Jawa Timur
Jawa Timur (disingkat Jatim) adalah sebuah wilayah provinsi yang terletak di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Surabaya. Luas wilayahnya yakni 48.033 km², dengan jumlah penduduk sebanyak 41.644.099 jiwa (tahun 2023) dan kepadatan penduduk 867 jiwa/km2.[1] Hampir seperempat dari jumlah penduduk Jawa Timur bermukim di wilayah metropolitan Surabaya.[7] Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara enam provinsi di pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Wilayah Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Selat Bali (Provinsi Bali) di sebelah timur, Samudra Hindia di sebelah selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di sebelah barat. Wilayah Provinsi Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean, Kepulauan Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa yakni: Kepulauan Masalembu, Pulau Sempu dan Nusa Barung. Provinsi Jawa Timur dikenal sebagai pusat industri dan keuangan kawasan Tengah dan Timur Indonesia,[8] yang memiliki signifikansi perekonomian cukup tinggi, yakni berkontribusi sekitar 15% terhadap Produk Domestik Bruto nasional.[9] SejarahPrasejarahProvinsi Jawa Timur telah dihuni manusia sejak zaman prasejarah. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya sisa-sisa dari fosil Pithecantropus Mojokertensis di Desa Kepuhklagen, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik; Pithecanthropus erectus di Trinil, Ngawi; dan Homo wajakensis di Wajak, Tulungagung. Era klasikPrasasti Dinoyo yang ditemukan di dekat Kota Malang adalah sumber tertulis tertua di Jawa Timur, yakni bertahun 760 M. Pada tahun 929, Mpu Sindok memindahkan pusat Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur yakni di "Bumi Anjuk Ladang", yang sekarang menjadi Kabupaten Nganjuk, serta mendirikan Wangsa Isyana yang kelak berkembang menjadi Kerajaan Medang, dan sebagai suksesornya adalah Kerajaan Kahuripan, Kerajaan Janggala, dan Kerajaan Kadiri. Bukti awal masuknya Islam ke Jawa Timur adalah adanya nisan makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah di Gresik, dan makam Islam Syekh Jumadil Kubro pada kompleks makam Troloyo di Mojokerto. Makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yang meninggal tahun 495 Hijriah / 1102 Masehi tepatnya berada di Desa Leran, Kecamatan Manyar, Gresik.[10] Namun, pada masa itu diperkirakan agama Islam belum menyebar secara luas karena masih berdiri Kerajaan Kadiri dan Janggala, yang rakyatnya mayoritas beragama Hindu-Buddha. Pada tahun 1222, Ken Arok mendirikan Kerajaan Singhasari setelah merebut kekuasaan dari Kerajaan Kadiri. Keturunan Ken Arok menjadi raja-raja Singhasari dan Majapahit pada abad ke-13 hingga ke-15. Pada masa Kerajaan Singhasari, Raja Kertanagara melakukan ekspansi hingga ke Tanah Melayu, yang disebut Ekspedisi Pamalayu. Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1294. Puncak kejayaan Majapahit ialah pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk, yang didampingi Mapatih Gajah Mada berhasil menyatukan nusantara, memperluas wilayahnya hingga mencapai Malaka dan kepulauan Filipina, dan menjadi salah satu kerajaan terkuat di Asia Tenggara. Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran pada akhir abad ke-15, dan kerajaan-kerajaan Islam selanjutnya berkembang menggantikannya. KolonialismeBangsa Portugis adalah bangsa barat yang pertama kali datang ke Jawa Timur. Kapal Belanda dipimpin oleh Cornelis de Houtman mendarat di Pulau Madura pada tahun 1596. Soerabaia jatuh ke tangan VOC pada tanggal 13 Mei 1677. Semasa pemerintahan kolonial Britania di bawah Stamford Raffles, Jawa Timur untuk pertama kalinya dibagi atas karesidenan, yang berlaku hingga tahun 1964. KemerdekaanSetelah kemerdekaan Indonesia, Indonesia terbagi menjadi 8 provinsi, dan Jawa Timur termasuk salah satu provinsi tersebut. Gubernur pertama Jawa Timur adalah R. Soerjo, yang juga dikenal sebagai pahlawan nasional. Pada 20 Februari 1948 di Madura dibentuk Negara Madura, dan pada tanggal 26 November 1948 dibentuk Negara Jawa Timur, yang kemudian menjadi salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat. Negara Jawa Timur dibubarkan, dan bergabung ke dalam Republik Indonesia tanggal 25 Februari 1950. Pada 7 Maret 1950 Negara Madura memberikan pernyataan serupa. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950, dibentuk Provinsi Jawa Timur.[butuh rujukan] GeografiBatas wilayahJawa Timur berbatasan dengan beberapa wilayah di Indonesia. Di bagian utara, Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa. Lalu di bagian timur, Jawa Timur berbatasan dengan Selat Bali. Di bagian selatan, Jawa Timur berbatasan dengan Samudra Hindia. Sedangkan di bagian barat, Jawa Timur berbatasan dengan Jawa Tengah.[11] Bentangan wilayah Jawa Timur mulai dari arah barat hingga ke timur sekitar 400 km. Sementara lebar bentangan wilayah Jawa Timur dari arah utara ke selatan tidak sama. Lebarnya sekitar 200 km pada wilayah yang berbatasan dengan Jawa Tengah. Namun di wilayah bagian tengah, lebar wilayah Jawa Timur hanya sekitar 60 km. Sementara di bagian timur lebarnya sekitar 105 km.[12] Madura adalah pulau terbesar di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa oleh Selat Madura. Pulau Bawean berada sekitar 150 km sebelah utara Jawa. Di sebelah timur Madura, terdapat gugusan pulau-pulau, yang paling timur adalah Kepulauan Kangean, dan yang paling utara adalah Kepulauan Masalembu. Di bagian selatan terdapat dua pulau kecil yakni Nusa Barung, dan Pulau Sempu.