Kemiren, Glagah, Banyuwangi
Kemiren adalah sebuah nama desa di wilayah Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Desa Kemiren adalah sebuah desa wisata, di desa ini terdapat perkampungan asli warga suku Osing. Beberapa tempat wisata yang dapat dikunjungi adalah kawasan rumah adat osing https://kemiren.com Kemiren adalah salah satu desa adat di Banyuwangi yang terletak di kecamatan Glagah. Di desa adat Kemirenlah Kita bisa menemukan kebudayaan using yang masih sangat kental di masyarakatnya. Desa ini memiliki luas 117.052 m² memanjang hingga 3 km. Desa adat Kemiren dibagi menjadi dua dukuh, yaitu dukuh Krajan dan Kedaleman. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2019 jumlah penduduk di desa KEMIREN berjumlah 2.556 jiwa yang terdiri dari 1.252 penduduk Krajan ( 601 Laki-laki dan 651 perempuan), sisanya 1.304 penduduk Kedaleman ( 621 laki- laki dan 683 perempuan). Kemiren ditetapkan menjadi desa wisata using Banyuwangi oleh pemerintah propinsi Jawa timur tahun 1996 Mayoritas penduduk di desa Kemiren bekerja sebagai petani. Untuk membajak sawah, mereka masih menggunakan hewan piaraan seperti kerbau atau sapi. Mereka percaya bahwa membajak menggunakan hewan seperti kerbau atau sapi dianggap lebih ramah lingkungan. Hal lain petani didesa Kemiren memiliki cara-cara unik untuk mengusir burung dari sawah mereka yaitu dengan membuat panjer kiling. Panjer kiling adalah kincir angin raksasa yang terbuat dari bambu. Ketika penjer kiling kena angin akan menghasilkan suara yang gemuruh , dan suara ini akan mampu mengusir burung. Selain itu, suku osing didesa Kemiren juga memiliki paglak. Paglak adalah bangunan dari bambu setinggi 6 sampai 7 meter diisi dengan dua orang musisi yang bermain angklung diatas paglak. Desa Kemiren ditetapkan sebagai Desa Wisata Adat Osing pada tahun 1995 oleh Gubernur Jawa Timur (Basofi Sudirman). Desa Kemiren memiliki daya tarik wisata yang tergolong unik. Desa ini dihuni oleh suku asli Kota Banyuwangi yaitu Osing. Kemiren dapat dikatakan sebagai jiwa dari Suku Osing di Banyuwangi. Desa ini masih memegang teguh adat tradisi dan budaya lokal yang mereka bawa dari sesepuh terdahulu. Desa Kemiren mempunyai Maestro Gandrung Banyuwangi tertua yang masih menjalanakan pakem-pakem Gandrung sampai saat ini yang bernama Gandrung Temu Misti. Desa ini juga memiliki Kesenian Barong asli Osing Banyuwangi yang berumur ratusan tahun dan masih diyakini oleh masyarakat setempat sebagai Kesenian Barong yang masih mengandung unsur mistis. Dalam setahun Tiga kali event yang cukup besar di gelar di Desa Kemiren seperti, Ider Bumi pada tanggal 2 bulan Syawal, Tumpeng Sewu pada minggu malam atau rabu malam pertama pada bulan Dzulhijjah, dan yang terakhir Desa ini menyelenggarakan Festival Ngopi Sepuluh Ewu Cangkir gratis yang digelar di setiap bulan Oktober. Desa ini juga menyelenggarakan acara acara adat atau pertunjukan di setiap berlangsungnya pernikan atau khitanan Masyarakat Osing kemiren. Adat tradisi dan budaya menjadi alasan Desa ini menjadi Desa Wisata Budaya dan Edukasi tentang Pola Hidup Masyarakat Osing Banyuwangi yang merupakan sisa sisa masyarakat Blambangan dan Majapahit. Menikmati makanan khas yang bernama pecel pithik, aneka jajanan khas desa dengan disuguhkan Tari Gandrung yang dibawakan langsung oleh sang Maestro Gandrung Banyuwangi dan Edukasi tari atau musik tradisional serta prosesi penyangraian Kopi Kemiren yang dilakukan secar tradisional menjadi kegiatan wajib bagi para wisatawan yang berkunjung ke Desa yang berada di bawah kaki Gunung Ijen ini. Desa Kemiren merupakan jiwa dari Kota Banyuwangi. Banyak yang bisa didapatkan oleh wisatawan mengenai Suku Osing Kemiren sepertihalnya, bangunan rumah adat Osing, makanan khas, tarian khas, barang barang peninggalan nenek moyang dan ketulusan hati sang pribumi untuk melayani tamu. Pembagian WilayahDesa Kemiren terdiri dari 2 dusun
Galeri
Pranala luar |