Keruntuhan Jembatan Francis Scott Key
Pada dini hari tanggal 26 Maret 2024, bagian bentang utama dari Jembatan Francis Scott Key yang berada di Baltimore, negara bagian Maryland, Amerika Serikat, runtuh setelah ditabrak oleh kapal kargo MV Dali yang lepas kendali. Insiden ini menyebabkan setidaknya 6 orang yang berada diatas jembatan jatuh ke perairan dan belum ditemukan. Akibat insiden ini sistem jalan raya antar negara bagian (Interstate I-695) yang mengelilingi Baltimore menjadi terputus. Latar belakangJembatan Francis Scott Key adalah sebuah jembatan lengkung rangka baja yang dibangun mulai tahun 1972 dan dibuka untuk umum pada tahun 1977[1]. Jembatan Francis Scott Key ini dibangun untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi di Baltimore Harbor Thruway and Tunnel. Jembatan ini membentang sejauh 2.6 kilometer melintasi perairan Sungai Patapsco dekat muaranya dengan perairan Teluk Chesapeake[2]. Jembatan ini mengambil namanya dari seorang tokoh pengacara, penulis buku dan penyair yang bernama Francis Scott Key yang hidup di abad ke 18 dan 19 yang adalah penulis lirik lagu kebangsaan Amerika, yaitu Star Spangled Banner[3]. Jembatan ini terdiri atas 2 jalur dan masing-masing 2 lajur dengan pembatas ditengahnya[4]. Kapal MV Dali adalah sebuah kapal kontainer yang teregistrasi di Singapura[5], dibangun pada tahun 2015 oleh galangan kapal Hyundai Heavy Industries di Ulsan, Korea Selatan. Kapal ini berjenis Neopanamax dengan spesifikasi panjang keseluruhan 299.92 meter, lebar 48.2 meter, lambung kapal 24.8 meter, berat kotor 91,128, berat bersih 52,150 dan dapat menampung kontainer maksimal 9,971 TEU[6]. MV Dali mengambil nama dari pelukis terkenal asal Spanyol yaitu Salvador Dali[7]. Dali dimiliki oleh Grace Ocean Pte Ltd. dan dikelola oleh Synergy Marine Group, keduanya adalah entitas perusahaan asal Singapura[8]. Sejak pertama kali berlayar, kapal ini kemudian disewa oleh Maersk untuk transportasi kontainernya[9]. Pada hari kejadian Dali diawaki oleh 22 orang kru berkewarganegaraan India dan dipandu oleh 2 orang pandu maritim. KejadianKapal MV Dali pada dini hari itu dilaporkan akan memulai perjalanan dari Pelabuhan Baltimore menuju ke Pelabuhan Colombo, Sri Lanka[10]. Pada tanggal 26 Maret 2024, pukul 00:44 EDT, kapal ini mulai berlayar dari pelabuhan. Kemudian hanya beberapa menit berikutnya sekitar sebelum pukul 01:30 EDT, pihak kapal melaporkan mayday kepada Departemen Transportasi Maryland dan melaporkan bahwa mereka kehilangan kendali atas laju kapal[11]. Pihak Departemen Transportasi Maryland berhasil mencegah beberapa kendaraan yang akan menyebrangi jembatan sebelum kejadian. Kru Dali menjatuhkan jangkar sebagai prosedur darurat. Tepat pada pukul 01:28 EDT, kapal akhirnya menabrak bagian kolom jembatan tepat dibawah rangka baja pada kolom yang terletak di sisi sudut barat daya dari bentang terpanjang jembatan[12]. Kerusakan pada jembatanTumbukan dari kapal Dali dengan kolom utama bagian barat daya ini merobohkan keseluruhan rangka baja dan menghancurkan kolom pilar.[13] Sebagai sebuah struktur jembatan rangka baja menerus yang bergantung kepada struktur untuk mempertahankan keutuhannya, maka ketika bentang bagian selatan dan tengah rubuh, komponen struktur sisi utara atau bentang ketiga ikut rubuh. Waktu kegagalan struktur dari setiap bagian setelah kejadian tumbukan hanya berlangsung dalam hitungan detik saja, dan hanya dalam setengah menit keseluruhan bentang bagian tengah telah rubuh dan jatuh ke perairan sungai.[14] Kerusakan pada kapalSetelah tumbukan, beberapa kontainer berjatuhan ke dalam perairan sungai, kerusakan juga terjadi pada lambung kapal tepat diatas garis batas muka air, dan kapal juga mengalami kerusakan terkena reruntuhan struktur jembatan.[15] Meskipun begitu, kapalnya tetap padat dan tidak mengalami kebocoran,[15] tidak ada lapuran pencemaran air pasca insiden ini. Tiga belas kotak kontainer yang dicurigai memuat bahan berbahaya sedang diperiksa oleh Penjaga Pantai Amerika Serikat. KorbanEnam orang dilaporkan hilang pasca insiden ini, kesemuanya adalah para pekerja konstruksi yang pada saat kejadian sedang bertugas menambal lubang di permukaan jalan raya di bentang jembatan[16]. Dilaporkan pula bahwa Dinas Pemadam Kebakaran Baltimore dengan menggunakan alat sonar, menemukan bahwa terdapat lima kendaraan tenggelam di perairan tepat dibawah bentang jembatan yang rubuh[17]. Dari pihak kru Kapal MV Dali mengemukakan bahwa keseluruhan kru (22 orang) selamat dan hanya mengalami sedikit luka-luka[18]. PenyelidikanLembaga Keselamatan Transportasi Nasional Amerika atau NTSB telah memulai penyelidikan dan mengirim tim ke lokasi kejadian[19]. Biro Penyelidik Federal atau FBI juga telah mengirim timnya ke lokasi kejadian. Sementara itu dari Singapura pihak Biro Penyelidik Keselamatan Transportasi (TSIB) dan Otoritas Pelabuhan dan Kelautan Singapura (MPA) menyebut bahwa mereka telah mengirim tim ke Baltimore untuk membantu penyelidikan mengingat kapal Dali yang terlibat, teregistrasi di Singapura[20]. ResponPresiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan akan membantu masyarakat dan Kota Baltimore pasca Insiden dan menyebut bahwa Pemerintah Federal akan membiayai pembangunan kembali jembatan dengan dukungan dari kongres[21]. Jaksa Agung Maryland Anthony Gregory Brown mengatakan bahwa dia berdoa untuk keselamatan orang-orang yang saat itu berada di Jembatan Francis Scott Key[22]. AkibatJembatan Francis Scott Key ini merupakan bagian dari Interstate-695 (I-695) yang berbentuk jalan lingkar yang mengelilingi Baltimore, Maryland. Akibat runtuhnya jembatan ini, memutus ruas I-695 antara Hawkins Point hingga Sparrows Point. Arus lalu lintas kemudian diputar untuk melalui Interstate 895[23]. Menteri Transportasi Pete Buttigieg berkoordinasi dengan Gubernur Maryland Wes Moore dan Walikota Baltimore Brandon Scott dan menawarkan dukungan dari departemennya dan menyarankan agar merubah jalur para pengemudi yang hendak menuju area tersebut.[24] Gubernur Moore kemudian mengumumkan berlakunya keadaan darurat di negara bagian Maryland tidak lama setelahnya, dan juga memerintahkan penghentian sementara segala kegiatan kapal dari dan ke Pelabuhan Baltimore[25] hingga pemberitahuan berikutnya, namun kegiatan bongkar muat dengan menggunakan truk masih diijinkan untuk berlanjut. Referensi
|