[butuh rujukan] ReliefSecara fisiografi wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dikelompokkan dalam tiga zona: zona selatan (plato), zona tengah (gunung berapi), dan zona utara (lipatan). Dataran rendah dan dataran tinggi pada bagian tengah (dari Ngawi, Blitar, Malang, hingga Bondowoso) memiliki tanah yang cukup subur. Pada bagian utara (dari Bojonegoro, Tuban, Gresik, hingga Pulau Madura) terdapat Pegunungan Kapur Utara, dan Pegunungan Kendeng yang relatif tandus. Pada bagian tengah terbentang rangkaian pegunungan berapi. Di perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat Gunung Lawu (3.265 meter). Di sebelah barat daya dan selatan Kabupaten Nganjuk tedapat Gunung Wilis (2.169 meter) dan Gunung Liman (2.563 meter). Pada koridor tengah terdapat kelompok Anjasmoro dengan puncak-puncaknya Gunung Arjuno (3.339 meter), Gunung Welirang (3.156 meter), Gunung Butak (2.868 meter), Gunung Anjasmoro (2.277 meter), Gunung Kawi (2.551 meter), dan Gunung Kelud (1.731 meter); pegunungan tersebut terletak di sebagian Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. Kelompok Tengger memiliki puncak Gunung Bromo (2.329 meter) dan Gunung Semeru (3.676 meter). Semeru, dengan puncaknya yang disebut Mahameru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Di daerah Tapal Kuda terdapat dua kelompok pegunungan: Pegunungan Iyang dengan puncaknya Gunung Argopuro (3.088 meter), dan Pegunungan Ijen dengan puncaknya Gunung Raung (3.344 meter).[butuh rujukan] Pada bagian selatan terdapat rangkaian perbukitan, yakni dari pesisir pantai selatan Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, hingga Malang. Pegunungan Kapur Selatan merupakan kelanjutan dari rangkaian Pegunungan Sewu di Yogyakarta. HidrografiDua sungai terpenting di Jawa Timur adalah Sungai Brantas (290 km) dan Sungai Bengawan Solo (548 km). Sungai Brantas memiiki mata air di lereng Gunung Arjuno di daerah Batu, dan mengalir melalui sebagian daerah di Jawa Timur, seperti Malang, Blitar, Tulungagung, Nganjuk, Kediri, Jombang, serta Mojokerto. Di Mojokerto, Sungai Brantas terpecah menjadi dua: Kali Mas dan Kali Porong; keduanya bermuara di Selat Madura. Sungai Bengawan Solo memiliki mata air di lereng Gunung Lawu yang merupakan perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, dan mengalir melalui sebagian daerah Jawa Tengah bagian timur dan Jawa Timur, yang akhirnya bermuara di wilayah Gresik. Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo dikelola oleh Perum Jasa Tirta I. Di lereng Gunung Lawu di dekat perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat Telaga Sarangan, sebuah danau alami. Bendungan utama di Jawa Timur antara lain Waduk Ir. Sutami, dan Bendungan Selorejo, yang digunakan untuk irigasi, perikanan, dan pariwisata. IklimProvinsi Jawa Timur memiliki iklim tropis basah. Dibandingkan dengan wilayah Pulau Jawa bagian barat, Jawa Timur pada umumnya memiliki curah hujan yang lebih sedikit. Curah hujan rata-rata 1.900 mm per tahun, dengan musim hujan selama 100 hari. Suhu rata-rata berkisar antara 21–34 °C. Suhu di daerah pegunungan lebih rendah, dan bahkan di daerah Ranu Pani (lereng Gunung Semeru), suhu bisa mencapai minus 4 °C, yang menyebabkan turunnya salju lembut. Demografi
Jumlah penduduk Jawa Timur pada tahun 2020 adalah 40.665.696 jiwa, dengan kepadatan 851 jiwa/km2.[1] Pada tahun 2020, kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di Provinsi Jawa Timur adalah Malang dengan jumlah penduduk sebanyak 2.654.448 jiwa, sedangkan kota dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kota Surabaya sebanyak 2.874.000 jiwa.[1] Laju pertumbuhan penduduk adalah 0,76% per tahun (2010).[13] Suku bangsaBerdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010 dari 37.205.052 jiwa, mayoritas suku penduduk Jawa Timur adalah suku asli setempat yakni dengan rincian Jawa 80,69% dan Madura 17,53%.[15] Etnisitas di Jawa Timur lebih heterogen, terutama suku Jawa yang juga mempunyai banyak subsuku. Suku Jawa menyebar hampir di seluruh wilayah Jawa Timur daratan (kecuali di Situbondo dan Bondowoso). Suku Madura utamanya mendiami wilayah Pulau Madura dan sebagian daerah Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur), terutama di daerah pesisir utara dan timur. Di sejumlah kawasan Tapal Kuda, Suku Madura Pendalungan yang merupakan mayoritas di wilayah tersebut. Hampir di seluruh kota di Jawa Timur terdapat minoritas suku Madura, umumnya mereka bekerja di sektor informal. Suku Kangean mendiami Pulau Kangean di Kepulauan Kangean. Suku Bawean mendiami Pulau Bawean di bagian utara Kabupaten Gresik. Suku Tengger, konon adalah keturunan pelarian Kerajaan Majapahit, tersebar di Pegunungan Tengger, dan sekitarnya. Suku Osing tinggal di sebagian wilayah Banyuwangi. Suku Samin tinggal di sebagian pedalaman Bojonegoro. Selain penduduk pribumi, Jawa Timur juga merupakan tempat tinggal bagi kaum etnis lain yang beragam. Orang Tionghoa adalah minoritas yang cukup signifikan, dan mayoritas di beberapa tempat, diikuti dengan Arab, Pakistani/Punjab, India, dan Korea-Indonesia; mereka umumnya tinggal di daerah perkotaan. Suku Bali juga tinggal di sejumlah desa di Banyuwangi dan termasuk minoritas yang dapat ditemui hampir di seluruh Kabupaten di Jawa Timur. Dan juga banyak ekspatriat yang tinggal di Jawa Timur, terutama di Surabaya, dan sejumlah kawasan industri lainnya. Berdasarkan data dari Sensus Penduduk Indonesia 2010, berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Jawa Timur:[15]
