Share to:

 

Keharyapatihan Finlandia

Keharyapatihan Finlandia

Suomen suuriruhtinaskunta (fi)
Storfurstendömet Finland (sv)
Великое княжество Финляндское (ru)
Velikoye knyazhestvo Finlyandskoye
1809–1917
Keharyapatihan Finlandia pada tahun 1914.
Keharyapatihan Finlandia pada tahun 1914.
StatusNegara bagian otonom Kekaisaran Rusia
Ibu kotaTurku
(1809–1812)
Helsinki
(1812–1917)
Bahasa yang umum digunakanSwedia, Finlandia, Rusia
Agama
Ortodoks Finlandia, Lutheran Evangelis
PemerintahanMonarki
Haryapatih 
• 1809–1825
Alexander I
• 1825–1855
Nicholas I
• 1855–1881
Alexander II
• 1881–1894
Alexander III
• 1894–1917
Nicholas II
Gubernur-Jenderal 
• 1809
Georg Sprengtporten (first)
• 1917
Nikolai Nekrasov (last)
Wakil Ketua 
• 1822–1826
Carl Erik Mannerheim (pertama)
• 1917
Anders Wirenius (terakhir)
LegislatifParlemen
Sejarah 
29 Maret 1809
17 September 1809
6 Desember 1917
Luas
1910360.000 km2 (140.000 sq mi)
Populasi
• 1910
2943000
Mata uangRiksdaler Swedia
(1809–1840)
Ruble Rusia
(1840–1865)
Markka Finlandia
(1865–1917)
Kode ISO 3166FI
Didahului oleh
Digantikan oleh
Imperium Swedia
Finlandia
Sekarang bagian dari Finlandia
 Rusia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Keharyapatihan Finlandia (bahasa Finlandia: Suomen suuriruhtinaskunta, bahasa Swedia: Storfurstendömet Finland, bahasa Latin: Magnus Ducatus Finlandiæ, bahasa Rusia: Великое княжество Финляндское) adalah pendahulu negara Finlandia modern. Negara ini berdiri dari tahun 1809 hingga 1917 sebagai wilayah otonom Kekaisaran Rusia.

Sejarah

Wilayah Finlandia pada awalnya merupakan bagian dari Swedia. Namun, setelah kekalahan Swedia dalam Perang Finlandia dan ditandatanganinya Traktat Fredrikshamn pada 17 September 1809, Finlandia menjadi keharyapatihan otonom di bawah Kekaisaran Rusia.

Pada tahun 1917, setelah meletusnya Revolusi Februari di Rusia, pemerintah Finlandia mencoba memperjuangkan lebih banyak otonomi untuk Finlandia. Pada 6 Desember 1917, setelah Revolusi Oktober berkecamuk, Finlandia menyatakan kemerdekaannya. Perang Saudara Finlandia kemudian meletus antara kaum konservatif melawan komunis. Setelah kaum komunis dikalahkan, sebagian besar kursi di parlemen diisi oleh orang-orang yang mendukung monarki. Pangeran Friedrich Karl dari Hesse dipilih sebagai raja (dan bukan haryapatih), sehingga Finlandia menjadi berstatus kerajaan. Namun, ia tidak pernah berkuasa, karena sistem pemerintahan berubah menjadi republik setelah kekalahan Kekaisaran Jerman dalam Perang Dunia Pertama.

Pemerintahan

Wilayah ini diperintah oleh Kaisar Rusia yang juga menjabat sebagai Haryapatih Finlandia. Di Finlandia, Kaisar Rusia diwakilkan oleh seorang Gubernur-Jenderal. Di St. Petersburg, urusan-urusan Finlandia diserahkan kepada Menteri-Sekretaris Negara Finlandia.

Di keharyapatihan ini, terdapat Senat Finlandia yang merupakan badan pemerintahan tertinggi, dan anggotanya adalah orang-orang asli Finlandia. Selain itu, semenjak tahun 1863 dewan legislatif yang bernama Diet Finlandia berkumpul secara berkala. Keanggotaan Diet Finlandia diberikan secara turun temurun. Pada tahun 1906, Diet Finlandia dibubarkan dan digantikan oleh Parlemen Finlandia. Finlandia adalah salah satu wilayah pertama di dunia yang menerapkan hak suara universal, termasuk perempuan dan orang yang tidak memiliki tanah.

Pranala luar


Kembali kehalaman sebelumnya