Kereta Api Sagami
Kereta Api Sagami (相模鉄道株式会社 Sagami Tetsudō Kabushikigaisha?) , atau Sotetsu (相鉄?) , adalah sebuah perusahaan kereta api yang mengoperasikan tiga jalur di Prefektur Kanagawa, Jepang. Perusahaan ini berada di peringkat terakhir dari 15 perusahaan kereta terbesar di Jepang. Sekilas pandangKereta Api Sagami (Sotetsu) adalah salah satu perusahaan inti dari grup Sotetsu. Sotetsu berfokus pada operasi kereta api, meskipun sebelumnya memiliki bidang usaha yang lebih beragam sebelumnya, seperti bus umum dan supermarket. Sotetsu adalah perusahaan terkecil dari 15 perusahaan kereta besar di jepang, karena hanya memiliki rute yang pendek, tetapi bisa mengembangkan kota sepanjang jalurnya pada tahun 1960an dan 1970an, dan banyak penumpang yang menggunakan jalur tersebut. Pada bulan Mei 1990, Sotetsu bergabung di daftar perusahaan kereta api besar. Pada tahun 2010 jumlah penumpang hariannya adalah 623.500[1] SejarahPada bulan Januari 1917, Kereta Api Sagami KK didirikan di Chigasaki, Kanagawa untuk mengangkut batu kerikil di sepanjang lembah Sungai Sagami. Bagian pertama, antara Chigasaki dan Samukawa dibuka pada tahun 1919, dan jalur itu diperpanjang secara bertahap menuju Hashimoto pada tahun 1931.[2] Kereta Api Sagami memulai operasi langsung menuju Hachioji, tetapi performanya mengecewakan karena depresi ekonomi, sehingga Kereta Api Sagami menjadi anak perusahaan Tokyu pada tahun 1941. Kereta Api Jinchu KK juga didirikan di Desa Seya (sekarang Seya-ku, Yokohama) pada tahun 1917, dan membuka bagian pertamanya dari Futamatagawa menuju Atsugi pada bulan Mei 1926. Kereta Api Jinchu diperpanjang hingga Stasiun Yokohama pada tahun 1933, tetapi manajemennya mengalami kesulitan finansial, sehingga perusahannya menjadi anak perusahaan dari Tokyu pada tahun 1939, sebelum Kereta Api Sagami. Kedua jalur perusahaan ini dihubungkan di Stasiun Atsugi. Pada bulan April 1943, Kereta Api Sagami mengambil alih Kereta Api Jinchu dan menamai kedua jalur itu "Jalur Sagami" (bagian asli) dan "Jalur Jinchu" (jalur tambahan). Namun pada bulan Juni 1944, Jalur Sagami dan percabangan Nishi-Samukawa dibeli oleh pemerintah untuk digunakan sebagai jalan pintas antara jalur utama Tokaido dan jalur utama Chuo. Pada saat yang sama Bandara Atsugi milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dibuka, sehingga jumlah penumpang dan kargo meningkat dengan tajam. Sebagai hasilnya, Kereta Api Sagami melepas seluruh manajemennya dan menyerahkannya kepada Tokyu. Di bawah Tokyu, jalur ini mengalami elektrifikasi untuk meningkatkan kapasitas angkutan dan pada tahun 1944, seluruh jaur penumpang telah dielektrifikasi. Pada bulan Juni 1947, pegawai Kereta Api Sagami membeli saham mereka sendiri dari Tokyu dan mengembalikan komite. Pada tahun 1952, Kereta Api Sagami membeli tanah sebesar 25,000 ㎡ di sekitar pintu masuk barat Stasiun Yokohama dari perusahaan Standard Oil, dan mulai mengembangkannya untuk menarik toko serba ada. JalurPerusahaan mengoperasikan dua jalur penumpang (Komuter) dan sebuah jalur khusus barang. Seluruh jalur sudah dielektrifikasi. Penumpang
Barang
Kendaraan penggerakPenomoranDari 2000 series EMU to 10000 series EMU, nomor gerbong dibagi berdasarkan fungsinya. Namun 11000 series tidak menggunakan aturan ini. Titik di baeah adalah tiga angka terakhir di gerbong.
Saat ini
Rencana penggabungan dengan Jalur Barang TokaidoKereta Api Sagami dan Agensi Trnsportasi, Pembangunan, dan Teknologi Kereta Api Jepang berencana membangun jalur baru sepanjang 2,7 km, bernama Sotetsu JR Link Line (相鉄JR直通線 , Sōtetsu JR Chokutsū-sen) (相鉄JR直通線 Sōtetsu JR Chokutsū-sen?) , menghubungan Stasiun Nishiya di Jalur Sōtetsu dengan Jalur Barang Tokaido. Jalur ini, yang diharapkan selesai tahun 2015, memungkinkan pelayanan penumpang langsung dari Jalur Sōtetsu menuju Stasiun Shinjuku di Tokyo Pusat melalui Jalur Yokosuka.[3] Referensi
|