Sebaran wilayah budayaBerdasarkan Sensus Penduduk Indonesia Tahun 2020, dilihat menurut wilayah budaya merujuk dari pembagian sebaran budaya Provinsi Jawa Timur menurut Budayawan Universitas Jember, Ayu Sutarto, sebaran penduduk Jawa Timur paling besar terdapat pada kelompok Mataraman, yaitu sebesar 34,62%, diikuti oleh kelompok Arek sebesar 30,86%, Kelompok Pandalungan sebesar 24,67% dan Kelompok Madura sebesar 9,85%.[16] BahasaBahasa resmi instansi pemerintahan di Jawa Timur adalah bahasa Indonesia. Hingga 2019, Badan Bahasa mencatat setidaknya ada beberapa bahasa daerah dominan di Jawa Timur.[17] Bahasa-bahasa tersebut diantaranya adalah bahasa Jawa, Madura, Bajo,[18] dan Kangean. Bahasa Jawa dituturkan oleh sebagian besar suku Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Dialek bahasa Jawa Timur dikenal dengan 'bahasa Jawa Timuran', yang dianggap sebagai bahasa Jawa tidak baku. Ciri khas bahasa Jawa Timuran adalah egaliter, terus terang, dan cenderung tidak bersifat normatif layaknya bahasa Jawa baku yang umumnya dituturkan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Namun demikian, penutur rumpun bahasa ini dikenal cukup fanatik, dan bangga dengan bahasanya, bahkan merasa lebih akrab. Di wilayah ibu kota Jawa Timur, bahasa Jawa yang dominan dituturkan adalah dialek bahasa Jawa Surabaya atau "Suroboyoan" . Dialek bahasa Jawa di Malang umumnya hampir sama dengan dialek Surabaya. Dibanding dengan bahasa Jawa dialek Mataraman atau sering disebut khas dialek bahasa "Kulonan" (Nganjuk, Kediri, Blitar, Ngawi, Madiun, Ponorogo), bahasa dialek Malang "Malangan" termasuk bahasa kasar dengan intonasi yang relatif tinggi. Sebagai contoh, kata makan, jika dalam dialek Mataraman diucapkan dengan 'maem' atau 'dhahar', dalam dialek Malangan diucapkan 'mangan'. Salah satu ciri khas yang membedakan antara bahasa arek Surabaya dengan arek Malang adalah penggunaan bahasa prokem terbalik yang lazim dipakai oleh arek-arek Malang. Bahasa terbalik Malangan sering juga disebut sebagai bahasa Walikan atau Osob Kiwalan. Berdasarkan penelitian Sugeng Pujileksono (2007), kosakata bahasa Walikan Malangan telah mencapai lebih dari 250 kata. Mulai dari kata benda, kata kerja, kata sifat. Kata-kata tersebut lebih banyak diserap dari bahasa Jawa, Indonesia, sebagian kecil diserap dari bahasa Arab, Tionghoa, dan Inggris. Beberapa kata yang diucapkan terbalik, misalnya mobil diucapkan libom, dan polisi diucapkan silup. Perkembangan bahasa Walikan Malangan semakin berkembang pesat seiring dengan munculnya supporter kesebelasan Arema (kini Arema Indonesia) yang sering disebut Aremania. Bahasa-bahasa Walikan banyak yang tercipta dari istilah-istilah di kalangan pendukung. Seperti Ongisnade atau Singo Edan, Otruham, Rajajowas, Ongisiras, dan Utab untuk menyebut wilayah Muharto, Sawojajar, Singosari, dan Batu. Terlepas dari tiga kelompok dialek bahasa Jawa tersebut (Malangan atau Kiwalan, Boso Suroboyoan, dan Mataraman atau Kulonan) saat ini bahasa Jawa merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan di sekolah-sekolah dari tingkat SD hingga SMA. Suku Tengger menggunakan bahasa Tengger yang lebih dekat dengan bahasa Jawa Kuno. Suku Osing Banyuwangi menggunakan bahasa Osing. Bahasa Madura dituturkan oleh suku Madura di Madura maupun di mana pun mereka tinggal. Bahasa Madura juga dikenal tingkatan bahasa seperti halnya bahasa Jawa, yaitu enja-iya (bahasa kasar), engghi-enten (bahasa tengahan), dan engghi-bhunten (bahasa halus). Bahasa Madura memiliki beragam dialek yang dituturkan di beberapa daerah berbeda dengan ciri khas yang berbeda pada masing-masing dialek, di mana dialek Sumenep dipandang sebagai dialek yang paling halus, sehingga dijadikan bahasa standar yang diajarkan di sekolah. Di daerah Tapal Kuda, sebagian besar penduduknya menguasai dua bahasa daerah: bahasa Jawa dan bahasa Madura. Bahasa Kangean dituturkan oleh suku Kangean yang berasal dari Pulau Kangean. Bahasa ini merupakan bahasa yang umumnya dituturkan di wilayah Kepulauan Kangean yang mana bahasa ini memiliki elemen linguistik campuran yang berasal dari bahasa-bahasa lain seperti bahasa Bajo, Bugis, Makassar, Banjar, Jawa, Bali, Mandar dan sebagainya yang menjadikan bahasa ini memiliki keunikan yang khas di Provinsi Jawa Timur. Penggunaan bahasa daerah kini mulai dipromosikan kembali. Sejumlah stasiun televisi lokal kembali menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa acaranya, terutama berita, dan gelar wicara, misalnya JTV memiliki program berita menggunakan dialek Surabaya, bahasa Madura, dan bahasa-bahasa dalam rumpun bahasa Jawa Tengahan dialek Jawa Mataraman. AgamaMayoritas penduduk Jawa Timur umumnya menganut agama Islam, dan sebagian kecil lainnya menganut agama Kristen (Katolik dan Protestan), Hindu, dan Buddha. Sebagian penduduk, terutama suku Jawa juga masih memegang teguh budaya Kejawen. Suku Madura umumnya beragama Islam dan terkenal sangat taat dalam menjalankan agama Islam. Suku Osing mayoritas beragama Islam, sedangkan mayoritas suku Tengger menganut agama Hindu. Orang Tionghoa umumnya menganut agama Buddha, Kristen, (Katolik dan Protestan) Konghucu dan sebagian kecil menganut Islam. Masjid Cheng Ho di Surabaya dikelola oleh orang Tionghoa, dan memiliki arsitektur layaknya kelenteng.
