referensi

  1. ^ a b Ludo Rocher (1986). The Purāṇas. Otto Harrassowitz Verlag. hlm. 183 with footnotes. ISBN 978-3-447-02522-5. 
  2. ^ Wendy Doniger (1988). Textual Sources for the Study of Hinduism. Manchester University Press. hlm. 5. ISBN 978-0-7190-1867-1. 
  3. ^ Kirk, James A. (1972). Stories of the Hindus: An Introduction Through Texts and Interpretation (dalam bahasa Inggris). Macmillan. hlm. 239. ISBN 978-0-02-563230-1. 
  4. ^ The Kalki Purana— English. hlm. 28. 
  5. ^ The Kalki Purana— English. hlm. 33–34. 
Kembali kehalaman sebelumnya