Kerajaan Manila
Kerajaan Manila (juga disebut Kota Seludong) adalah gabungan kerajaan-kerajaan Islam yang pernah memerintah kawasan Manila, Philipina. Pada pertengahan abad ke 16, terdapat tiga raja yang memerintah kawasan ini. Mereka adalah Raja Sulaeman, Raja Matanda dan Raja Lakandula. Manila saat itu adalah negeri Islam paling utara di Nusantara dan menjalinkan hubungan dekat dengan Kesultanan Brunei, Kesultanan Sulu dan Kesultanan Ternate. Islam datang di Manila pada tahun 1565 mengikuti pedagang-pedagang Melayu dari Indonesia.[1] Raja SulaymanRaja Sulayman atau Rajah Sulayman (سليمان) adalah raja muslim yang memerintah kawasan Tondo dan Manila. Bersama dengan Raja Lakandula dan Raja Matanda, mereka secara bersama-sama memerintah orang Tagalog. Penyebaran Suku Tagalog pada saat itu masih terkonsentrasi di sekitar kawasan selatan Sungai Pasig di Manila Raja Sulayman pada mulanya menyambut baik kedatangan orang Spanyol yang dipimpin oleh Martín de Goiti dan Juan de Salcedo. Dia juga bahkan menjalin persahabatan dengan mereka serta menawarkan rempah-rempah dan dayang-dayang sebagai hadiah. Namun setelah beberapa minggu berlalu, dia mulai sadar bahwa pihak Spanyol mulai mencoba mengambil kesempatan dan merebut Manila, dikarenakan oleh kekayaan hasil buminya. Raja Sulayman kemudian melancarkan serangan terhadap pendudukan Spanyol di Manila. Raja LankandulaRaja Lankandula atau Rajah Lakandula (juga dieja Lakan Dula, "Lakan" berarti pemerintah dalam Bahasa Kapampangan) adalah pemerintah lokal daerah Tondok di Manila ketika Spanyol pertama kali menginjakkan kaki di sana. Dia memerintah beberapa masyarakat Islam di utara Sungai Pasig. Kejatuhan ManilaPada 24 Mei 1570, Raja Sulayman, Raja Lakandula, dan Raja Matanda memimpin sebuah serangan dengan target penyerangan ke pasukan Kerajaan Spanyol di dalam Perang Bangkusay. Namun, dikarenakan tingkat teknologi senjata Spanyol yang jauh lebih unggul, serta adanya bantuan dari suku-suku Filipina yang telah dikristenkan terlebih dulu, menyebabkan ketiga raja ini kalah dalam peperangan dan pada akhirnya ditangkap oleh tentara Spanyol. Tentara Spanyol lantas membakar kota Manila setelah peristiwa tersebut. Tentara Islam yang berhasil melarikan diri kemudian menyusun kembali armada pasukan mereka dan melancarkan pemberontakan ke pihak penjajah Spanyol. Pada 24 Juni 1561, seorang Jenderal Spanyol Miguel López de Legazpi tiba dengan bantuan dari militer Spanyol, yang mana hal ini menyebabkan pihak pemberontak terpaksa menyerah kalah. Mereka kemudian dikristenkan dan dijadikan rezim boneka Kerajaan Spanyol. Catatan kaki
Lihat Juga |