Indeks Pembangunan ManusiaMenurut Badan Pusat Statistik, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Timur tahun 2018 mencapai angka 0,707 (peringkat ke-15) dan menempati status tinggi pada tahun 2017.[19] Kabupaten atau kota dengan IPM tertinggi adalah Kota Surabaya dengan IPM sebesar 81,74 (0,817) yang berstatus sangat tinggi, sedangkan yang paling terendah adalah Kabupaten Sampang dengan IPM sebesar 61,0 (0,610) yang berstatus sedang.[20]
Seni dan budayaKesenianJawa Timur memiliki sejumlah kesenian khas. Ludruk merupakan salah satu kesenian 'Jawa Timuran' yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang sering kali dibumbui dengan humor, dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan Tari Remo, dan parikan. Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Malang, Surabaya, Mojokerto, dan Jombang, meski keberadaannya semakin jarang. Selain itu, terdapat pula kelompok kesenian Ludruk di lingkungan universitas, salah satu yang masih eksis adalah Loedroek ITB sebagai salah satu Unit Kebudayaan di Institut Teknologi Bandung yang lebih dikenal sebagai Loedroek Kontemporer dan dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Reog merupakan kesenian khas Ponorogo dan ikon kesenian Jawa Timur bagian barat yang telah dipatenkan sejak tahun 2001. Pementasan Reog disertai dengan jaran kepang (kuda lumping) yang biasanya kental dengan suasana supranatural. Seni terkenal Jawa Timur lainnya antara lain wayang kulit purwa gaya Jawa Timuran dan Mataraman, topeng dalang di Madura, dan besutan. Di daerah Mataraman, kesenian Jawa Tengahan seperti ketoprak dan wayang kulit cukup populer. Legenda terkenal dari Jawa Timur antara lain Damarwulan, Angling Darma, dan Sarip Tambak-Oso. Seni tari tradisional di Jawa Timur secara umum dapat dikelompokkan dalam gaya Jawa Tengahan, gaya Jawa Timuran, tarian Jawa gaya Osing, dan tarian gaya Madura. Seni tari klasik antara lain tari gandrung, gambyong, srimpi, bondan, dan kelana. Terdapat pula kesenian semacam barongsai di Jawa Timur yang dapat ditemui di dua kabupaten yaitu, Bondowoso dan Jember. Singo Ulung adalah kebudayaan khas Bondowoso. Sedangkan Jember memiliki Can-Macanan Kadduk. Kedua kesenian itu sudah jarang ditemui. KebudayaanKebudayaan dan adat istiadat suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima banyak pengaruh dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagai Mataraman menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Mataram. Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri (Kediri, Nganjuk, Tulungagung, Blitar, Trenggalek), dan eks-Karesidenan Bojonegoro (Bojonegoro, Tuban dan sebagian barat Lamongan) . Seperti halnya di Jawa Tengah, wayang kulit dan ketoprak cukup populer di kawasan ini. Kawasan pesisir utara Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kawasan ini mencakup wilayah Tuban, bagian utara Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utara Jawa Timur merupakan daerah masuk dan pusat perkembangan agama Islam. Lima dari sembilan anggota walisongo dimakamkan di kawasan ini. Kawasan eks-Karesidenan Surabaya (termasuk Kabupaten Sidoarjo, Mojokerto, bagian timur Lamongan, Gresik, Jombang, Mojokerto dan Kota Surabaya), dan eks-Karesidenan Malang (Kabupaten Malang, Pasuruan dan Kota Malang, Pasuruan, dan Batu) memiliki sedikit pengaruh budaya Mataraman. Hal ini karena kawasan ini merupakan kawasan arek (sebutan untuk keturunan Ken Arok), terutama daerah Malang, yang membuat daerah ini sulit dipengaruhi budaya Mataraman. Adat istiadat di kawasan Tapal Kuda banyak dipengaruhi oleh budaya Madura dan agama Islam, mengingat besarnya populasi suku Madura dan pengaruh Madura dan Islam di kawasan ini. Adat istiadat masyarakat Osing merupakan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Bali. Sementara adat istiadat suku Tengger banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu. Masyarakat desa di Jawa Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang berdasarkan persahabatan dan teritorial. Berbagai upacara adat yang diselenggarakan antara lain: tingkepan (upacara usia kehamilan tujuh bulan bagi anak pertama), babaran (upacara menjelang lahirnya bayi), sepasaran (upacara setelah bayi berusia lima hari), pitonan (upacara setelah bayi berusia tujuh bulan), sunatan, dan pacangan. Penduduk Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan lamaran, pihak laki-laki melakukan acara nako'ake (menanyakan apakah si gadis sudah memiliki calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan (lamaran). Upacara perkawinan didahului dengan acara temu atau kepanggih. Namun, masyarakat di pesisir utara: Tuban, Lamongan, Gresik, bahkan Bojonegoro memiliki kebiasaan lumrah keluarga wanita melamar pria (ganjuran), berbeda dengan lazimnya kebiasaan daerah lain di Indonesia, di mana umumnya pihak pria yang melamar wanita. Selain itu, umumnya pria yang akan masuk ke dalam keluarga wanita. Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan kirim donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah kematian. ArsitekturBentuk bangunan Jawa Timur bagian barat (seperti di Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Madiun, Magetan, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Kediri, Nganjuk dan Blitar) umumnya mirip dengan bentuk bangunan Jawa Tengahan (Surakarta). Bangunan khas Jawa Timur umumnya memiliki bentuk joglo, bentuk limasan (dara gepak), dan bentuk srontongan (empyak setangkep). Masa kolonialisme Hindia Belanda juga meninggalkan sejumlah bangunan kuno di Jawa Timur terutama di Surabaya dan Malang. PemerintahanKepala daerah Provinsi Jawa Timur adalah gubernur, yang dibantu oleh seorang wakil gubernur. Jabatan Gubernur Jawa Timur secara resmi saat ini diemban oleh Khofifah Indar Parawansa, yang terpilih dalam Pilkada Jatim 2018. Ia menggantikan Soekarwo, yang telah mengemban tugasnya selama 2 periode. Khofifah Indar Parawansa adalah gubernur perempuan pertama di Jawa Timur. Pemerintah Provinsi Jawa Timur terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, 22 Dinas Daerah, 16 Badan, 3 Kantor, serta 5 Badan Rumah Sakit. Sementara dalam koordinasi wilayah, dibentuk 5 Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil): Bakorwil I Madiun, Bakorwil II Bojonegoro, Bakorwil III Malang, Bakorwil IV Pamekasan, dan Bakorwil V Jember. Pemerintah Provinsi Jawa Timur memilik 47 Organisasi Perangkat Daerah [21]
Kepala daerahGubernur merupakan pemimpin tertinggi di pemerintahan provinsi Jawa Timur. Saat ini, gubernur yang menjabat di provinsi Jawa Timur ialah Khofifah Indar Parawansa, didampingi wakil gubernur, Emil Dardak. Mereka menang pada Pemilihan umum Gubernur Jawa Timur 2018, dan dilantik pada 13 Februari 2019.
Dewan perwakilanDPRD Jawa Timur beranggotakan 120 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Jawa Timur terdiri dari 1 Ketua dan 4 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Jawa Timur yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 31 Agustus 2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya, Abdul Kadir, di Ruang Paripurna Gedung DPRD Provinsi Jawa Timur.[23][24][25][26][27][28] Komposisi anggota DPRD Jawa Timur periode 2019-2024 terdiri dari 11 partai politik di mana Partai Kebangkitan Bangsa adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu 27 kursi. Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Jawa Timur dalam lima periode terakhir.
Pembagian administratifSecara administratif, Jawa Timur terdiri atas 29 kabupaten, dan 9 kota, menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi yang memiliki jumlah kabupaten/kota terbanyak di Indonesia. Pertahanan dan keamananJawa Timur merupakan wilayah hukum Kodam V/Brawijaya, yang bermarkas di Surabaya. Kawasan Kostrad juga terdapat di Singosari yakni Divisi Infanteri 2/Kostrad. Surabaya merupakan Daerah Basis Armada tengah TNI-AL yaitu Komando Armada II. Kawasan TNI-AU terdapat di Bandara Iswahyudi (Magetan), Bandara Abdul Rachman Saleh (Malang), Satuan Radar (Jombang), serta di Raci (Pasuruan), dan di Punung (Pacitan). Kawasan Air Weapon Range TNI-AU terdapat di Pantai Pasirian (Lumajang). Bumi Marinir terdapat di Karang Pilang, Surabaya. Daerah latihan militer antara lain terdapat di Gunung Bancak (Bangkalan), Gunung Majang Komplek (Jember), Teleng Gesingan (Pacitan), serta di Asembagus (Situbondo). Polda Jawa Timur membawahi 38 kabupaten/kota dengan rincian satu polres kota besar (Polrestabes Surabaya), 4 Kepolisian Resor Kota (Polresta), dan 33 Kepolisian Resor. Brimob terdapat di setiap wilayah eks karesidenan. Pusdik Brimob membentang di Wilayah Gunung Penanggungan (Watukosek Gempol Pasuruan ,Kunjorowesi & watesnegoro Ngoro Mojokerto ,Tamiajeng Trawas Mojokerto) TransportasiJawa Timur memiliki sistem transportasi darat, laut, dan udara. Sungai di Jawa Timur umumnya tidak dapat dilayari, kecuali di Surabaya dan beberapa pesisir Lamongan, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, dan Situbondo yang dapat dilalui oleh perahu kecil. Transportasi daratJawa Timur dilintasi oleh jalan nasional sebagai jalan arteri primer, di antaranya lintas utara (Jakarta–Semarang–Surabaya–Banyuwangi) dan lintas selatan Pulau Jawa (Bandung–Tasikmalaya–Yogyakarta–Surabaya). Jaringan jalan tol di Jawa Timur meliputi Jalan Tol Surabaya-Gempol; Gempol-Pandaan; Pandaan-Malang; Gempol-Pasuruan; dan Pasuruan-Probolinggo yang menghubungkan wilayah Jawa Timur bagian utara dan tengah dengan wilayah selatan dan timur, Jalan Tol Surabaya-Gresik dan Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar yang menghubungkan wilayah Jawa Timur bagian tengah dan selatan dengan utara, serta Jalan Tol Surabaya-Mojokerto; Mojokerto-Kertosono; Kertosono-Ngawi; dan Ngawi-Solo yang menghubungkan Jawa Timur dengan Jawa Tengah. Jembatan Suramadu yang melintasi Selat Madura menghubungkan Surabaya dan Pulau Madura telah selesai pembangunannya, dan kini telah dapat digunakan. Dalam waktu dekat juga akan direalisasikan pembangunan Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi yang merupakan segmen akhir dari Jalan Tol Trans Jawa, Jalan Tol Malang-Kepanjen yang menghubungkan kota-kota di pantai utara dan tengah dengan selatan Jawa Timur, Jalan Tol Gresik-Tuban, Jalan Tol Demak-Tuban yang menghubungkan Jawa Timur dengan kota-kota di pantai utara Jawa serta Rencana Jalan Tol Lingkar Gerbangkertosusila yang bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalulintas jika sewaktu-waktu jumlah urbanisasi meningkat. Kota-kota di Jawa Timur dihubungkan dengan jaringan bus antarkota. Bus dengan rute Surabaya-Tuban-Semarang, Surabaya-Ngawi-Yogyakarta, Surabaya-Malang, Surabaya-Kediri, dan Surabaya-Probolinggo-Jember-Banyuwangi, umumnya beroperasi selama 24 jam penuh. Rute dengan jarak menengah dilayani oleh bus antarkota yang berukuran lebih kecil, seperti jurusan Surabaya-Mojokerto, atau Ngawi-Bojonegoro. Rute dengan jarak jauh seperti Jakarta, Sumatra, dan Bali-Lombok umumnya dilayani oleh bus malam. Terminal Purabaya di Waru, Sidoarjo merupakan terminal terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Setiap wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur juga memiliki sistem angkutan kota (angkot) atau angkutan perdesaan (angdes) yang menghubungkan ibu kota kabupaten dengan daerah sekitarnya. Di Surabaya angkutan seperti ini dikenal dengan sebutan lyn atau bemo. Taksi dengan argometer dapat dijumpai di Surabaya-Gresik-Sidoarjo, Malang Raya, Banyuwangi, Jember, Madiun, dan Kediri. Sebagai alternatif taksi, di Surabaya terdapat angguna (angkutan serba guna), yang menggantikan helicak (di Jakarta disebut bajaj) sejak tahun 1990-an. Bus kota dapat dijumpai di Surabaya dan Jember. Becak adalah moda angkutan tradisional yang dapat dijumpai hampir di setiap wilayah, meski di sejumlah tempat dilarang beroperasi. Belakangan, terdapat becak bermesin yang dikenal dengan sebutan bentor (Jawa: becak montor = becak bermotor). Kereta apiSistem perkeretaapian di Provinsi Jawa Timur telah dibangun sejak era kolonial Hindia Belanda. Jalur kereta api utama di Jawa Timur terdiri dari jalur utara[a], tengah[b], selatan Jawa[c]; sedangkan jalur penghubung adalah jalur kantong Jawa Timur (Bangil–Malang–Blitar–Kediri–Kertosono) dan Surabaya Pasarturi–Jember–Banyuwangi. Jawa Timur juga terdapat sistem transportasi kereta api lokal serta komuter dengan relasi Bojonegoro–Surabaya Pasarturi–Sidoarjo, Indro–Surabaya Pasarturi–Sidoarjo, Surabaya Kota–Kediri–Blitar–Malang–Surabaya Kota, Surabaya Kota–Mojokerto, Mojokerto–Sidoarjo, dan Surabaya Kota–Pasuruan. Saat ini koridor Madiun–Surabaya sedang dikembangkan menjadi jalur ganda (double track). Jalur ganda yang telah selesai, yaitu Walikukun–Mojokerto yang telah beroperasi sepenuhnya pada akhir tahun 2020 dan Mojokerto–Sepanjang pada tanggal 1 Desember 2023.[35] Sekarang tahap akhir dari pembangunan jalur ganda lintas tengah dan selatan Pulau Jawa[d] adalah segmen Sepanjang–Wonokromo yang masih dalam pembangunan. Transportasi lautPelabuhan Tanjung Perak adalah pelabuhan utama yang berada di Surabaya. Pelabuhan berskala nasional lainnya di Jawa Timur meliputi Pelabuhan Gresik di Kabupaten Gresik, Pelabuhan Paciran di Kabupaten Lamongan, Pelabuhan Bawean di Kabupaten Gresik, Pelabuhan Tanjung Tembaga di Kota Probolinggo, Pelabuhan Pasuruan di Kota Pasuruan, Pelabuhan Sapudi di Kabupaten Sumenep, Pelabuhan Kalbut dan Pelabuhan Jangkar di Kabupaten Situbondo, Pelabuhan Sapeken di Kabupaten Sumenep, Pelabuhan Kangean di Kabupaten Sumenep, serta Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Muncar di Kabupaten Banyuwangi. Jawa Timur memiliki sejumlah pelabuhan penyeberangan, di antaranya Pelabuhan Ujung (Surabaya), Pelabuhan Kamal (Bangkalan, Madura), Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi), Pelabuhan Kalianget (Sumenep), serta Pelabuhan Jangkar (Situbondo). Rute Ujung-Kamal menghubungkan Pulau Jawa (Surabaya) dengan Madura, Pelabuhan Ketapang menghubungkan Pulau Jawa dengan Bali, Rute Jangkar-Kalianget menghubungkan Pulau Jawa (Situbondo) dengan Pulau Madura. Kalianget juga menghubungkan Pulau Madura dengan kepulauan kecil di Laut Jawa (Kangean dan Masalembu). Transportasi udaraBandara Internasional Juanda di Kabupaten Sidoarjo menghubungkan Kota Surabaya dengan kota-kota besar di Indonesia dan luar negeri, sedangkan bandar udara utama di Jawa Timur lainnya adalah Bandar Udara Internasional Dhoho di Kediri yang akan menghubungkan Kediri dengan kota besar lainnya di Indonesia. Di Malang terdapat bandara nasional yang menghubungkan kota-kota besar di Indonesia yakni Bandara Abdul Rachman Saleh. Selain itu, di Jawa Timur terdapat bandara umum lainnya seperti Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, Bandara Notohadinegoro di Jember, Bandara Iswahyudi di Magetan, serta Bandara Trunojoyo di Sumenep. Perekonomian
PerekonomianJawa Timur adalah provinsi terbesar kedua di Indonesia menurut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setelah DKI Jakarta[36] dengan PDRB bernilai Rp2.953,55 Trilliun pada tahun 2023. PerindustrianJawa Timur memiliki sejumlah industri besar, di antaranya galangan pembuatan kapal terbesar di Indonesia PT PAL di Surabaya, industri perlengkapan tempur PT Pindad di Malang, industri besar kereta api terbesar di Asia Tenggara PT INKA di Madiun, pabrik kertas (PT Tjiwi Kimia di Tarik-Sidoarjo), pabrik rokok (Wismilak di Surabaya, Gudang Garam di Kediri, Sampoerna di Surabaya dan Pasuruan, serta Bentoel di Malang). Di Gresik terdapat Semen Gresik dan PT Petrokimia Gresik. Di Tuban terdapat pabrik Semen terbesar di Indonesia yaitu Semen Indonesia (ex Semen Gresik), dan Dynamix (dahulu Semen Holcim) serta Kawasan Kilang Petrokimia. Pemerintah menetapkan 12 kawaan industri estate, di antaranya Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) di Surabaya, Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) di Kabupaten Pasuruan, Kawasan Industri Nganjuk (KING) di Kabupaten Nganjuk, Madiun Industrial Estate Balerejo (MIEB) di Kabupaten Madiun, Ngoro Industrial Park (NIP) di Kabupaten Mojokerto, Kawasan Industri Jabon di Kabupaten Sidoarjo, serta Lamongan Integrated Shorebase (LIS) di Kabupaten Lamongan. Sentra industri kecil tersebar di seluruh kabupaten/kota, dan beberapa di antaranya telah menembus ekspor. Industri kerajinan kulit berupa tas, dan sepatu di Tanggulangin, Sidoarjo adalah salah satu industri kecil yang terkenal. Pertambangan dan energiBlok Cepu, salah satu penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia, berada di Bojonegoro. Pembangkit listrik di Jawa Timur dikelola oleh PT PJB, di mana meliputi PLTA (Ir. Sutami, Selorejo, Bening), PLTU, dan PLTGU, yang menyediakan energi listrik ke sistem Jawa-Bali. Beberapa daerah menggunakan pembangkit listrik tenaga mikrohidro dan energi surya. Selain itu, di Jawa Timur juga direncanakan pembangunan pabrik peleburan dan pemurnian tambang (smelter) pertama di Indonesia milik PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik. Smelter ini akan menjadi yang terbesar di dunia. SosialPendidikanJawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah perguruan tinggi negeri terbanyak di Indonesia. Selain memiliki universitas negeri terbanyak, Jawa Timur juga memiliki sejumlah perguruan tinggi swasta yang memiliki kredibilitas yang baik di Indonesia dan bertaraf internasional, antara lain:
Rumah Sakit Dr. Soetomo di Surabaya dikenal sebagai rumah sakit terlengkap di Jawa Timur dan Kawasan Timur Indonesia. Rumah sakit ternama lainnya adalah Rumah Sakit Darmo dan Rumah Sakit Internasional di Surabaya, Rumah Sakit Dr. Syaiful Anwar (RSSA) di Malang, Rumah Sakit Dr. Soedono di Madiun. Rumah Sakit Jiwa Menur di Surabaya dan Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat di Malang yang menjadi rumah sakit jiwa terbesar di Asia Tenggara. PariwisataKawasan metropolitan Malang merupakan tujuan wisata terkenal di Indonesia dengan Kota Wisata Batu sebagai pusatnya. Jawa Timur memiliki sejumlah tempat wisata. Salah satu ikon wisata Provinsi Jawa Timur adalah Gunung Bromo, yang dihuni oleh suku Tengger, di mana setiap tahun diselenggarakan upacara Kasada. Di kawasan Pegunungan Tengger juga terdapat Air Terjun Madakaripura yang merupakan tempat pertapaan terakhir Mahapatih Gajah Mada sebelum mengabdi di Kerajaan Majapahit. Air terjun Madakaripura memiliki ketinggian sekitar 200 meter, yang menjadikan air terjun ini tertinggi di Pulau Jawa dan tertinggi kedua di Indonesia. Selain itu, ada wisata alam Air Terjun yang tidak kalah menariknya, yakni Air Terjun Sedudo yang berada di Lereng Gunung Wilis, Kabupaten Nganjuk, Air Terjun ini memiliki tinggi 105 meter dan punya keunikan tersendiri seperti bisa menjadikan awet muda kalau kita sering mandi di Air Terjun Sedudo ini, dan disini setiap tahunnya terdapat upacara adat kejawen yang disebut Upacara Siraman Sedudo. Ada makanan khas tersendiri yang berada di objek wisata Air Terjun Sedudo ini, yakni "Nasi Jagung andalan Nganjuk dengan dibalut lauk Balurnya". Jawa Timur juga memiliki beberapa daerah wisata pegunungan lainnya di antaranya adalah daerah pegunungan Malang Raya yang dikenal sebagai kawasan wisata pegunungan alami yang mencakup Malang dan Batu. Daerah pegunungan Tretes dan Trawas, yang dikenal memiliki karakteristik seperti daerah Puncak di Jawa Barat. Wisata alam lainnya di Jawa Timur adalah taman nasional (4 dari 12 taman nasional di Jawa), Kebun Raya Purwodadi di Purwodadi, Pasuruan, dan Taman Safari Indonesia II di Prigen, Pasuruan. Jawa Timur juga terdapat peninggalan sejarah pada era klasik. Situs Trowulan di Kabupaten Mojokerto, dulunya merupakan pusat Kerajaan Majapahit, di mana terdapat belasan candi dan makam raja-raja Majapahit. Candi-candi lainnya menyebar di hampir seluruh wilayah Jawa Timur, di antaranya Candi Penataran di Blitar. Di Nganjuk terdapat Candi Ngetos. Di Probolinggo terdapat Candi Jabung dan lain sebagainya. Di Madura, Sumenep merupakan pusat kerajaan Madura di mana terdapat Keraton Sumenep, museum, dan makam raja-raja Madura (Asta Tinggi Sumenep). Jawa Timur dikenal memiliki panorama pantai yang indah. Di pantai selatan terdapat Pantai Prigi, Pantai Pelang, dan Pantai Pasir Putih di Trenggalek, Pantai Popoh di Tulungagung, Pantai Watu Ulo di Jember, Pantai Ngliyep Pantai Balekambang di Malang. Jawa Timur juga memiliki pantai yang ombaknya merupakan salah satu yang terbaik di dunia, yaitu Pantai Plengkung yang terletak di Kabupaten Banyuwangi. Di kawasan pantai utara terdapat Pantai Tanjung Kodok di Lamongan, kini telah dikelola, dan dikembangkan oleh Pemkab Lamongan menjadi kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL). Masyarakat Jawa Timur sering menyebut WBL dengan Jatim Park II yang sebenarnya Jatim Park II itu sendiri berada di Batu. Selain itu ada Pantai Kenjeran di Surabaya, dan Pantai Pasir Putih di Situbondo. Danau di Jawa Timur antara lain Danau Taman Hidup di Kabupaten Probolinggo, Telaga Sarangan di Kabupaten Magetan, Bendungan Ir. Sutami di Kabupaten Malang, dan Bendungan Selorejo di Kabupaten Blitar. Kawasan pesisir utara memiliki objek wisata sejarah dan religi berupa sejumlah makam para wali. Lima dari sembilan walisongo dimakamkan di Jawa Timur: Sunan Ampel di Surabaya, Sunan Giri, dan Sunan Gresik di Gresik, Sunan Drajat di Paciran (Lamongan), dan Sunan Bonang di Tuban. Di kawasan pesisir utara ini juga terdapat gua-gua yang menarik, yaitu: Gua Maharani di Lamongan, Gua Akbar di Tuban, dan Gua Gong yang berada di Kabupaten Pacitan yang terkenal sebagai gua terindah di Asia Tenggara. Objek wisata ziarah di Jawa Timur antara lain makam proklamator yang juga Presiden Republik Indonesia pertama Soekarno yang terdapat di Kota Blitar dan makam Presiden Republik Indonesia keempat Abdurrahman Wahid / Gus Dur yang terletak di Kabupaten Jombang. Kawasan Metropolitan Malang merupakan tujuan wisata terkemuka di Indonesia dengan Kota Wisata Batu sebagai pusatnya. Kawasan wisata Malang mempunyai berbagai keindahan alam mulai dari gunung berapi hingga pantai, serta wisata buatan manusia dari wisata sejarah hingga theme park berkelas internasional dengan didukung transportasi antar provinsi melalui kereta api, bus, dan pesawat terbang yang tersedia di Malang. Terdapat tempat wisata buatan seperti Jawa Timur Park, Batu Secret Zoo, Batu Night Spectacular, Eco Green Park di Batu. Batu Secret Zoo selalu menempati peringkat 10 besar pada urutan kebun binatang terbaik di Asia menurut situs traveling terkemuka TripAdvisor. Surabaya merupakan pusat pemerintahan dan pusat perekonomian dari provinsi ini, di mana terdapat Tugu Pahlawan, Museum Mpu Tantular, Kebun Binatang Surabaya, Monumen Kapal Selam, Kawasan Ampel, dan Kawasan Tunjungan. Jawa Timur Park di Batu, dan Wisata Bahari Lamongan di Lamongan merupakan wahana wisata yang disebut-sebut sebagai disneyland di Indonesia selain Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta. Di Bojonegoro terdapat wisata Kahyangan Api yaitu api abadi yang sudah ada sejak ratusan tahun, di mana api PON untuk PON XV 2000 diambil dari sini. Selain itu juga terdapat Wana Wisata Dander, dan Waduk Pacal di Kabupaten Bojonegoro. OlahragaJawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah klub sepak bola profesional terbanyak di Indonesia. Klub Liga Super Indonesia yang berasal dari Jatim adalah Persegres Gresik United, Persik Kediri, Persema Malang, Arema FC, Persibo Bojonegoro, Deltras Sidoarjo, Persela Lamongan, Persebaya Surabaya, Madura United dan Persenga Nganjuk. Arema dan Persebaya adalah klub sepak bola dari Jawa Timur yang menjadi tim papan atas di Indonesia dengan berulang kali meraih juara dari turnamen dan kompetisi nasional serta sering menjadi wakil Indonesia pada kejuaraan antar klub di Asia. Jawa Timur pernah dua kali menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON), yakni PON VII tahun 1969, dan PON XV tahun 2000, dan menjadi juara umum PON pada tahun 2000 dan 2008. Semenjak tahun 1996 Tim Sepak Bola Jawa Timur selalu meraih medali emas termasuk pada tahun 2008, dan tercatat sebagai medali emas yang keempat diterima berurutan. Jawa Timur memiliki beberapa klub bola basket profesional, terutama di Surabaya. Klub-klub bola basket yang terkenal yaitu CLS Knights dan Pacific Cesar Surabaya. Jawa Timur juga menjadi tempat penyelengaraan ajang balap sepeda Tour de East Java. Kawasan kotaMenurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur, hierarki perkotaan di Jawa Timur terdiri atas perkotaan megalopolitan, perkotaan metropolitan, perkotaan menengah, dan perkotaan kecil.
Kawasan lindungKawasan suaka alamKawasan suaka alam meliputi cagar alam dan suaka margasatwa. Saat ini di Jawa Timur terdapat 17 cagar alam dan 2 suaka margasatwa. Suaka Margasatwa Dataran Tinggi terdapat di Malang, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang dan Banyuwangi. Sementara Suaka Margasatwa Pulau Bawean berada di Gresik. Kawasan pelestarian alamKawasan pelestarian alam meliputi taman nasional, taman hutan raya (tahura), dan taman wisata alam.
Kuliner khasMakanan khas Jawa Timur yang terkenal di antaranya adalah sate madura, bakso malang, rawon, dan tahu campur lamongan. Beberapa makanan khas masing-masing daerah di Jawa Timur dapat kita deskripsikan sebagai berikut:
Jagung dikenal sebagai salah satu makanan pokok orang Madura. Sementara ubi kayu, yang diolah menjadi gaplek, dahulu merupakan makanan pokok sebagian penduduk di Pacitan dan Trenggalek. Perwakilan negara asingDi Jawa Timur terdapat beberapa perwakilan negara asing yang terdiri dari konsulat jenderal, konsulat, dan kantor perwakilan khusus yang seluruhnya berkedudukan di Surabaya, Ibu Kota Provinsi Jawa Timur. Beberapa perwakilan negara asing yang ada di Jawa Timur adalah: Konsulat jenderal
Konsulat kehormatan
Kantor perwakilanLihat pula
Catatan
Keterangan
Referensi
Bacaan lanjutan
Pranala luar
|